25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Bandara Bukit Malintang Rampung 2023

MADINA, SUMUTPOS.CO – Bandar Udara (Bandara) Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, mulai dibangun. Keberadaan bandara ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Karenanya, diharapkan pengerjaan bandara ini dapat rampung sesuai target, tahun 2023.

TINJAU LOKASI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal, Jumat (18/6).

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi meninjau pengerjaan pembangunan Bandara Bukit Malintang, di hari pertama kunjungan kerjanya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kunjungan ini untuk melihat sejauh mana progres pembangunan bandara baru tersebut yang telah dikerjakan.

Keberadaan Bandara Bukit Malintang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Karena, selain untuk mewujudkan konektivitas wilayah, keberadaan Bandara baru ini juga diyakini akan menjadi pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, pendorong serta penunjang kegiatan industri serta sektor perdagangan di kawasan ini. Untuk itu, Gubernur Edy Rahmayadi terus mendorong agar pembangunan Bandara baru ini berlangsung sesuai progres yang diharapkan.

Di lokasi, Edy Rahmayadi merasa puas dengan proses pengerjaann

yang sudah melakukan pengerukan dan penimbunan lintasan Bandara, yang ditargetkan pada tahun ini akan merampungkan 350 meter lintasan pacu dari 3.000 meter target keseluruhan luas bandara. Edy berharap, pengerjaan ini dapat rampung sesuai target, 2023.

“Kalau melihat hasil progres kerja kalian, saya yakin 2023 ini dapat rampung, dan paling utama target itu dapat dikejar,” kata Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution. Hadir juga Wakil Bupati Madina Muhammad Jafar Sukhairi Nasution serta Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar, akhir pekan lalu.

Edy menjelaskan, target 3.000 meter luas Bandara Bukit Malintang ini nantinya agar pesawat berkapasitas besar dapat mendarat di bandara tersebut, walaupun nantinya akan berdampak pada Bandara Aek Godang Padangsdimpuan. “Pasti ada dampaknya dengan Sidimpuan, tapi itu tidak perlu dikhawatirkan, karena penumpang memiliki tujuan masing-masing,” katanya.

Di lain pihak, Wakil Bupati Madina, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution pada kunjungan itu meminta pada Kementrian Perhubungan dalam hal ini diwakilkan pada Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar, untuk juga menyiapkan masterplan progres perencanaan pengerjaan jalan akses ke Bandara yang mengambil tema penghijaun. “Jadi kita Pemkab Madina juga dapat membantu proses pengerjaan jalan lainnya untuk segera mempercepat pembangunan,” katanya.

Sementara itu, Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar pada kesempatan itu meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk dapat membantu proses pelepasan tanah. Menurutnya, berdasarkan penghitungan pihaknya dari target 3.000 m luas tanah Bandara tersebut akan menghabiskan anggaran Rp15 miliar. “Segera akan kita kerjakan sesuai target pengerjaan Pak, dan kami berharap bantuan untuk pelepasan tanah tersebut,” katanya.

Untuk diketahui pembangunan Bandara Bukit Malintang ini merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandina serta Pemprov Sumut. Pembangunan tersebut bisa dimulai karena bandara ini telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis pembangunan bandara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI nomor KP 1278 tahun 2018 tentang penetapan lokasi Bandar Udara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Selain itu, Pemkab Mandina juga telah menyerahkan sertifikat tanah kepada Kemenhub sehingga pembangunan bandara ini sudah bisa segera dimulai. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat peninjauannya ke titik lokasi pembangunan bandara pada 16 Maret 2019 lalu. “Kalau saya lihat, tanah sudah diserahkan. Kami antusias untuk melaksanakannya dan Inshaa Allah akhir tahun 2021 selesai,” ujar Menhub kala itu.

Bandara yang terletak di Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal ini akan dibangun dengan panjang runway 1.600 m dan terminal penumpang dengan kapasitas 500.000 penumpang per tahunnya. “Memang kita rencanakan untuk dapat didarati oleh pesawat ATR 72, sehingga panjang runway 1.600 meter, serta bangunan terminal nya kira-kira untuk kapasitas 500.000 penumpang dalam setahun,” jelasnya.

Menhub kemudian juga menyampaikan target-target dengan adanya Bandara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal. Pertama, adalah memperluas konektivitas di wilayah NKRI. Kemudian Menhub juga ingin dengan adanya bandara ini, nantinya akan mendorong sektor pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Mandailing Natal. “Target dibangunnya bandara ini satu adalah mempersatukan NKRI dan tercipta konektifitas yang baik. Kemudian yang kedua adalah mendorong sektor pariwisata, karena turis pasti akan datang kesini dikarenakan banyak keindahan yang ada disini. Terkahir, agar ada peningkatan kapasitas ekonomi dari Kabupaten ini,” ungkap Menhub.(prn)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Bandar Udara (Bandara) Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, mulai dibangun. Keberadaan bandara ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Karenanya, diharapkan pengerjaan bandara ini dapat rampung sesuai target, tahun 2023.

