25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bayi Satu Mata Lahir di Pangkalan Brandan

BABALAN, SUMUTPOS.CO – Irwan (28) terlihat syok berat. Dia juga bingung menyampaikan kondisi bayi yang baru dilahirkan istrinya, Nurma (27). Ya, bayi laki-laki mereka terlahir dengan mata 1 tepat di dahi.

Tak hanya mereka, kerabat warga Desa Securai Selatan, Kec. Babalan itu juga terlihat syok. Dibeberkan Irwan kepada kru koran ini, istrinya sudah mengalami pendarahan, Minggu (20/7) sekitar pukul 05.00 Wib dan langsung dilarikan ke RSU Insani Pangkalanbrandan.

“Setelah bertanya pada bidan kampung bernama Supriati kami langsung membawa istri saya ke rumah sakit terdekat supaya bisa dapat perawatan. Sampai di rumah sakit sekitar pukul 06.30 Wib langsung ditangani dokter bang dan sekitar jam 07.30 Wib lahirlah anak ku, bang,” ujar Irwan dengan mata berkaca-kaca.

Irwan juga menjelaskan kondisi anak pertamanya yang terlahir dengan 1 mata, berada agak ke tengah dahinya dan dengan 1 alis mata yang tepat berada di atas matanya.

“Gimanalah aku mau bilangnya, bang. Nggak sanggup aku jelaskannya sama abang. Terpukul kali aku bang ngelihatnya, abang ajalah liat sendiri. Aku nggak sanggup menjelaskannya bang,” tambah Irwan meneteskan air mata.

Irwan juga mengatakan bahwa selama anaknya dalam kandungan sang istri, mereka dan keluarganya tak pernah memiliki firasat apapun. Bahkan sudah 2 kali melakukan Ultrasonography (USG) dan tak tampak adanya kelainan. “Padahal selama ini nggak adanya firasat apapun bang, makan istrikupun terjaganya. Memang selama ini, istri saya sering diurut perutnya oleh tukang urut bang, jadi kupikir sehatlah anak ini kalau lahir,” tambah Irwan.

“Sampai saat ini istri saya belum tahu bang, saya takut ngasitaunya, nanti terganggu pula kesehatannya. Tadi kata dokter mau dirujuk ke Medan bang, cuma aku pun pening kalau dibawa ke Medan. Mau diapakan di sana? Terus biayanya pun dari mana? Bukannya orang senang aku, bang,” tutur Irwan kembali menangis.

Dari data yang diperoleh METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO) dari RS Insani didapat bahwa proses persalinan ditangani oleh dr Nuraflah dibantu 2 perawat senior Bahtiar dan Bety. Anak Irwan lahir dengan berat yang normal sekitar 2,6 kg, dan dalam proses persalinannya juga cukup mudah dan sampai saat ini, kondisi ibu sang anak mulai membaik.

Terlihat pula belasan keluarganya Irwan maupun Nurma hilir mudik melihat kondisi sang bayi dan kondisi Nurma. Irwan beserta keluarga masih bingung tentang cara memberitahukan kondisi sang anak kepada Nurma yang masih terbaring lemas.

Sementara sang anak berada di dalam inkubator di ruang PK. Terlihat pula keluarga yang setelah melihat kondisi anak Irwan selalu menangis karena tak tega dengan kondisi si bayi. Namun sayang, ketika awak media ini hendak mengambil foto, dihalang-halangi bahkan dilarang oleh pihak keluarga.(gum/trg/smg)

BABALAN, SUMUTPOS.CO – Irwan (28) terlihat syok berat. Dia juga bingung menyampaikan kondisi bayi yang baru dilahirkan istrinya, Nurma (27). Ya, bayi laki-laki mereka terlahir dengan mata 1 tepat di dahi.

Tak hanya mereka, kerabat warga Desa Securai Selatan, Kec. Babalan itu juga terlihat syok. Dibeberkan Irwan kepada kru koran ini, istrinya sudah mengalami pendarahan, Minggu (20/7) sekitar pukul 05.00 Wib dan langsung dilarikan ke RSU Insani Pangkalanbrandan.

“Setelah bertanya pada bidan kampung bernama Supriati kami langsung membawa istri saya ke rumah sakit terdekat supaya bisa dapat perawatan. Sampai di rumah sakit sekitar pukul 06.30 Wib langsung ditangani dokter bang dan sekitar jam 07.30 Wib lahirlah anak ku, bang,” ujar Irwan dengan mata berkaca-kaca.

Irwan juga menjelaskan kondisi anak pertamanya yang terlahir dengan 1 mata, berada agak ke tengah dahinya dan dengan 1 alis mata yang tepat berada di atas matanya.

“Gimanalah aku mau bilangnya, bang. Nggak sanggup aku jelaskannya sama abang. Terpukul kali aku bang ngelihatnya, abang ajalah liat sendiri. Aku nggak sanggup menjelaskannya bang,” tambah Irwan meneteskan air mata.

Irwan juga mengatakan bahwa selama anaknya dalam kandungan sang istri, mereka dan keluarganya tak pernah memiliki firasat apapun. Bahkan sudah 2 kali melakukan Ultrasonography (USG) dan tak tampak adanya kelainan. “Padahal selama ini nggak adanya firasat apapun bang, makan istrikupun terjaganya. Memang selama ini, istri saya sering diurut perutnya oleh tukang urut bang, jadi kupikir sehatlah anak ini kalau lahir,” tambah Irwan.

“Sampai saat ini istri saya belum tahu bang, saya takut ngasitaunya, nanti terganggu pula kesehatannya. Tadi kata dokter mau dirujuk ke Medan bang, cuma aku pun pening kalau dibawa ke Medan. Mau diapakan di sana? Terus biayanya pun dari mana? Bukannya orang senang aku, bang,” tutur Irwan kembali menangis.

Dari data yang diperoleh METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO) dari RS Insani didapat bahwa proses persalinan ditangani oleh dr Nuraflah dibantu 2 perawat senior Bahtiar dan Bety. Anak Irwan lahir dengan berat yang normal sekitar 2,6 kg, dan dalam proses persalinannya juga cukup mudah dan sampai saat ini, kondisi ibu sang anak mulai membaik.

Terlihat pula belasan keluarganya Irwan maupun Nurma hilir mudik melihat kondisi sang bayi dan kondisi Nurma. Irwan beserta keluarga masih bingung tentang cara memberitahukan kondisi sang anak kepada Nurma yang masih terbaring lemas.

Sementara sang anak berada di dalam inkubator di ruang PK. Terlihat pula keluarga yang setelah melihat kondisi anak Irwan selalu menangis karena tak tega dengan kondisi si bayi. Namun sayang, ketika awak media ini hendak mengambil foto, dihalang-halangi bahkan dilarang oleh pihak keluarga.(gum/trg/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/