30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Lestarikan Tarian Serampang Dua belas

CINDERAMATA: Bupati Ir H Soekirman menyerahkan cinderamata buku “Onderneming van Sergai” kepada Pemangku Adat Kesultanan Serdang Tengku Achmad Tala’a dan Tengku Mira Sinar, Rabu (19/4) malam.

SUMUTPOS.CO  – BUPATI Ir H Soekirman membuka Pentas Kesenian Budaya Melayu. Itu digelar untuk melestarikan tarian Serampang Dua Belas.

Kegiatan berlangsung di istana Gelanggang Olah Raga (GOR) Jalan Sultan Serdang Kecamatan Perbaungan, Rabu(19/4) malam. Acara bertajuk Serampang Dua Nelas Project, bertujuan untuk melestarikan budaya Melayu. Sekaligus, memperingati Hari Tari Serampang Dua Belas ke-79 tahun, yang jatuh setiap tanggal 9 April lalu.

Bupati dalam sambutannya, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, selama ini kesenian-kesenian Melayu asli jarang ditampilkan.

“Sehingga, membuat kaum muda jarang menonton dan menyaksikan budaya-budaya melayu tersebut. Maka, dengan diadakannya kegiatan ini, tentu menambah khazanah pengetahuan kekayaan budaya yang kita miliki,” tutur bupati.

Ia mengatakan, Pemerintah Daerah senantiasa mengikuti dan mendukung semangat kaum muda untuk melestarikan budaya seperti ini. Sehingga, ketika semangat kaum muda pelestari budaya semakin besar dan menggelora, bukan tidak mungkin akan digelar Karnaval Budaya Melayu Tingkat Nasional.

Diakhir sambutannya, Soekirman berpesan kepada kaum muda agar jangan bosan dalam menggali kekayaan budaya yang ada di Sergai. Sebab, masih sangat banyak yang perlu diketahui dan dilestarikan.

“Semoga kegiatan ini dapat kita khayati, betapa orang tua kita dahulu telah melampaui prestasi sampai ke istana negara mempertunjukkan tari Serampang Duabelas. Kiranya kegiatan seni budaya ini dapat menjadi penyemangat dan mengukur diri serta dapat menjauhi penyalahgunaan narkoba,” tutur Soekirman.

Sementara, Pemangku Adat Kesultanan Serdang Tengku Achmad Tala’a dalam sambutannya, menyatakan rasa bangga atas digelarnya pentas seni malam itu. Kegiatan tersebut adalah salah satu upaya melestarikan tari Serampang Duabelas.

Hal seperti ini tidak boleh hilang dan dilupakan karena arus perkembangan zaman. Dia berharap, agar tari Serampang Dua Belas sebagai ikon Kabupaten Sergai.

“Ikuti zamanmu, akan tetapi jangan lupakan budayamu. Karena itu adalah bentuk jati dirimu,” demikian pesan Achmad Tala’a untuk kaum muda Sergai.

CINDERAMATA: Bupati Ir H Soekirman menyerahkan cinderamata buku “Onderneming van Sergai” kepada Pemangku Adat Kesultanan Serdang Tengku Achmad Tala’a dan Tengku Mira Sinar, Rabu (19/4) malam.

SUMUTPOS.CO  – BUPATI Ir H Soekirman membuka Pentas Kesenian Budaya Melayu. Itu digelar untuk melestarikan tarian Serampang Dua Belas.

Kegiatan berlangsung di istana Gelanggang Olah Raga (GOR) Jalan Sultan Serdang Kecamatan Perbaungan, Rabu(19/4) malam. Acara bertajuk Serampang Dua Nelas Project, bertujuan untuk melestarikan budaya Melayu. Sekaligus, memperingati Hari Tari Serampang Dua Belas ke-79 tahun, yang jatuh setiap tanggal 9 April lalu.

Bupati dalam sambutannya, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, selama ini kesenian-kesenian Melayu asli jarang ditampilkan.

“Sehingga, membuat kaum muda jarang menonton dan menyaksikan budaya-budaya melayu tersebut. Maka, dengan diadakannya kegiatan ini, tentu menambah khazanah pengetahuan kekayaan budaya yang kita miliki,” tutur bupati.

Ia mengatakan, Pemerintah Daerah senantiasa mengikuti dan mendukung semangat kaum muda untuk melestarikan budaya seperti ini. Sehingga, ketika semangat kaum muda pelestari budaya semakin besar dan menggelora, bukan tidak mungkin akan digelar Karnaval Budaya Melayu Tingkat Nasional.

Diakhir sambutannya, Soekirman berpesan kepada kaum muda agar jangan bosan dalam menggali kekayaan budaya yang ada di Sergai. Sebab, masih sangat banyak yang perlu diketahui dan dilestarikan.

“Semoga kegiatan ini dapat kita khayati, betapa orang tua kita dahulu telah melampaui prestasi sampai ke istana negara mempertunjukkan tari Serampang Duabelas. Kiranya kegiatan seni budaya ini dapat menjadi penyemangat dan mengukur diri serta dapat menjauhi penyalahgunaan narkoba,” tutur Soekirman.

Sementara, Pemangku Adat Kesultanan Serdang Tengku Achmad Tala’a dalam sambutannya, menyatakan rasa bangga atas digelarnya pentas seni malam itu. Kegiatan tersebut adalah salah satu upaya melestarikan tari Serampang Duabelas.

Hal seperti ini tidak boleh hilang dan dilupakan karena arus perkembangan zaman. Dia berharap, agar tari Serampang Dua Belas sebagai ikon Kabupaten Sergai.

“Ikuti zamanmu, akan tetapi jangan lupakan budayamu. Karena itu adalah bentuk jati dirimu,” demikian pesan Achmad Tala’a untuk kaum muda Sergai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/