30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Markas Polres Langkat Diserang

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Markas Polres Langkat di Stabat, Minggu (18/5) malam diserang sedikitnya 500 warga. Suasana semakin mencekam ketika massa yang emosi melempari kaca ruangan piket Provos hingga berpecahan. Tak ingin berkepanjangan, Kapolres disebutkan sempat menghubungi Dandim 0203 Binjai-Langkat.

Aksi anarkis warga itu dipicu kabar yang menyebutkan jika Briptu EG (26) yang sempat terlibat perkelahian dengan Serka Nur, mengancam akan membakar pemukiman warga.

Warga Kampung Pasar V Desa Sidomulyo, Kec. Stabat yang terpancing langsung berkumpul dan mencoba mencari keberadaan Briptu EG. Mapolres Langkat pun menjadi lokasi tujuan mereka.

Karena tak dapat ditemui, masyarakat pun meluapkan kemarahannya dengan melempari markas besar kepolisian Kabupaten Langakat ini dengan batu. Tidak hanya itu, bangku di pos jaga yang berada tepat di sebelah polres, dibuang ke parit guna meluapkan kemarahan. Sehingga beberapa fasilitas yang terbuat dari kaca pecah.

Informasi dihimpun, peristiwa ini berawal dari perselisihan paham antara Briptu EG, salah seorang anggota Sabhara Polres Langkat dengan Serka N, anggota Koramil 07 Stabat.

Ceritanya, beberapa waktu lalu Briptu EG didatangi oleh salah seorang keluarganya yang mengaku putrinya De (16) dibawa kabur pacarnya dan sudah dua hari tak pulang ke rumah. Kepada Briptu EG, keluarganya ini meminta tolong dicari keberadaan anaknya tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Briptu EG yang prihatin atas nasib putri alm J Ginting, seniornya di polisi yang telah tiada, berupaya membantu mencari keberadaan De dengan mendatangi kediaman Edo.

Kepada keluarga Edo, Briptu EG menanyakan keberadaan De yang katanya dibawa kabur Edo. Untuk itu, Briptu EG meminta kepada keluarga Edo agar segera mengembalikan De ke rumahnya, mengingat cewek tersebut masih kelas 1 SMA. Tapi saat itu, keluarga Edo mengaku tidak tau dimana keberadaan De dan Edo.

Setelah itu, selang dua hari kemudian, De diantar pulang ke rumahnya oleh keluarga Edo. Turut serta menemani Edo dan keluarganya waktu itu adalah Serka N. Nah, di rumah De di Lingkungan VII, Dusun VI, Desa Sidomulyo, juga ada Briptu EG yang menyambut kepulangan De kala itu. Nah, saat serah terima tersebut, Serka N dikabarkan kurang senang dengan Briptu EG yang dianggap terlalu ikut campur mengenai persoalan ini.

Di situ Serka N sempat berang sambil menanyakan apa hubungan Briptu EG dengan keluarga De. Briptu EG pun menjelaskan statusnya dengan mengatakan kalau De adalah keluarganya dan ia sendiri adalah salah seorang petugas Polres Langkat. Singkat cerita, persoalan antara De dan Edo yang katanya masih ada hubungan keluarga dengan Serka N tadipun selesai.

Selang dua minggu kemudian pasca perdamaian tersebut, Briptu EG yang memang mengontrak di daerah Sido Mulyo, Minggu malam, (18/5) sekitar pukul 22.30 wib melintas dengan sepeda motornya. Namun ketika itu, ia diteriaki oleh Serka N yang diduga masih menyimpan dendam kepadanya.

“Aku lewat diteriaki dengan kata-kata jorok, merasa penasaran aku balik arah, waktu itulah dia (Serka N-red) memukulku,” terang Briptu EG yang ditemui di ruangan Paminal Polres Langkat saat menjalani pemeriksaan internal Polri.

Diperlakukan seperti itu membuat Briptu EG spontan membalas dengan mengambil sebuah batu dan memukulkannya ke bagian belakang kepala Serka N. Warga yang melihat ada perkelahian antar aparat ini langsung berteriak meminta tolong. Tak berapa lama Briptu EG dan Serka N bergumul, beberapa warga melerai dan salah seorang petugas dari Intel Polres Langkat yang kebetulan melintas berupaya memisah keduanya.