TINJAU LOKASI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal, Jumat (18/6).

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi meninjau pengerjaan pembangunan Bandara Bukit Malintang, di hari pertama kunjungan kerjanya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kunjungan ini untuk melihat sejauh mana progres pembangunan bandara baru tersebut yang telah dikerjakan.

Keberadaan Bandara Bukit Malintang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Karena, selain untuk mewujudkan konektivitas wilayah, keberadaan Bandara baru ini juga diyakini akan menjadi pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, pendorong serta penunjang kegiatan industri serta sektor perdagangan di kawasan ini. Untuk itu, Gubernur Edy Rahmayadi terus mendorong agar pembangunan Bandara baru ini berlangsung sesuai progres yang diharapkan.

Di lokasi, Edy Rahmayadi merasa puas dengan proses pengerjaann

yang sudah melakukan pengerukan dan penimbunan lintasan Bandara, yang ditargetkan pada tahun ini akan merampungkan 350 meter lintasan pacu dari 3.000 meter target keseluruhan luas bandara. Edy berharap, pengerjaan ini dapat rampung sesuai target, 2023.

“Kalau melihat hasil progres kerja kalian, saya yakin 2023 ini dapat rampung, dan paling utama target itu dapat dikejar,” kata Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution. Hadir juga Wakil Bupati Madina Muhammad Jafar Sukhairi Nasution serta Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar, akhir pekan lalu.

Edy menjelaskan, target 3.000 meter luas Bandara Bukit Malintang ini nantinya agar pesawat berkapasitas besar dapat mendarat di bandara tersebut, walaupun nantinya akan berdampak pada Bandara Aek Godang Padangsdimpuan. “Pasti ada dampaknya dengan Sidimpuan, tapi itu tidak perlu dikhawatirkan, karena penumpang memiliki tujuan masing-masing,” katanya.

Di lain pihak, Wakil Bupati Madina, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution pada kunjungan itu meminta pada Kementrian Perhubungan dalam hal ini diwakilkan pada Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar, untuk juga menyiapkan masterplan progres perencanaan pengerjaan jalan akses ke Bandara yang mengambil tema penghijaun. “Jadi kita Pemkab Madina juga dapat membantu proses pengerjaan jalan lainnya untuk segera mempercepat pembangunan,” katanya.

Sementara itu, Kasubsi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar pada kesempatan itu meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk dapat membantu proses pelepasan tanah. Menurutnya, berdasarkan penghitungan pihaknya dari target 3.000 m luas tanah Bandara tersebut akan menghabiskan anggaran Rp15 miliar. “Segera akan kita kerjakan sesuai target pengerjaan Pak, dan kami berharap bantuan untuk pelepasan tanah tersebut,” katanya.

Untuk diketahui pembangunan Bandara Bukit Malintang ini merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandina serta Pemprov Sumut. Pembangunan tersebut bisa dimulai karena bandara ini telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis pembangunan bandara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI nomor KP 1278 tahun 2018 tentang penetapan lokasi Bandar Udara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Selain itu, Pemkab Mandina juga telah menyerahkan sertifikat tanah kepada Kemenhub sehingga pembangunan bandara ini sudah bisa segera dimulai. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat peninjauannya ke titik lokasi pembangunan bandara pada 16 Maret 2019 lalu. “Kalau saya lihat, tanah sudah diserahkan. Kami antusias untuk melaksanakannya dan Inshaa Allah akhir tahun 2021 selesai,” ujar Menhub kala itu.

Bandara yang terletak di Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal ini akan dibangun dengan panjang runway 1.600 m dan terminal penumpang dengan kapasitas 500.000 penumpang per tahunnya. “Memang kita rencanakan untuk dapat didarati oleh pesawat ATR 72, sehingga panjang runway 1.600 meter, serta bangunan terminal nya kira-kira untuk kapasitas 500.000 penumpang dalam setahun,” jelasnya.

Menhub kemudian juga menyampaikan target-target dengan adanya Bandara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal. Pertama, adalah memperluas konektivitas di wilayah NKRI. Kemudian Menhub juga ingin dengan adanya bandara ini, nantinya akan mendorong sektor pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Mandailing Natal. “Target dibangunnya bandara ini satu adalah mempersatukan NKRI dan tercipta konektifitas yang baik. Kemudian yang kedua adalah mendorong sektor pariwisata, karena turis pasti akan datang kesini dikarenakan banyak keindahan yang ada disini. Terkahir, agar ada peningkatan kapasitas ekonomi dari Kabupaten ini,” ungkap Menhub.(prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/