25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tebingtinggi Bebas DBD 2013

TEBINGTINGGI- Bertugas memantau perkembangan bibit nyamuk berbahaya aedes aegypti penyebab demam berdarah (DBD), para kader Jumantik (juru pemantau jentik) Kota Tebingtinggi diminta melaporkan temuan wabah DBD.

“2013 Kota Tebingtinggi terbebas dari penyakit demam berdarah. Untuk keberhasilan itu, kita membentuk Kader Jumantik di kota ini,” terang Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam pertemuan Monitoring Evaluasi Kader Jumantik Tahun 2012 di Gedung Asber Nasution, Kota Tebingtinggi, Kamis (19/4).

Untuk mengetahui keadaan daerah setempat tentang penyebaran virus demam berdarah, dikatakan Wali Kota, per triwulan akan diadakan evaluasi, di mana daerah yang tidak ada (nihil) pasien DBD, maka akan diberikan reward tersendiri sebagai bukti keberhasilan Jumantik tersebut.  “Dengan adanya kader Jumantik, penyakit demam berdarah bisa kita cegah sedini mungkin,” jelas Umar.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi, Ramses Siregar melaporkan, Kader Jumantik yang disebar ada 2 orang di setiap lingkungan di Tebingtinggi. “Dalam laporannya, Jumantik diwajibkan menerangkan di mana lokasi jentik dan jenis jentik nyamuk apa saja yang mereka temukan sekaligus membagikan bubuk abate kepada warga yang mereka kunjungi,” terang Ramses Siregar.

Salah seorang kader Jumantik, Darwin Purba dari Kelurahan Tanjung Marulak menanyakan status pasien DBD yang biasanya gratis di rumah sakit, tetapi ada warga yang dipungut biaya.

Wali Kota menjelaskan, penggratisan biaya DBD kalau terjadi kejadian luar biasa kasus DBD, sedangkan kalau hanya satu atau dua orang maka berlaku tarif seperti biasanya. “Kalau dia memiliki jamkesda ya itu gratis, tapi bila tidak maka dia bayar,” jelas Umar menerangkan pertanyaan kader Jumantik.  (mag-3)

TEBINGTINGGI- Bertugas memantau perkembangan bibit nyamuk berbahaya aedes aegypti penyebab demam berdarah (DBD), para kader Jumantik (juru pemantau jentik) Kota Tebingtinggi diminta melaporkan temuan wabah DBD.

“2013 Kota Tebingtinggi terbebas dari penyakit demam berdarah. Untuk keberhasilan itu, kita membentuk Kader Jumantik di kota ini,” terang Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam pertemuan Monitoring Evaluasi Kader Jumantik Tahun 2012 di Gedung Asber Nasution, Kota Tebingtinggi, Kamis (19/4).

Untuk mengetahui keadaan daerah setempat tentang penyebaran virus demam berdarah, dikatakan Wali Kota, per triwulan akan diadakan evaluasi, di mana daerah yang tidak ada (nihil) pasien DBD, maka akan diberikan reward tersendiri sebagai bukti keberhasilan Jumantik tersebut.  “Dengan adanya kader Jumantik, penyakit demam berdarah bisa kita cegah sedini mungkin,” jelas Umar.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi, Ramses Siregar melaporkan, Kader Jumantik yang disebar ada 2 orang di setiap lingkungan di Tebingtinggi. “Dalam laporannya, Jumantik diwajibkan menerangkan di mana lokasi jentik dan jenis jentik nyamuk apa saja yang mereka temukan sekaligus membagikan bubuk abate kepada warga yang mereka kunjungi,” terang Ramses Siregar.

Salah seorang kader Jumantik, Darwin Purba dari Kelurahan Tanjung Marulak menanyakan status pasien DBD yang biasanya gratis di rumah sakit, tetapi ada warga yang dipungut biaya.

Wali Kota menjelaskan, penggratisan biaya DBD kalau terjadi kejadian luar biasa kasus DBD, sedangkan kalau hanya satu atau dua orang maka berlaku tarif seperti biasanya. “Kalau dia memiliki jamkesda ya itu gratis, tapi bila tidak maka dia bayar,” jelas Umar menerangkan pertanyaan kader Jumantik.  (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/