SUMUTPOS.CO – Aksi main tinju yang dilakukan H.M Kasim, cukup membuat Camat Sei Lepan, Wagito S sempoyongan dan merasakan sakit di seluruh tubuhnya hingga harus diurut oleh tukang kusuk.
Hal itu diakui Wagito, Selasa (19/8) malam. Bahkan Wagito mengaku pandangannya sempat berkunang-kunang. “Maaf Pak, saya baru siap kusuk. Sakit semua badan saya setelah kejadian tadi. Pandangan agak kunang-kunang,” ujarnya saat dikontak Posmetro Medan via HP, Selasa (19/8) malam.
Wagito menyebut, ia sama sekali tak tahu masalah yang dipersoalkan pelaku. Belakangan Wagito tahu, pemukulan itu bermotif proposal lomba perahu. “Seharusnya dia (Kasim) konfirmasi dulu ke saya, bukannya langsung main pukul,” jelasnya.
Ditanya berapa bantuan Kecamatan untuk lomba tersebut, Wagito tak tahu persis. “Saya kurang tahu, karena menurut warga sudah beberapa tahun tidak dilaksanakan. Sebab bertepatan dengan bulan puasa,” tukasnya.
Saat itu, Wagito mengaku Kasim sempat menyalamnya tapi dengan genggaman yang kuat sekali. “Setelah digenggamnya, dia langsung menarik dan meninju saya,” tuturnya.
Akibat bogem mentah Kasim, mata Wagito lebam. “Saya sudah melapor ke Polsek Pangkalan Brandan. Biar proses hukum berjalan, kita tunggu saja. Saya aparatur negara, masa saya diginikan karena masalah yang tidak saya tahu,” protesnya.
Apakah Kasim memang mantan petinju? Wagito mengatakan Kasim sering mengaku sebagai mantan petinju. “Dia (Kasim) sering bilang ke saya akan membangkitkan tinju kembali di Brandan. Saya bilang silahkan saja, di dekat kantor Camat boleh dibuat,” terangnya yang mencoba mendukung program Kasim.
Tak hanya itu, ternyata Wagito sering melihat Kasim latihan menggunakan sarung tinju dan pelindung kepala lengkap. “Hampir setiap sore Pak Kasim latihan tinju di depan kantor saya sambil teriak-teriak,” ujarnya.(ala/bd)