Oleh anggota Intel tadi, Briptu EG langsung dibawa ke Provos Polres Langkat untuk diamankan. Rupanya, Serka N masih tak senang, kepada warga iapun mengatakan kalau Briptu EG sedang mabuk dan berniat membakar rumah warga di kampung itu. Tersulut dengan perkataan oknum ini, warga dengan cepat berkumpul dan berencana membuat perhitungan dengan Briptu EG.

Dengan berjalan kaki, warga bergerak mendatangi Polres Langkat yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari pemukiman warga, Mereka ingin membuat perhitungan dengan Briptu EG. Saat itulah warga yang melihat Briptu EG di ruangan piket Provos melemparinya dengan batu.

Melihat suasana kian memanas, Kapores Langkat AKBP Yulmar Try Himawan langsung menghubungi Dandim 0203 Binjai/Langkat untuk berkordinasi.

Tak berselang lama Dandim 0203 Binjai Langkat melalui Pasi Intel dan sejumlah perwira lainnya langsung turun ke Polres Langkat guna menenangkan masalah ini sekaligus menetralisir keadaan. Ahirnya malam itu dilakukan perdamaian antara Briptu EG dan Serka N. Selain menyelesaikan salah paham diantara kedua oknum ini, Briptu EG malam itu juga meninggalkan rumah kontrakanya.

Kapolres Langkat AKBP Yulmar Try Himawan ketika dikonfirmasi wartawan Senin (19/5) siang membenarkan kejadian ini. Hanya saja, dengan tegas orang nomor satu di Polres Langkat ini mengatakan kalau persoalan yang terjadi hanya masalah pribadi antara kedua oknum tersebut, jadi tidak ada hubunganya dengan komando (Mako Polres-red) yang dilempari katanya. “Sudah didamaikan, jadi sudah nggak ada masalah lagi kok, tadi malam sudah didamaikan, semua baik-baik saja,” ujarnya tegas seraya mengaku akan memproses kasus pelemparan Mako tersebut. (tim)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Markas Polres Langkat di Stabat, Minggu (18/5) malam diserang sedikitnya 500 warga. Suasana semakin mencekam ketika massa yang emosi melempari kaca ruangan piket Provos hingga berpecahan. Tak ingin berkepanjangan, Kapolres disebutkan sempat menghubungi Dandim 0203 Binjai-Langkat.

Aksi anarkis warga itu dipicu kabar yang menyebutkan jika Briptu EG (26) yang sempat terlibat perkelahian dengan Serka Nur, mengancam akan membakar pemukiman warga.

Warga Kampung Pasar V Desa Sidomulyo, Kec. Stabat yang terpancing langsung berkumpul dan mencoba mencari keberadaan Briptu EG. Mapolres Langkat pun menjadi lokasi tujuan mereka.

Karena tak dapat ditemui, masyarakat pun meluapkan kemarahannya dengan melempari markas besar kepolisian Kabupaten Langakat ini dengan batu. Tidak hanya itu, bangku di pos jaga yang berada tepat di sebelah polres, dibuang ke parit guna meluapkan kemarahan. Sehingga beberapa fasilitas yang terbuat dari kaca pecah.

Informasi dihimpun, peristiwa ini berawal dari perselisihan paham antara Briptu EG, salah seorang anggota Sabhara Polres Langkat dengan Serka N, anggota Koramil 07 Stabat.

Ceritanya, beberapa waktu lalu Briptu EG didatangi oleh salah seorang keluarganya yang mengaku putrinya De (16) dibawa kabur pacarnya dan sudah dua hari tak pulang ke rumah. Kepada Briptu EG, keluarganya ini meminta tolong dicari keberadaan anaknya tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Briptu EG yang prihatin atas nasib putri alm J Ginting, seniornya di polisi yang telah tiada, berupaya membantu mencari keberadaan De dengan mendatangi kediaman Edo.

Kepada keluarga Edo, Briptu EG menanyakan keberadaan De yang katanya dibawa kabur Edo. Untuk itu, Briptu EG meminta kepada keluarga Edo agar segera mengembalikan De ke rumahnya, mengingat cewek tersebut masih kelas 1 SMA. Tapi saat itu, keluarga Edo mengaku tidak tau dimana keberadaan De dan Edo.

