30 C
Medan
Saturday, July 27, 2024

Kapal Tumpangan Ditabrak, Cewek Delitua Tewas

Foto: Rizky/PM Foto Sastika di BB dan fotonya bersama ponakan semasa hidup. Cewek Delitua ini tewas setelah kapal Pompong yang ditumpanginya ditabrak, dalam pelayaran ilegal ke Malaysia.
Foto: Rizky/PM
Foto Sastika di BB dan fotonya bersama ponakan semasa hidup. Cewek Delitua ini tewas setelah kapal Pompong yang ditumpanginya ditabrak, dalam pelayaran ilegal ke Malaysia.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Niat Sastika Hutami (25) kembali bekerja sebagai TKI di Malaysia berujung tragis. Kapal Pompong yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, Senin (19/1) pagi. Cewek asal Delitua ini pun ditemukan tewas.

Kepala Basarnas Tanjungbalai Asahan, Zul Indra SH mengatakan, sekira pukul 07.00 WIB dirinya mendapat laporan adanya temuan mayat di titik koordinat N.02’59’14’41.E 099’51.22, Kuala Bagan, Asahan, dari petugas Polairud Tanjungbalai, Brigadir Sinaga.

Olehnya, beberapa petugas langsung diturunkan ke lokasi dan melakukan evakuasi sekira pukul 07.20 WIB. Belakangan diketahui kalau korban ternyata wanita.

“Anggota kita melakukan evakuasi dari dasar sungai di sekitar sungai Tempat Pemungutan Ikan (TPI) dekat kuala Bagan Asahan,” ujarnya.

Usai dievakuasi menggunakan kapal Basarnas, wanita berambut sebahu itu mengenakan kaos hitam bertuliskan Ilovyu dan Lake Toba dipadu celana jeans hitam, serta memakai bra hitam dan celana dalam bermotif bunga, tersebut diboyong ke RSUD Tanjungbalai.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, petugas Basarnas yang menemukan identitas korban langsung menghubungi keluarganya di Jl. Utama I, Ling. VIII, Desa Mekar Sari, Kec. Deli Tua, Deli Serdang.

Foto: Rizky/PM Suasana di rumah duka Sastika, korban kapal ditabrak.
Foto: Rizky/PM
Suasana di rumah duka Sastika, korban kapal ditabrak.

Setibanya di rumah sakit, petugas kamar mayat membersihkan jenasah lalu mengkafani serta memasukkannya ke keranda. Jelang tengah hari, pihak korban pun tiba dengan menggunakan mobil pribadi. Keheningan di kamar mayat sontak terpecah oleh isak tangis dan jeritan. Setelah surat dan administrasi diselesaikan pihak keluarga, jenazah dibawa ke Medan dengan menggunakan mobil Ambulance BK 7005 V.

Sunarno (34), kerabat korban mengatakan, Sastika adalah anak pasangan Asriono dan Suparti. “Dua tahun lalu korban memang kerja di Malaysia. Karena habis kontrak, dia pulang ke rumah neneknya di Delitua dan berniat kembali ke Malaysia,” ungkapnya.

Lanjut Sunarno, Minggu (18/1) pagi Sastika pamitan kembali ke Malaysia. Oleh ibu dan beberapa kerabat, dia diantar ke stasiun kereta api lalu menumpang KA jurusan Tanjungbalai. “Rencananya, dia (Sastika) berangkat ke Malaysia melalui jalan belakang menggunakan boat pompong,” bebernya.

