SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Jenazah Firmansyah, terduga pencuri yang tewas dihajar massa, akhirnya diotopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Proses otopsi berlangsung pada Sabtu (18/3) mulai pukul 09.00 WIB di Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Setelah proses otopsi selesai, oleh keluarga dan personel Polsek Serbelawan, jenazah Firmanyah kemudian dibawa ke rumah duka di Pasar Baru Sigagak, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun.
Seorang petugas Instalasi Forensik mengungkapkan, penyebab utama tewasnya Firmansyah dikarenakan adanya pendarahan di rongga tengkorak. Selain itu, ada pula luka-luka pada sejumlah bagian tubuh Firmansyah, seperti kepala, wajah, dada, tangan dan kaki.
“Tapi penyebab utamanya ya karena pendarahan di rongga tengkoraknya itu,” bebernya.
Pendarahan itu, tambahnya lagi, terjadi karena banyaknya trauma tumpul yang mendatangi objek (kepala). “Pukulan itu yang datang ke kepalanya, sementarA objek (Firmansyah) hanya diam saja. Nggak bergerak,” tambahnya.
Usai diotopsi sekira pukul 12.30 WIB, jenazah Firmansyah dibawa kembali ke rumah duka. Saat itu langsung dilakukan acara pemberangkatan jenazah dengan disaksikan Kapolsek Serbalwan AKP Ilham Harahap, Camat Tapian Dolok Kandace Naiborhu dan Lurah Sinaksak Despa Saragih. Selanjutnya jenazah diberangkatkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sinaksak di Lingkungan II Kelurahan Sinaksak.
SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Jenazah Firmansyah, terduga pencuri yang tewas dihajar massa, akhirnya diotopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Proses otopsi berlangsung pada Sabtu (18/3) mulai pukul 09.00 WIB di Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Setelah proses otopsi selesai, oleh keluarga dan personel Polsek Serbelawan, jenazah Firmanyah kemudian dibawa ke rumah duka di Pasar Baru Sigagak, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun.
Seorang petugas Instalasi Forensik mengungkapkan, penyebab utama tewasnya Firmansyah dikarenakan adanya pendarahan di rongga tengkorak. Selain itu, ada pula luka-luka pada sejumlah bagian tubuh Firmansyah, seperti kepala, wajah, dada, tangan dan kaki.
“Tapi penyebab utamanya ya karena pendarahan di rongga tengkoraknya itu,” bebernya.
Pendarahan itu, tambahnya lagi, terjadi karena banyaknya trauma tumpul yang mendatangi objek (kepala). “Pukulan itu yang datang ke kepalanya, sementarA objek (Firmansyah) hanya diam saja. Nggak bergerak,” tambahnya.
Usai diotopsi sekira pukul 12.30 WIB, jenazah Firmansyah dibawa kembali ke rumah duka. Saat itu langsung dilakukan acara pemberangkatan jenazah dengan disaksikan Kapolsek Serbalwan AKP Ilham Harahap, Camat Tapian Dolok Kandace Naiborhu dan Lurah Sinaksak Despa Saragih. Selanjutnya jenazah diberangkatkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sinaksak di Lingkungan II Kelurahan Sinaksak.