MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hampir dua pekan sudah pemeriksaan para saksi penerima dana Bansos tahun 2012-2013 menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan.
Penyidik rencana akan melakukan pemeriksaan terhadap 120 orang saksi selama dua pekan pemeriksaan. Dimana, berbagai golongan masyarakat ikut menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk mengusut kasus dugaan korupsi dana Bansos, yang merugikan negara mencapai Rp 2,2 miliar.
Selain para penerima, ada juga Kepala Lingkungan (Kepling) yang turut diperiksa penyidik. Kepling itu, adalah Ir Naik Sitepu selaku Kepling II PB (Padang Bulan) Sel Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Ia diperiksa sebagai saksi karena mendata para penerima bansos yang diteruskan ke Camat setempat.
Selain itu, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap Maratua Simanjuntak sebagai Ketua FKUB Sumut, H G Heradi Lubis selaku Ketua Umum Perhimpunan KB PII Sumut, Jabmar Siburian selaku Ketua Dekosiniur, Drs Kemurnian Zebua selaku pensiunan PNS, Budi Agustiono selaku Dosen USU, Dorimah Siregar selaku pensiunan PNS, Naransamu dari PHDI Sumut dan GS Penggabean Pardede selaku Ketua PWK I PRN Sumut.
“Ada 15 saksi yang diperiksa,” kata Kepala Kejari (Kajari) Medan, Samsuri saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selular, Kamis (19/11) sore.
Pemeriksaan dilakukan di Aula Lantai II Kantor Kejari Medan, Jalan Adinegoro. Menurut Samsuri, seharusnya penyidik menjadwalkan pemeriksaan sebanyak 30 saksi. Namun nyatanya, sebagian saksi tidak hadir. “Sebagian tidak hadir,” ucap orang nomor satu di Kejari Medan itu.
Diketahui, pemeriksaan ini untuk mencari indikator keterlibatan antara PJ Walikota Siantar dengan Gubernur Sumut Non-Aktif, Gatot Pudjo Nugroho terkait kasus dugaan korupsi dana Bansos, yang merugikan negara mencapai Rp 2,2 miliar. “Itu berkaitan semuanya. Dari situ bisa dilihat diindikator keterlibatannya antara tersangka,” jelas Samsuri tanpa memberikan secara detail nama-nama saksi yang dimintai keterangan di Kejari Medan.
Dengan itu, penyidik ingin mengetahui aliran dan penerima dana Bansos yang dikeluarkan.”Dari bawahan (anak buah Edi Sofian) diketahui nanti itu semuanya,” katanya.Â