Setelah itu, selang dua hari kemudian, De diantar pulang ke rumahnya oleh keluarga Edo. Turut serta menemani Edo dan keluarganya waktu itu adalah Serka N. Nah, di rumah De di Lingkungan VII, Dusun VI, Desa Sidomulyo, juga ada Briptu EG yang menyambut kepulangan De kala itu. Nah, saat serah terima tersebut, Serka N dikabarkan kurang senang dengan Briptu EG yang dianggap terlalu ikut campur mengenai persoalan ini.

Di situ Serka N sempat berang sambil menanyakan apa hubungan Briptu EG dengan keluarga De. Briptu EG pun menjelaskan statusnya dengan mengatakan kalau De adalah keluarganya dan ia sendiri adalah salah seorang petugas Polres Langkat. Singkat cerita, persoalan antara De dan Edo yang katanya masih ada hubungan keluarga dengan Serka N tadipun selesai.

Selang dua minggu kemudian pasca perdamaian tersebut, Briptu EG yang memang mengontrak di daerah Sido Mulyo, Minggu malam, (18/5) sekitar pukul 22.30 wib melintas dengan sepeda motornya. Namun ketika itu, ia diteriaki oleh Serka N yang diduga masih menyimpan dendam kepadanya.

“Aku lewat diteriaki dengan kata-kata jorok, merasa penasaran aku balik arah, waktu itulah dia (Serka N-red) memukulku,” terang Briptu EG yang ditemui di ruangan Paminal Polres Langkat saat menjalani pemeriksaan internal Polri.

Diperlakukan seperti itu membuat Briptu EG spontan membalas dengan mengambil sebuah batu dan memukulkannya ke bagian belakang kepala Serka N. Warga yang melihat ada perkelahian antar aparat ini langsung berteriak meminta tolong. Tak berapa lama Briptu EG dan Serka N bergumul, beberapa warga melerai dan salah seorang petugas dari Intel Polres Langkat yang kebetulan melintas berupaya memisah keduanya.

Oleh anggota Intel tadi, Briptu EG langsung dibawa ke Provos Polres Langkat untuk diamankan. Rupanya, Serka N masih tak senang, kepada warga iapun mengatakan kalau Briptu EG sedang mabuk dan berniat membakar rumah warga di kampung itu. Tersulut dengan perkataan oknum ini, warga dengan cepat berkumpul dan berencana membuat perhitungan dengan Briptu EG.

Dengan berjalan kaki, warga bergerak mendatangi Polres Langkat yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari pemukiman warga, Mereka ingin membuat perhitungan dengan Briptu EG. Saat itulah warga yang melihat Briptu EG di ruangan piket Provos melemparinya dengan batu.

Melihat suasana kian memanas, Kapores Langkat AKBP Yulmar Try Himawan langsung menghubungi Dandim 0203 Binjai/Langkat untuk berkordinasi.

Tak berselang lama Dandim 0203 Binjai Langkat melalui Pasi Intel dan sejumlah perwira lainnya langsung turun ke Polres Langkat guna menenangkan masalah ini sekaligus menetralisir keadaan. Ahirnya malam itu dilakukan perdamaian antara Briptu EG dan Serka N. Selain menyelesaikan salah paham diantara kedua oknum ini, Briptu EG malam itu juga meninggalkan rumah kontrakanya.

Kapolres Langkat AKBP Yulmar Try Himawan ketika dikonfirmasi wartawan Senin (19/5) siang membenarkan kejadian ini. Hanya saja, dengan tegas orang nomor satu di Polres Langkat ini mengatakan kalau persoalan yang terjadi hanya masalah pribadi antara kedua oknum tersebut, jadi tidak ada hubunganya dengan komando (Mako Polres-red) yang dilempari katanya. “Sudah didamaikan, jadi sudah nggak ada masalah lagi kok, tadi malam sudah didamaikan, semua baik-baik saja,” ujarnya tegas seraya mengaku akan memproses kasus pelemparan Mako tersebut. (tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/