25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelaku Pengerusak Makam Anak-anak

Foto: Bambang/Sumut Pos
Para pelaku perusak makam diamankan di Mapolres Pangkalan Brandan, Selasa (19/12).

SUMUTPOS.CO – Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pengerusakan pekuburan (makam) Wakaf Haji Muhammad Nur di Desa Sei Bilah, Kelurahan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Pelaku anak-anak dibawah umur. Ironisnya, mereka melakukan hal itu agar besi makam bisa diambil dan uangnya untuk membeli lem.

“Memang para pelaku sempat kita amankan dan semuanya masih dibawah umur. Dari pengakuan mereka ada 12 orang dan yang kita amankan sudah 9 orang,” kata Kapolsek Pangkalan Brandan AKP JM Sitompul saat dihubungi via selular, Rabu (19/12).

Kapolsek mengaku sangat prihatin dengan tindakan para pelaku. Sebab, selain masih dibawa umur, aksi kejahatan yang dilakukan didasari karena lem.

“Jadi setelah kita amankan, mereka kita interogasi sesaat. Disinilah kita merasa terenyuh selaku orang tua. Ternyata aksi kejahatan didasari karena ingin mendapat uang untuk beli lem,” lirih AKP JM Sitompul.

Karena masih dibawah umur, akhirnya Kapolsek mengambil inisiatif untuk mengundang orang tua, tokoh agama, para keluarga pemilik makam yang dirusak dan penjaga makam. Mereka diskusi untuk mengambil solusi terbaik.

“Polisi inikan bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi kita juga sebagai pengayom masyarakat. Makanya saya mengundang para korban dan tokoh agama serta muspika. Disini kita mencari solusi terbaik untuk kelangsungan generasi muda ini,” sebut Kapolsek.

Hasilnya, seluruh unsur muspika, tokoh agama serta keluarga korban sepakat anak-anak ini dikembalikan kepada orang tua untuk dibina. Dengan catatan, orang tua para pelaku harus mengganti makam yang sudah rusak.

“Anak-anak inikan dilindungi undang-undang, jadi kita tidak bisa serta merta mengambil tindakan tegas. Kita juga harus menggunakan hati nurani untuk mengambil keputusan,” papar Kapolsek.

Selain itu, pihak kepolisian juga memberi masukan kepada orang tua agar mendidik anak-anak mereka sehingga berguna bagi nusa dan bangsa.

“Jadi itulah tugas kami sebagai polisi yang mengayomi masyarakat. Kita harapkan, generasi muda ini bisa berubah dan berguna bagi negara ini,” harap dia.

Kapolsek juga mengakui, memang didaerah Berandan aksi kejahatan seperti narkoba cukup memprihatinkan. Terlebih di Desa Sei Bila, yang memang selama ini dicap sebagai kampung neraka.

Kapolsek berharap, tindakan kooperatif kepada warga dengan melakukan pendekatan. Daerah tersebut bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

“Kalau kita bandingkan dengan ‘Kampung Kubur’ di Medan, kondisi disana (Sei Bila) tak jauh berbeda. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat anggota kita dari Sat Narkoba masuk (menggerebek) namun meneriaki anggota maling,” beber Kapolsek.

“Sehingga kita sulit melakukan penangkapan. Oleh sebab itu, kita berusaha melakukan pendekatan secara individu, berharap daerah itu bisa berubah,” tambah Kapolsek.

Untuk diketahui, aksi pengerusakan makam sempat membuat warga heboh. Mereka pun berduyun-duyun mendatangi makam. Sedikitnya ada sekitar 7 makam yang dirusak dan diambil besinya.(bam) 

 

Foto: Bambang/Sumut Pos
Para pelaku perusak makam diamankan di Mapolres Pangkalan Brandan, Selasa (19/12).

SUMUTPOS.CO – Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pengerusakan pekuburan (makam) Wakaf Haji Muhammad Nur di Desa Sei Bilah, Kelurahan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Pelaku anak-anak dibawah umur. Ironisnya, mereka melakukan hal itu agar besi makam bisa diambil dan uangnya untuk membeli lem.

“Memang para pelaku sempat kita amankan dan semuanya masih dibawah umur. Dari pengakuan mereka ada 12 orang dan yang kita amankan sudah 9 orang,” kata Kapolsek Pangkalan Brandan AKP JM Sitompul saat dihubungi via selular, Rabu (19/12).

Kapolsek mengaku sangat prihatin dengan tindakan para pelaku. Sebab, selain masih dibawa umur, aksi kejahatan yang dilakukan didasari karena lem.

“Jadi setelah kita amankan, mereka kita interogasi sesaat. Disinilah kita merasa terenyuh selaku orang tua. Ternyata aksi kejahatan didasari karena ingin mendapat uang untuk beli lem,” lirih AKP JM Sitompul.

Karena masih dibawah umur, akhirnya Kapolsek mengambil inisiatif untuk mengundang orang tua, tokoh agama, para keluarga pemilik makam yang dirusak dan penjaga makam. Mereka diskusi untuk mengambil solusi terbaik.

“Polisi inikan bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi kita juga sebagai pengayom masyarakat. Makanya saya mengundang para korban dan tokoh agama serta muspika. Disini kita mencari solusi terbaik untuk kelangsungan generasi muda ini,” sebut Kapolsek.

Hasilnya, seluruh unsur muspika, tokoh agama serta keluarga korban sepakat anak-anak ini dikembalikan kepada orang tua untuk dibina. Dengan catatan, orang tua para pelaku harus mengganti makam yang sudah rusak.

“Anak-anak inikan dilindungi undang-undang, jadi kita tidak bisa serta merta mengambil tindakan tegas. Kita juga harus menggunakan hati nurani untuk mengambil keputusan,” papar Kapolsek.

Selain itu, pihak kepolisian juga memberi masukan kepada orang tua agar mendidik anak-anak mereka sehingga berguna bagi nusa dan bangsa.

“Jadi itulah tugas kami sebagai polisi yang mengayomi masyarakat. Kita harapkan, generasi muda ini bisa berubah dan berguna bagi negara ini,” harap dia.

Kapolsek juga mengakui, memang didaerah Berandan aksi kejahatan seperti narkoba cukup memprihatinkan. Terlebih di Desa Sei Bila, yang memang selama ini dicap sebagai kampung neraka.

Kapolsek berharap, tindakan kooperatif kepada warga dengan melakukan pendekatan. Daerah tersebut bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

“Kalau kita bandingkan dengan ‘Kampung Kubur’ di Medan, kondisi disana (Sei Bila) tak jauh berbeda. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat anggota kita dari Sat Narkoba masuk (menggerebek) namun meneriaki anggota maling,” beber Kapolsek.

“Sehingga kita sulit melakukan penangkapan. Oleh sebab itu, kita berusaha melakukan pendekatan secara individu, berharap daerah itu bisa berubah,” tambah Kapolsek.

Untuk diketahui, aksi pengerusakan makam sempat membuat warga heboh. Mereka pun berduyun-duyun mendatangi makam. Sedikitnya ada sekitar 7 makam yang dirusak dan diambil besinya.(bam) 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/