MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) sampai saat ini masih menggantung nasib Ketua Dewan Pimpinan daerah (DPD) Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu. Kendati DPD Golkar Sumut sudah menggelar rapat pimpinan daerah (rapimda) yang memutuskan bahwa Ngogesa Sitepu sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumut di Pilkada 2018 ternyata itu tidak cukup.
Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) DPP Golkar Wilayah Aceh- Sumut, Andi Sinulingga menjelaskan memang belum ada keputusan terkait Ngogesa Sitepu.
Andi yang tergabung di dalam Tim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DPP Partai Golkar menyebutkan bahwa DPP Partai Golkar sudah menjadwalkan akan mengeluarkan rekomendasi pada awal September nanti tentang siapa yang bakal didukung Golkar untuk Balon Gubsu.
“Jadwalnya begitu. Jadi, sampai saat ini masih dibahas. Nanti tunggu saja hasil rapatnya. Jadwal tim pilkada baru akan rapat finalisasi pada tanggal 1 September mendatang,” ujar Andi, Minggu (20/8).
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Irham Buana Nasution menyebut sudah ada beberapa daerah yang dikeluarkan rekomendasinya oleh DPP. “Empat pilkada di Sumut sudah keluar, seperti Deliserdang, Dairi, Taput, Langkat,” beber Irham.
Empat daerah lainnya termasuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) akan dikeluarkan rekomendasinya oleh DPP pada awal September. “Minggu pertama September, rekomendasi seluruh daerah di Indonesia yang akan mengikuti pilkada akan keluar. Termasuk untuk Pilgubsu,” akunya.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut itu pun masih yakin dengan kans Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu sebagai Balon Gubsu di Pilkada 2018. Sebab, seluruh mekanisme sudah dijalankan.
“Golkar itu taat azas,” sebutnya.
Meski belum ada kepastian, Irham menyebut komunikasi politik dengan partai politik (Parpol) lain tetap dijalankan. “Sebelumnya Pak Ngogesa sudah ke PDIP. Dalam pekan ini akan ke PPP, dan Demokrat,”jelasnya.
Kata dia, meski partai Golkar merupakan parpol pemenang pemilu di Sumut. Partai Golkar hanya memiliki 17 kursi di DPRD Sumut.
“Butuh tambahan 3 kursi, jadi koalisi sebuah keharusan. Komunikasi intens dilakukan, memang belum ada keputusan dengan siapa akan berkoalisi,” tukasnya.(dik/azw)