25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Darwin Lebih Diterima jadi Cawagubsu Dibanding Azizah

Direktur PT Perkebunan Sumut, Darwin Nasution.
Direktur PT Perkebunan Sumut, Darwin Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat partai politik (Parpol) pengusung pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (Ganteng) pada Pilgubsu 2013 belum juga menyodorkan nama calon wakil gubernur kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi. Hingga kini, baru Partai Hanura yang secara resmi telah menyodorkan Brigjen (Purn) Nur Azizah Marpaung  ke Gubsu.

Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), masih malu-malu untuk mengakui kalau mereka akan mengusulkan nama Dirut PT Perkebunan Sumut Darwin Nasution. Namun begitu, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Demokrat Sopar Siburian menilai, dari dua nama yang sudah muncul tersebut, Darwin Nasution yang lebih mudah diterima kalangan DPRD Sumut, jika dilakukan voting dalam menentukan siapa yang berhak menduduki kursi Wagubsu yang ditinggalkan Erry.

Menurut Sopar, ada tiga point mendasar yang menjadi pertimbangan anggota dewan dalam memilih Wagubsu. Pertama, calon tersebut harus putra daerah.

“Memang kedua nama yang muncul saat ini asli orang Sumut,” ujar Sopar kepada Sumut Pos, Rabu (20/7).

Kedua, calon tersebut harus lama menetap dan berkarir di Sumut. Untuk point ini, menurut Sopar, Nur Azizah tidak masuk dalam kategori.

“Ibu Nur Azizah walaupun asli Sumut, tapi tinggal dan berkarir bukan di Sumut. Sedangkan Pak Darwin Nasution sebaliknya,” kata Sopar.

Brigjen Pol (Purn) Nur Azizah, diaclaonkan Hanura menjadi Cawagubsu pendamping Erry Nuradi.
Brigjen Pol (Purn) Nur Azizah, diaclaonkan Hanura menjadi Cawagubsu pendamping Erry Nuradi.

Ketiga, kedekatan dengan lembaga DPRD Sumut, baik secara lembaga maupun institusi. “Pak Darwin saat ini menjabat Dirut PT Perkebunan Sumut dan sering berhubungan dengan DPRD Sumut khususnya Komisi C. Sedangkan Ibu Nur Azizah hanya mantan Calon Bupati Asahan,” tambahnya.

Dengan begitu, kata Sopar, berdasarkan tiga point itu, besar kemungkinan Darwin Nasution lebih mudah diterima khususnya di lembaga legislatif. “Tapi ini analisis pribadi saya, karena secara fraksi belum pernah dibahas,” lanjut Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumut ini.

Meksi begitu, track record (rekam jejak) Darwin Nasution selama menjadi Dirut PT Perkebunan Sumut akan menjadi bahan pertimbangan nantinya. “Kalau kinerjanya selama menjabat dirut baik, tentu jalannya akan lebih mulus, karena dianggap memiliki kemampuan, begitu juga sebaliknya,” kata pria berkacamata itu.

Sopar yang tergabung didalam Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wagubsu menyebutkan, sejauh ini hanya nama Nur Azizah yang sudah sampai ke DPRD, walaupun berupa surat tembusan. “Secara resmi PKS belum ada mengirim surat ke Pansus terkait pengusulan nama Darwin,” jelas Ketua Komisi B DPRD Sumut ini.

Pansus, ujar dia, sudah menyusun agenda kerja diantaranya konsultasi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan KPU RI. Sebab, dari 5 parpol pengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013, tiga diantaranya sudah bukan lagi peserta pemilu.

“Nanti akan kita pertanyakan, bagaimana sebenarnya aturan serta teknis  pengusulan dua nama. Apakah masing-masing parpol pengusung  mengusulkan satu nama atau dua nama itu diusulkan oleh seluruh parpol pengusung,” ungkapnya.

“Setelah dapat informasinya, maka akan disampaikan ke publik. Sehingga parpol pengusung dapat mengambil tindakan lebih jauh,” tukasnya.

