KARO, SUMUTPOS.CO-Pemerintah Kabupaten Karo, mengajukan permintaan bantuan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) dalam mengatasi dan meringankan kerugian, beban yang diderita para pedagang dan korban kebakaran Pasar Berastagi di Jalan Penghasilan, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, pada Selasa lalu.
Peristiwa kebakaran tersebut menyebabkan 535 kios pedagang ludes terbakar, juga 8 rumah warga dan sejumlah lapak pedagang lainnya. Permintaan bantuan kepada Kemensos disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana saat berdialog dengan para pedagang Pasar Berastagi. Surat permintaan bantuan itu sudah ditandatangani.
“Sudah menandatangani surat pengajuan hari ini ke Kementerian Sosial, agar dapat membantu kesulitan para pedagang,” ujar Terkelin.
Sebelum berdialog dengan para pedagang, Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Karo Edison Karo-karo, Kasatpol PP Hendrik Philemon Tarigan melakukan peninjauan di Pasar Tradisional Berastagi.
Terkelin menyatakan, sebagian lokasi Pasar Berastagi yang tidak turut terbakar sudah kembali melakukan aktivitas perdagangan. “Pemantauan ini sekalian meyakinkan agar aktivitas perekonomian berangsur normal. Artinya, masyarakat sudah dapat bertransaksi kembali, memenuhi kebutuhan rumah tangga,” ucapnya.
Setelah melakukan peninjauan di Pasar Berastagi, Bupati Karo berdialog dengan para pedagang di Kantor UPT Pajak (Pasar) Berastagi. Di hadapan para pedagang, Terkelin menegaskan Pemkab Karo hadir membantu dan mengatasi dampak peristiwa kebakaran di Pasar Berastagi.
“Kami pihak pemerintah tidak ada ingin rakyat menderita pada saat mengalami kesulitan. Untuk itu saya meminta 535 pedagang semuanya harus kompak,” ujarnya. Dalam dialog itu, Polin Sihombing meminta Pemkab Karo segera membangun tempat penampungan sementara bagi pedagang di Terminal Berastagi.
“Pembangunan tempat penampungan sementara di Pajak Lama Gang Merek supaya ditunda saja. Lokasi ini sepi dan pembeli tidak ada. Jika TPS dibangun, pedagang sepakat direalisasikan di Terminal Berastagi. Sedangkan terminal dipindahkan ke Pajak Lama,” katanya.
Senada dengan Polin Sihombing, pedagang lainnya, Ngawal Tarigan mengingatkan Pemkab Karo, jika tempat penampungan sementara selesai dibangun, harus diberikan kepada pedagang persatu tempat. “Perlu diketahui bahwa pedagang yang terdampak kebakaran berjumlah 535 orang, ada yang memiliki kios lebih dari satu kios. Jadi ini harus menjadi perhatian,” katanya.
Kepala Dinas Koperindag Karo Edison Karo-karo menegaskan, tempat penampungan sementara untuk pedagang korban kebakaran, akan mendapatkan satu tempat tiap pedagang.
“Sepengetahuan saya, satu orang akan mendapatkan satu, walau pun kios mereka lebih dari satu. Ini sesuai data yang kami miliki jumlah terdata 535 orang pedagang akan mengerucut menjadi 415 orang. Jadi, ini yang akan kita berikan untuk satu pedagang/ satu TPS,” imbuh Edison.
Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan mengungkapan apa yang disampaikan dalam dialog tersebut akan dirapatkan di DPRD Karo. “Apa yang diusulkan ini sudah kami catat dan besok akan kami rapatkan bersama pihak OPD , Polri/TNI guna diputuskan yang terbaik,” katanya. (deo)