26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Akta Lahir Ditunda karena Bingung Jenis Kelamin

RAFA Andika Nasution, bocah berusia 3,5 tahun yang memiliki kelamin ganda dan langit mulut bolong memerlukan uluran tangan para dermawan untuk biaya operasi dan pengobatan di rumah sakit. Anak dari pasangan Misni (24) dan Abdul Hamid Nasution (25) warga Jalan Danau Singkarak Lingkungan II Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi, hingga kini belum ditentukan jenis kelaminnya; wanita atau pria.

KELAMIN GANDA : Rafa Andika Nasution  bersama ibunya Misni dan Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly (kiri) berencana membawa ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Kamis (20/3).//sopian/sumut pos
KELAMIN GANDA : Rafa Andika Nasution bersama ibunya Misni dan Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly (kiri) berencana membawa ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Kamis (20/3).//sopian/sumut pos

“Sampai sekarang saya belum mengurus akta kelahiran Rafa, karena jenis kelaminnya dua, maka pengurusan surat akta kelahiran masih kami tunda,” ujar Misni saat dikunjungi Lurah Padang Merbau, Muhammad Hafril Fadly SST di kediamannya, Kamis (20/3).

Menurut Misni, dahulu ketika Rafa berumur 1 tahun pernah menderita gizi buruk. Setelah menjalani perawatan di RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi kesehatan Rafa berangsur baik dan sekarang berat badanya sudah mencapai 11 kg. “Keluarga berharap agar ada pihak yang bermurah hati untuk memberikan pengobatan ataupun biaya operasi anaknya,”ujarnya.

Memang kehidupan Misni dengan suaminya, Abdul Hamid serba kekurangan. Mereka pun tinggal di rumah yang bisa dikatakan tidak layak huni. Sehari-harinya, Misni hanya berharap dari hasil kerja Hamid yang bekerja sebagai buruh harian yang sering dipanggil orang untuk mencangkul lading.

“Berapalah upah buruh di ladang, paling untuk membeli beras dan susu buat Rafa,” ujar Misni didampingi anak pertamanya,  Aad Solihin (6).

Dua kelamin yang diderita anaknya tersebut, diakui Misni tidak mempengaruhi kesehatan Rafa. Di antara dua kelamin yang dimiliki Rafa, sepertinya hanya satu berfungsi untuk mengelarukan air seni, yakni alat vital perempuannya. Sedangkan alat kelamin satunya lagi sebesar jari kelingking yang menempel di samping alar kelamin wanitanya.

“Hanya saja setiap tahun, alat kelamin yang menyerupai kelamin pria itu semangkin membesar. Itulah yang membuat kami selaku orangtua khawatir kelak Rafa dewasa nantinya,” cetus Misni.

Untuk penyakit langit-langit mulut Rafa yang bolong itu memang menjadi permasalahan juga, karena hingga umur menjelang empat tahun ini dia belum bisa berbicara layaknya anak seusianya. “Kalau pun bicara, suaranya bindeng (sengaou),” terang Misni sambil berharap langit-langit rongga di dalam mulut bisa dioperasi juga.

Melihat kondisi Rafa tersebut, Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly meminta Kepala Lingkungan untuk mempersiapkan surat-surat untuk dibawa ke RSUD dr Kumpulan Pane, karena memiliki kartu sehat gratis mereka bisa dibawa berobat ke rumah sakit umum milik Kota Tebingtinggi itu.

“Ini warga kita, kita sebagai palayan masyarakat harus siap membantu  membawa warga kita yang butuh perawatan, kita tidak memandang siapa pun itu, terpenting harus mendapatkan pelayanan perobatan dahulu. Kita harus punya jiwa sosial yang tinggi,” kata Fadly.

Selanjutnya, Rafa akan dibawa ke RS dr Kumpulan Pane, dan sekarang tinggal menunggu persetujuan dari keluarganya. “Tinggal keputusan keluarga saja nanti, apakan mereka mau Rafa dibawa ke rumah sakit atas persetujuan bapaknya untuk dilakukan operasi alat kelamin itu,” cetus Fadly. Sementara, Direktur RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia SpPK siap menerima Rafa untuk dirawat di rumah sakit. (ian/azw)

RAFA Andika Nasution, bocah berusia 3,5 tahun yang memiliki kelamin ganda dan langit mulut bolong memerlukan uluran tangan para dermawan untuk biaya operasi dan pengobatan di rumah sakit. Anak dari pasangan Misni (24) dan Abdul Hamid Nasution (25) warga Jalan Danau Singkarak Lingkungan II Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi, hingga kini belum ditentukan jenis kelaminnya; wanita atau pria.