Direktur PT Perkebunan Sumut, Darwin Nasution.
Direktur PT Perkebunan Sumut, Darwin Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat partai politik (Parpol) pengusung pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (Ganteng) pada Pilgubsu 2013 belum juga menyodorkan nama calon wakil gubernur kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi. Hingga kini, baru Partai Hanura yang secara resmi telah menyodorkan Brigjen (Purn) Nur Azizah Marpaung  ke Gubsu.

Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), masih malu-malu untuk mengakui kalau mereka akan mengusulkan nama Dirut PT Perkebunan Sumut Darwin Nasution. Namun begitu, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Demokrat Sopar Siburian menilai, dari dua nama yang sudah muncul tersebut, Darwin Nasution yang lebih mudah diterima kalangan DPRD Sumut, jika dilakukan voting dalam menentukan siapa yang berhak menduduki kursi Wagubsu yang ditinggalkan Erry.

Menurut Sopar, ada tiga point mendasar yang menjadi pertimbangan anggota dewan dalam memilih Wagubsu. Pertama, calon tersebut harus putra daerah.

“Memang kedua nama yang muncul saat ini asli orang Sumut,” ujar Sopar kepada Sumut Pos, Rabu (20/7).

Kedua, calon tersebut harus lama menetap dan berkarir di Sumut. Untuk point ini, menurut Sopar, Nur Azizah tidak masuk dalam kategori.

“Ibu Nur Azizah walaupun asli Sumut, tapi tinggal dan berkarir bukan di Sumut. Sedangkan Pak Darwin Nasution sebaliknya,” kata Sopar.

Brigjen Pol (Purn) Nur Azizah, diaclaonkan Hanura menjadi Cawagubsu pendamping Erry Nuradi.
Brigjen Pol (Purn) Nur Azizah, diaclaonkan Hanura menjadi Cawagubsu pendamping Erry Nuradi.

Ketiga, kedekatan dengan lembaga DPRD Sumut, baik secara lembaga maupun institusi. “Pak Darwin saat ini menjabat Dirut PT Perkebunan Sumut dan sering berhubungan dengan DPRD Sumut khususnya Komisi C. Sedangkan Ibu Nur Azizah hanya mantan Calon Bupati Asahan,” tambahnya.

Dengan begitu, kata Sopar, berdasarkan tiga point itu, besar kemungkinan Darwin Nasution lebih mudah diterima khususnya di lembaga legislatif. “Tapi ini analisis pribadi saya, karena secara fraksi belum pernah dibahas,” lanjut Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumut ini.

Meksi begitu, track record (rekam jejak) Darwin Nasution selama menjadi Dirut PT Perkebunan Sumut akan menjadi bahan pertimbangan nantinya. “Kalau kinerjanya selama menjabat dirut baik, tentu jalannya akan lebih mulus, karena dianggap memiliki kemampuan, begitu juga sebaliknya,” kata pria berkacamata itu.

Sopar yang tergabung didalam Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wagubsu menyebutkan, sejauh ini hanya nama Nur Azizah yang sudah sampai ke DPRD, walaupun berupa surat tembusan. “Secara resmi PKS belum ada mengirim surat ke Pansus terkait pengusulan nama Darwin,” jelas Ketua Komisi B DPRD Sumut ini.

Pansus, ujar dia, sudah menyusun agenda kerja diantaranya konsultasi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan KPU RI. Sebab, dari 5 parpol pengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013, tiga diantaranya sudah bukan lagi peserta pemilu.

“Nanti akan kita pertanyakan, bagaimana sebenarnya aturan serta teknis  pengusulan dua nama. Apakah masing-masing parpol pengusung  mengusulkan satu nama atau dua nama itu diusulkan oleh seluruh parpol pengusung,” ungkapnya.

“Setelah dapat informasinya, maka akan disampaikan ke publik. Sehingga parpol pengusung dapat mengambil tindakan lebih jauh,” tukasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/