28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Masyarakat Langkat Audiensi dengan Bupati, Usulkan Ganti Rugi Ternak yang Dimangsa Harimau

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat di tiga kecamatan, yakni Bahorok, Besitang dan Batang Serangan meminta agar hewan ternak mereka yang dimangsa harimau diberi konvensasi ganti rugi.

RDP: Sekdakab Langkat, Indra Salahuddin menerima tiga Kades dan masyarakat didampingi BKSDA membahas usulan konvensasi ternak warga dimangsa harimau.Ilyas effendy/ sumut pos.

Hal itu disampaikan masyarakat didampingi Balai Besar Konservasi SDA Sumut saat melakukan audiensi dengan Bupati Langkat Terbit Rencana PA yang diwakili Sekdakab, dr. H. Indra Salahudin, didampingi Asisten II Ekbang H. Hermansyah, kepala BAPPEDA H. Sujarno, Kadis Pertanian Nasiruddin, Kahlakar BPBD H. Irwan Syahri, Camat Bahorok, Besitang dan Camat Batang Serangan di ruang Sekda Kantor Bupati Langkat, Senin (18/1).

Dalam audiensi tersebut, warga diwakili tiga Kades, menyampaikan kerugian besar karena ternak mereka sudah banyak dimangsa harimau Sumatera. Adapun ketiga Kades tersebut, yakni, Kades Batu Jonjong Tetap Ukur Ginting, Kades Lau Damak Ngemat Ginting dan Kades Timbang Lawang Malik Nasution.

Kades Jonjong menyampaikan harapan warga, yakni meminta bantuan dari pemerintah dan KSDA, untuk memberikan konvensasi atas hewan ternak yang menjadi korban harimau. Dan meminta pemerintah untuk melakukan evakuasi harimau ke lokasi yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Sementara, KA Balai Besar KSDA Sumut, Hotmauli Sianturi didampingi Kabid Wilayah l KSDA Mustafa Imran Lubis, Kabid wilayah TNGL Ruswanto dan Kasi wilayah I Herbert Aritonang menjelaskan, pihaknya tidak dapat memberikan konvensasi, dikarenakan lokasi dimangsanya hewan ternak warga masih di lokasi TNGL.

Solusi yang dapat diberikan kepada masyarakat, lanjut Hotmauli agar memasukkan hewan ternaknya ke dalam kandang.

“Kami juga akan mencoba mengevalusi translokasi harimau, dengan melakukan metode pemasangan kandang jebakan. Sebelum itu berhasil, baiknya hewan ternak warga dimasukkan ke kandang,”sarannya.

Hotmanuli juga menjelaskan, pihaknya akan menyediakan pos penjagaan, dengan bekerjasama pemerintah desa dan pihak terkait lainnya, termasuk Pemkab Langkat. Serta melakukan upaya jangka panjang lainnya, seperti aspek legalitas kawasan untuk pertenakan di daerah TNGL yang dekat permukiman warga.

Caranya bermitra dengan KPH melalui perhutanan sosial dan sylvopastura, atau kemitraan koservasi KTHK dengan TNGL .

“Sehingga ke depannya, jika ada hewan ternak warga yang dimangsa, dapat diberi bantuan dari pemerintah daerah/pusat,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekdakab menyatakan, Pemkab Langkat akan ikut serta dan membantu menyelesaikan personal tersebut. Termasuk upaya legalistas lokasi yang akan dilakukan BKSDA Sumut. Agar kedepannya masyarakat medapatkan ganti rugi, jika hewan ternaknya kembali dimasang harimau. (yas/han)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat di tiga kecamatan, yakni Bahorok, Besitang dan Batang Serangan meminta agar hewan ternak mereka yang dimangsa harimau diberi konvensasi ganti rugi.

RDP: Sekdakab Langkat, Indra Salahuddin menerima tiga Kades dan masyarakat didampingi BKSDA membahas usulan konvensasi ternak warga dimangsa harimau.Ilyas effendy/ sumut pos.

Hal itu disampaikan masyarakat didampingi Balai Besar Konservasi SDA Sumut saat melakukan audiensi dengan Bupati Langkat Terbit Rencana PA yang diwakili Sekdakab, dr. H. Indra Salahudin, didampingi Asisten II Ekbang H. Hermansyah, kepala BAPPEDA H. Sujarno, Kadis Pertanian Nasiruddin, Kahlakar BPBD H. Irwan Syahri, Camat Bahorok, Besitang dan Camat Batang Serangan di ruang Sekda Kantor Bupati Langkat, Senin (18/1).

Dalam audiensi tersebut, warga diwakili tiga Kades, menyampaikan kerugian besar karena ternak mereka sudah banyak dimangsa harimau Sumatera. Adapun ketiga Kades tersebut, yakni, Kades Batu Jonjong Tetap Ukur Ginting, Kades Lau Damak Ngemat Ginting dan Kades Timbang Lawang Malik Nasution.

Kades Jonjong menyampaikan harapan warga, yakni meminta bantuan dari pemerintah dan KSDA, untuk memberikan konvensasi atas hewan ternak yang menjadi korban harimau. Dan meminta pemerintah untuk melakukan evakuasi harimau ke lokasi yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Sementara, KA Balai Besar KSDA Sumut, Hotmauli Sianturi didampingi Kabid Wilayah l KSDA Mustafa Imran Lubis, Kabid wilayah TNGL Ruswanto dan Kasi wilayah I Herbert Aritonang menjelaskan, pihaknya tidak dapat memberikan konvensasi, dikarenakan lokasi dimangsanya hewan ternak warga masih di lokasi TNGL.

Solusi yang dapat diberikan kepada masyarakat, lanjut Hotmauli agar memasukkan hewan ternaknya ke dalam kandang.

“Kami juga akan mencoba mengevalusi translokasi harimau, dengan melakukan metode pemasangan kandang jebakan. Sebelum itu berhasil, baiknya hewan ternak warga dimasukkan ke kandang,”sarannya.

Hotmanuli juga menjelaskan, pihaknya akan menyediakan pos penjagaan, dengan bekerjasama pemerintah desa dan pihak terkait lainnya, termasuk Pemkab Langkat. Serta melakukan upaya jangka panjang lainnya, seperti aspek legalitas kawasan untuk pertenakan di daerah TNGL yang dekat permukiman warga.

Caranya bermitra dengan KPH melalui perhutanan sosial dan sylvopastura, atau kemitraan koservasi KTHK dengan TNGL .

“Sehingga ke depannya, jika ada hewan ternak warga yang dimangsa, dapat diberi bantuan dari pemerintah daerah/pusat,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekdakab menyatakan, Pemkab Langkat akan ikut serta dan membantu menyelesaikan personal tersebut. Termasuk upaya legalistas lokasi yang akan dilakukan BKSDA Sumut. Agar kedepannya masyarakat medapatkan ganti rugi, jika hewan ternaknya kembali dimasang harimau. (yas/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/