SUMUTPOS.CO – CITRA Ayu Lestari bocah perempuan berusia 9 tahun tersesat dan diselamatkan warga Lubukpakam, Rabu (19/7). Kini bocah itu menginap sementara di rumah nenek Semi (72) di Dusun Sadar Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Deliserdang.
Menurut Nenek Semi, saat itu dirinya naik angkutan kota (angkot) dari Pancurbatu. Di simpang Terminal Amplas, Citra Ayu naik ke angkot.
Di dalam angkot, Semi memperhatikan Citra Ayu yang terlihat kebingungan. Bahkan, bolak-balik pindah tempat duduk dan terkadang minta pangku pada penumpang. Namun, sampai di Lubukpakam, Citra langsung minta ikut Nek Semi.
“Semula saya takut mengajaknya. Namun Citra memaksa dan karena tidak ada lagi penumpang lain, si sopir angkot menyuruh saya membawa citra. Karena kasihan, saya membawanya kerumah. Sempat sudah tidur dirumah satu malam,” ungkap Semi.
Karena takut dituduh melakukan penculikan terhadap anak, Semi bersama anaknya melapor kepada kepala dusun setempat dan kepolisian desa.
Ketika ditanyai, Citra mengatakan bahwa orang tuannya tinggal di Medan, Amplas. Citra mengaku lari dari rumah karena orang tuanya kerab menganiayanya.
“Ayah saya Muhammad Ibrahim alias gerot,” bilang Citra.
Sementara, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Deliserdang Junaidi Malik datang ke rumah nenek Semi menjenguk kondisi bocah perempuan tersesat itu. Junaidi mengatakan, akan melakukan pengawasan dan mencari keberadaan orangtua si anak.
“Bila memang terjadi penelantaran, pihaknya akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan undang-undang perlindungan anak,” katanya.(mag-2/ala)
CITRA Ayu Lestari bocah perempuan berusia 9 tahun tersesat dan diselamatkan warga Lubukpakam, Rabu (19/7). Kini bocah itu menginap sementara di rumah nenek Semi (72) di Dusun Sadar Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Deliserdang.
Menurut Nenek Semi, saat itu dirinya naik angkutan kota (angkot) dari Pancurbatu. Di simpang Terminal Amplas, Citra Ayu naik ke angkot.
Di dalam angkot, Semi memperhatikan Citra Ayu yang terlihat kebingungan. Bahkan, bolak-balik pindah tempat duduk dan terkadang minta pangku pada penumpang. Namun, sampai di Lubukpakam, Citra langsung minta ikut Nek Semi.
“Semula saya takut mengajaknya. Namun Citra memaksa dan karena tidak ada lagi penumpang lain, si sopir angkot menyuruh saya membawa citra. Karena kasihan, saya membawanya kerumah. Sempat sudah tidur dirumah satu malam,” ungkap Semi.
Karena takut dituduh melakukan penculikan terhadap anak, Semi bersama anaknya melapor kepada kepala dusun setempat dan kepolisian desa.
Ketika ditanyai, Citra mengatakan bahwa orang tuannya tinggal di Medan, Amplas. Citra mengaku lari dari rumah karena orang tuanya kerab menganiayanya.
“Ayah saya Muhammad Ibrahim alias gerot,” bilang Citra.
Sementara, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Deliserdang Junaidi Malik datang ke rumah nenek Semi menjenguk kondisi bocah perempuan tersesat itu. Junaidi mengatakan, akan melakukan pengawasan dan mencari keberadaan orangtua si anak.
“Bila memang terjadi penelantaran, pihaknya akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan undang-undang perlindungan anak,” katanya.(mag-2/ala)