KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Api Sinabung kembali erupsi, Senin (19/4). Sedikitnya tercatat terjadi dua kali erupsi dengan jarak luncur abu vulkanik sejauh 2.000 meter.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, erupsi pertama terjadi sekitar pukul 10.43 WIB, dengan kolom abu setinggi 2.000 meter.
Abu vulkanik warna kelabu dengan intensitas tebal itu mengarah ke arah tenggara. Erupsi ini beramplitudo 42 mm dengan durasi 3 menit 50 detikn
Erupsi kedua terjadi pukul 10.47 WIB, dengan tinggi kolom 1.000 meter dengan amplitudo 51 mm berdurasi 136 detik. Juga mengarah ke tenggara.
Karena aktivitas Sinabung masih sangat tinggi, masyarakat dan wisatawan tidak mendekat atau memasuki zona merah. “Erupsi dan guguran awan panas susulan bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.
Ia juga mengimbau warga agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan abu vulkanik seperti ISPA dan iritasi pada mata. “Untuk status Gunung Sinabung masih berstatus siaga level III,” katanya.
Warga juga diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan abu vulkanik.
Masih kata Armen, untuk status Gunung Sinabung masih berstatus siaga. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Sebelumnya, tepatnya Sabtu (17/4) sore, gunung Sinabung kembali erupsi dan luncurkan abu vulkanik. Luncuran debu menyelimuti Kota Kabanjahe. (deo)
KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Api Sinabung kembali erupsi, Senin (19/4). Sedikitnya tercatat terjadi dua kali erupsi dengan jarak luncur abu vulkanik sejauh 2.000 meter.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, erupsi pertama terjadi sekitar pukul 10.43 WIB, dengan kolom abu setinggi 2.000 meter.
Abu vulkanik warna kelabu dengan intensitas tebal itu mengarah ke arah tenggara. Erupsi ini beramplitudo 42 mm dengan durasi 3 menit 50 detikn
Erupsi kedua terjadi pukul 10.47 WIB, dengan tinggi kolom 1.000 meter dengan amplitudo 51 mm berdurasi 136 detik. Juga mengarah ke tenggara.
Karena aktivitas Sinabung masih sangat tinggi, masyarakat dan wisatawan tidak mendekat atau memasuki zona merah. “Erupsi dan guguran awan panas susulan bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.
Ia juga mengimbau warga agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan abu vulkanik seperti ISPA dan iritasi pada mata. “Untuk status Gunung Sinabung masih berstatus siaga level III,” katanya.
Warga juga diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan abu vulkanik.
Masih kata Armen, untuk status Gunung Sinabung masih berstatus siaga. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.