KELAMIN GANDA : Rafa Andika Nasution  bersama ibunya Misni dan Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly (kiri) berencana membawa ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Kamis (20/3).//sopian/sumut pos
KELAMIN GANDA : Rafa Andika Nasution bersama ibunya Misni dan Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly (kiri) berencana membawa ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Kamis (20/3).//sopian/sumut pos

“Sampai sekarang saya belum mengurus akta kelahiran Rafa, karena jenis kelaminnya dua, maka pengurusan surat akta kelahiran masih kami tunda,” ujar Misni saat dikunjungi Lurah Padang Merbau, Muhammad Hafril Fadly SST di kediamannya, Kamis (20/3).

Menurut Misni, dahulu ketika Rafa berumur 1 tahun pernah menderita gizi buruk. Setelah menjalani perawatan di RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi kesehatan Rafa berangsur baik dan sekarang berat badanya sudah mencapai 11 kg. “Keluarga berharap agar ada pihak yang bermurah hati untuk memberikan pengobatan ataupun biaya operasi anaknya,”ujarnya.

Memang kehidupan Misni dengan suaminya, Abdul Hamid serba kekurangan. Mereka pun tinggal di rumah yang bisa dikatakan tidak layak huni. Sehari-harinya, Misni hanya berharap dari hasil kerja Hamid yang bekerja sebagai buruh harian yang sering dipanggil orang untuk mencangkul lading.

“Berapalah upah buruh di ladang, paling untuk membeli beras dan susu buat Rafa,” ujar Misni didampingi anak pertamanya,  Aad Solihin (6).

Dua kelamin yang diderita anaknya tersebut, diakui Misni tidak mempengaruhi kesehatan Rafa. Di antara dua kelamin yang dimiliki Rafa, sepertinya hanya satu berfungsi untuk mengelarukan air seni, yakni alat vital perempuannya. Sedangkan alat kelamin satunya lagi sebesar jari kelingking yang menempel di samping alar kelamin wanitanya.

“Hanya saja setiap tahun, alat kelamin yang menyerupai kelamin pria itu semangkin membesar. Itulah yang membuat kami selaku orangtua khawatir kelak Rafa dewasa nantinya,” cetus Misni.

Untuk penyakit langit-langit mulut Rafa yang bolong itu memang menjadi permasalahan juga, karena hingga umur menjelang empat tahun ini dia belum bisa berbicara layaknya anak seusianya. “Kalau pun bicara, suaranya bindeng (sengaou),” terang Misni sambil berharap langit-langit rongga di dalam mulut bisa dioperasi juga.

Melihat kondisi Rafa tersebut, Lurah Padang Merbau Muhammad Hafril Fadly meminta Kepala Lingkungan untuk mempersiapkan surat-surat untuk dibawa ke RSUD dr Kumpulan Pane, karena memiliki kartu sehat gratis mereka bisa dibawa berobat ke rumah sakit umum milik Kota Tebingtinggi itu.

“Ini warga kita, kita sebagai palayan masyarakat harus siap membantu  membawa warga kita yang butuh perawatan, kita tidak memandang siapa pun itu, terpenting harus mendapatkan pelayanan perobatan dahulu. Kita harus punya jiwa sosial yang tinggi,” kata Fadly.

Selanjutnya, Rafa akan dibawa ke RS dr Kumpulan Pane, dan sekarang tinggal menunggu persetujuan dari keluarganya. “Tinggal keputusan keluarga saja nanti, apakan mereka mau Rafa dibawa ke rumah sakit atas persetujuan bapaknya untuk dilakukan operasi alat kelamin itu,” cetus Fadly. Sementara, Direktur RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia SpPK siap menerima Rafa untuk dirawat di rumah sakit. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/