Sekira pukul 08.30 WIB, teman korban bernama Suryati yang juga berencana berangkat ke Malaysia, menelepon dan memberitahu kalau Sastika kecelakaan. “Kabar kami terima, kapal Pompong yang ditumpangi Sastika ditabrak kapal pengangkut Balpres sekitar pukul 01.00 WIB,” imbuh Sunarno. Kini pihak keluarga hanya bisa berharap pihak Polairud yang menangani perkara ini, bisa mengungkap peristiwa sebenarnya. (ilu/pmg/ras)

Foto: Rizky/PM Foto Sastika di BB dan fotonya bersama ponakan semasa hidup. Cewek Delitua ini tewas setelah kapal Pompong yang ditumpanginya ditabrak, dalam pelayaran ilegal ke Malaysia.
Foto: Rizky/PM
Foto Sastika di BB dan fotonya bersama ponakan semasa hidup. Cewek Delitua ini tewas setelah kapal Pompong yang ditumpanginya ditabrak, dalam pelayaran ilegal ke Malaysia.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Niat Sastika Hutami (25) kembali bekerja sebagai TKI di Malaysia berujung tragis. Kapal Pompong yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, Senin (19/1) pagi. Cewek asal Delitua ini pun ditemukan tewas.

Kepala Basarnas Tanjungbalai Asahan, Zul Indra SH mengatakan, sekira pukul 07.00 WIB dirinya mendapat laporan adanya temuan mayat di titik koordinat N.02’59’14’41.E 099’51.22, Kuala Bagan, Asahan, dari petugas Polairud Tanjungbalai, Brigadir Sinaga.

Olehnya, beberapa petugas langsung diturunkan ke lokasi dan melakukan evakuasi sekira pukul 07.20 WIB. Belakangan diketahui kalau korban ternyata wanita.

“Anggota kita melakukan evakuasi dari dasar sungai di sekitar sungai Tempat Pemungutan Ikan (TPI) dekat kuala Bagan Asahan,” ujarnya.

Usai dievakuasi menggunakan kapal Basarnas, wanita berambut sebahu itu mengenakan kaos hitam bertuliskan Ilovyu dan Lake Toba dipadu celana jeans hitam, serta memakai bra hitam dan celana dalam bermotif bunga, tersebut diboyong ke RSUD Tanjungbalai.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, petugas Basarnas yang menemukan identitas korban langsung menghubungi keluarganya di Jl. Utama I, Ling. VIII, Desa Mekar Sari, Kec. Deli Tua, Deli Serdang.

Foto: Rizky/PM Suasana di rumah duka Sastika, korban kapal ditabrak.
Foto: Rizky/PM
Suasana di rumah duka Sastika, korban kapal ditabrak.

Setibanya di rumah sakit, petugas kamar mayat membersihkan jenasah lalu mengkafani serta memasukkannya ke keranda. Jelang tengah hari, pihak korban pun tiba dengan menggunakan mobil pribadi. Keheningan di kamar mayat sontak terpecah oleh isak tangis dan jeritan. Setelah surat dan administrasi diselesaikan pihak keluarga, jenazah dibawa ke Medan dengan menggunakan mobil Ambulance BK 7005 V.

Sunarno (34), kerabat korban mengatakan, Sastika adalah anak pasangan Asriono dan Suparti. “Dua tahun lalu korban memang kerja di Malaysia. Karena habis kontrak, dia pulang ke rumah neneknya di Delitua dan berniat kembali ke Malaysia,” ungkapnya.

Lanjut Sunarno, Minggu (18/1) pagi Sastika pamitan kembali ke Malaysia. Oleh ibu dan beberapa kerabat, dia diantar ke stasiun kereta api lalu menumpang KA jurusan Tanjungbalai. “Rencananya, dia (Sastika) berangkat ke Malaysia melalui jalan belakang menggunakan boat pompong,” bebernya.

Sekira pukul 08.30 WIB, teman korban bernama Suryati yang juga berencana berangkat ke Malaysia, menelepon dan memberitahu kalau Sastika kecelakaan. “Kabar kami terima, kapal Pompong yang ditumpangi Sastika ditabrak kapal pengangkut Balpres sekitar pukul 01.00 WIB,” imbuh Sunarno. Kini pihak keluarga hanya bisa berharap pihak Polairud yang menangani perkara ini, bisa mengungkap peristiwa sebenarnya. (ilu/pmg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/