26.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Pascakerusuhan Lapas Narkotika, 60 Napi Kabur Dikejar ke Hutan

bambang/sumut pos
RUSUH: Suasana di Lapas Narkotika Kelas III di Hinai, Langkat saat terjadi kerusuhan pada Kamis (16/5) lalu. Hingga kini 60 orang napi masih buron.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 60 dari total 1.634 narapidana Lapas Narkotika Klas III Langkat yang ikut kerusuhan pekan lalu, Kamis (16/5) siang lalu, masih bersembunyi. Sementara ratusan napi kabur lainnya sudah diamankan dan dititip di Lapas Binjai, Lapas Medan, Rutan Tanjungpura, dan sebagian di kantor polisi.

“Hingga malam ini 60 orang lagi yang belum kembali. Kami koordinasi terus dengan polisi, mana tahu ada lagi yang baru mereka tangkap. Saat ini sebagian yang sudah ditangkapn

Saat ini kami sedang di hutan-hutan di Kabanjahe,” kata Kadivpas Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu via telepon seluler, Senin (20/5).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumut, Dewa Putu Gede mengimbau kepada napi yang masih kabur agar segera menyerahkan diri. “Kami jamin tidak akan ada tindak kekerasan. Kami mengimbau keluarga napi dan tahanan untuk menyerahkan dan mengantarkan kembali para napi ke Lapas, atau kepada kepala-kepala desa, polsek-polsek, polres atau kantor pemerintah setempat,” ungkapnya Dewa Putu Gede.

Pascakerusuhan, para napi tidak akan dipindahkan ke lapas atau rutan lain. Menurutnya, kondisi Lapas Narkotika Klas III Langkat hanya rusak di bagian ruang administrasi dan IT tempat berkas-berkas surat-surat.

Total jumlah napi 1.634 orang. Hasil apel Kamis malam (16/5/2019) pascakerusuhan, sebanyak 1.458 napi sudah di dalam Lapas. Adapun yang melarikan diri berjumlah 176 orang. Sebagian di antaranya berhasil ditangkap.

Pejabat Kemenkumham Bungkam

Ditanya mengenai penonaktifan Kalapas dan seluruh pegawai, Kadivpas Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu, enggan berkomentar via telepon. “Saya nggak bisa jelaskan lewat Hp, takut salah saya. Datang ajalah Lapas Narkotika, oke,” katanya.

Humas Kemenkumham Sumut, Josua Gintingm juga irit memberikan keterangan. “Abang lebih bagus datang aja ke sana. Aku nggak tau perkembangan di sana bang,” ujarnya.

Terkait pergantian posisi Kalapas Narkotika, Josua juga tidak berani berkomentar. “Iya Plt (Kalapas) sudah sampai ke kantor,” katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan bermula saat jam buka pintu sel dilakukan pada siang hari. Diduga ada warga binaan berinisial FK alias AJO yang membawa sabu. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan, tetapi pelaku berusaha melarikan diri.

Petugas Lapas berhasil menangkap pelaku. Selanjutnya, petugas dilaporkan memukul FK, yang memicu protes dari teman-temannya sesama napi. FK dibawa ke ruang staf sekitar pukul 13.00 WIB. Semua warga binaan berkumpul, mendobrak, dan membawa FK kembali ke blok.

Para napi juga mendobrak pintu utama dan menguasai lapas narkoba. Mereka melakukan aksi pembakaran lapas, mobil petugas, dan fasilitas lapas. (bam/man)

bambang/sumut pos
RUSUH: Suasana di Lapas Narkotika Kelas III di Hinai, Langkat saat terjadi kerusuhan pada Kamis (16/5) lalu. Hingga kini 60 orang napi masih buron.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 60 dari total 1.634 narapidana Lapas Narkotika Klas III Langkat yang ikut kerusuhan pekan lalu, Kamis (16/5) siang lalu, masih bersembunyi. Sementara ratusan napi kabur lainnya sudah diamankan dan dititip di Lapas Binjai, Lapas Medan, Rutan Tanjungpura, dan sebagian di kantor polisi.

“Hingga malam ini 60 orang lagi yang belum kembali. Kami koordinasi terus dengan polisi, mana tahu ada lagi yang baru mereka tangkap. Saat ini sebagian yang sudah ditangkapn

Saat ini kami sedang di hutan-hutan di Kabanjahe,” kata Kadivpas Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu via telepon seluler, Senin (20/5).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumut, Dewa Putu Gede mengimbau kepada napi yang masih kabur agar segera menyerahkan diri. “Kami jamin tidak akan ada tindak kekerasan. Kami mengimbau keluarga napi dan tahanan untuk menyerahkan dan mengantarkan kembali para napi ke Lapas, atau kepada kepala-kepala desa, polsek-polsek, polres atau kantor pemerintah setempat,” ungkapnya Dewa Putu Gede.

Pascakerusuhan, para napi tidak akan dipindahkan ke lapas atau rutan lain. Menurutnya, kondisi Lapas Narkotika Klas III Langkat hanya rusak di bagian ruang administrasi dan IT tempat berkas-berkas surat-surat.

Total jumlah napi 1.634 orang. Hasil apel Kamis malam (16/5/2019) pascakerusuhan, sebanyak 1.458 napi sudah di dalam Lapas. Adapun yang melarikan diri berjumlah 176 orang. Sebagian di antaranya berhasil ditangkap.

Pejabat Kemenkumham Bungkam

Ditanya mengenai penonaktifan Kalapas dan seluruh pegawai, Kadivpas Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu, enggan berkomentar via telepon. “Saya nggak bisa jelaskan lewat Hp, takut salah saya. Datang ajalah Lapas Narkotika, oke,” katanya.

Humas Kemenkumham Sumut, Josua Gintingm juga irit memberikan keterangan. “Abang lebih bagus datang aja ke sana. Aku nggak tau perkembangan di sana bang,” ujarnya.

Terkait pergantian posisi Kalapas Narkotika, Josua juga tidak berani berkomentar. “Iya Plt (Kalapas) sudah sampai ke kantor,” katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan bermula saat jam buka pintu sel dilakukan pada siang hari. Diduga ada warga binaan berinisial FK alias AJO yang membawa sabu. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan, tetapi pelaku berusaha melarikan diri.

Petugas Lapas berhasil menangkap pelaku. Selanjutnya, petugas dilaporkan memukul FK, yang memicu protes dari teman-temannya sesama napi. FK dibawa ke ruang staf sekitar pukul 13.00 WIB. Semua warga binaan berkumpul, mendobrak, dan membawa FK kembali ke blok.

Para napi juga mendobrak pintu utama dan menguasai lapas narkoba. Mereka melakukan aksi pembakaran lapas, mobil petugas, dan fasilitas lapas. (bam/man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/