Singkat cerita, pada malam harinya pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban. Hampir seluruh daerah yang ada di Kota Pematangsiantar mereka masuki, namun hasilnya nihil.
Dari keterangan teman sekelas korban yang juga ikut menemui DS, pihak keluarga pun berusaha menghubungi DS.
Awalnya DS mengaku tidak mengetahui keberadaan korban, dia berdalih saat itu sedang berada di kampung sang istri.
Setelah didesak, DS akhirnya mengaku. Pria yang kerjaannya luntang lantung itu mengatakan bahwa dia telah membunuh korban.
Awalnya dia mengaku membuang jenazah korban ke daerah Tanjung Pinggir.
Pihak keluarga beserta tetangga langsung berpencar mencari keberadaan korban. Sampai yang terakhir, mereka mendapat kabar dari salah seorang warga.
Kondisi awal korban saat ditemukan warga cukup tragis. Tangan korban diikat dengan menggunakan jilbab korban ke belakang badannya. Sekujur wajahnya dipenuhi luka lebam dan luka sayatan.
Bukan hanya itu saja, di sekitar pelipis mata berlubang yang menurut pengakuan korban, wajahnya telah diinjak injak DS.
“Parah kali kondisinya saat ditemukan warga itu. Pelipis matanya ini berlubang. Itu karena di injak sama si D****,” ungkapnya.
“Kak D*** kak, D****. Dipijak pijaknya aku kak. Mau dimatikan aku,” sambung Iwel meniru pembicaraan adiknya itu.
Selain sekujur tubuhnya mengalami luka akibat perbuatan DS, harta benda korban juga raib dilarikan pria beristri itu.
Iwel menjabarkan satu persatu harta benda yang dibawa kabur oleh DS.
“Sepeda motor Vario warna merah BK 6311 WAB, cincin, kerabu sama kalungnya,” terang Iwel.
Kapolsek Siantar Martoba AKP David Sinaga ketika dikonfirmasi mengatakan, bersama Sat Reskrim Polres Siantar, pihaknya saat itu telah melakukan pengejaran terhadap DS.
“Sekarang sudah ditangani Reskrim, masih kita kejar ini,” kata Davis singkat. (cr-03/ms)