29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Personel Polres Asal Gerebek Rumah Warga

Pasutri tersebut mengaku mengalami trauma dan tidak terima atas tindakan yang dilakukan.

Juliandi mengaku sangat terkejut, tiba-tiba personel polisi telah berada di dalam rumah. “Saat itu saya lagi tiduran, sewaktu mereka menggeledah rumah. Tak satupun aparat desa yang mendampingi. Mereka masuk dari pintu depan dan beberapa di antaranya juga masuk dari pintu belakang rumah yang terbuka,” ungkapnya.

“Terus terang, dari penggerebekan yang disaksikan masyarakat ini, seperti teroris dan bandar narkoba saja saya. Padahal saya tak tahu-menahu. Kalaupun harus dites urine, saya siap. Saya sama sekali tidak terlibat narkoba. Bentuknya saja enggak tahu, apa lagi memakainya,” timpal Juliandi.

Terpisah, kepala dusun maupun kepala desa setempat yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku tidak ada yang mengetahui perihal penggerebekan tersebut. “Saya enggak tahu. Jam berapa mereka datangnya?” tanya Kepala Desa Pulau Sejuk Dahrul.

Hal senada juga diungkapkan Nasib, Kepala Dusun Kulon Pando. Ia mengaku tidak ada pemberitahuan yang disampaikan kepadanya tentang kedatangan pihak kepolisian tersebut. “Saya juga kaget. Tak ada pemberitahuan kepada saya. Saya tahunya waktu mereka pulang setelah menggeledah rumah itu,” jelasnya.

Sementara Kasat Narkoba Polres Batubara AKP Herry Tambunan, membenarkan perihal penggeledahan yang dilakukan pihaknya di rumah warga tersebut. “Iya benar. Itu terkait narkoba, dan tidak ada ditemukan barang bukti. Itu dilakukan karena ada informasi dari masyarakat. Ya begitulah operasinya, banyak melibatkan personel. Dari rumah itu, barang yang dicari tak ditemukan,” pungkasnya. (mag-6/saz)

 

 

Pasutri tersebut mengaku mengalami trauma dan tidak terima atas tindakan yang dilakukan.

Juliandi mengaku sangat terkejut, tiba-tiba personel polisi telah berada di dalam rumah. “Saat itu saya lagi tiduran, sewaktu mereka menggeledah rumah. Tak satupun aparat desa yang mendampingi. Mereka masuk dari pintu depan dan beberapa di antaranya juga masuk dari pintu belakang rumah yang terbuka,” ungkapnya.

“Terus terang, dari penggerebekan yang disaksikan masyarakat ini, seperti teroris dan bandar narkoba saja saya. Padahal saya tak tahu-menahu. Kalaupun harus dites urine, saya siap. Saya sama sekali tidak terlibat narkoba. Bentuknya saja enggak tahu, apa lagi memakainya,” timpal Juliandi.

Terpisah, kepala dusun maupun kepala desa setempat yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku tidak ada yang mengetahui perihal penggerebekan tersebut. “Saya enggak tahu. Jam berapa mereka datangnya?” tanya Kepala Desa Pulau Sejuk Dahrul.

Hal senada juga diungkapkan Nasib, Kepala Dusun Kulon Pando. Ia mengaku tidak ada pemberitahuan yang disampaikan kepadanya tentang kedatangan pihak kepolisian tersebut. “Saya juga kaget. Tak ada pemberitahuan kepada saya. Saya tahunya waktu mereka pulang setelah menggeledah rumah itu,” jelasnya.

Sementara Kasat Narkoba Polres Batubara AKP Herry Tambunan, membenarkan perihal penggeledahan yang dilakukan pihaknya di rumah warga tersebut. “Iya benar. Itu terkait narkoba, dan tidak ada ditemukan barang bukti. Itu dilakukan karena ada informasi dari masyarakat. Ya begitulah operasinya, banyak melibatkan personel. Dari rumah itu, barang yang dicari tak ditemukan,” pungkasnya. (mag-6/saz)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/