26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Edy-Ijeck 25,8%; Djarot-Sihar 26%

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASLON_Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut yakni Edy Rahmayadi- Musa Rajeckshah (kanan) dan Djarot Saiful Hidayat- Sihar Sitorus (kiri) bergandengan tangan usai pencabutan nomor urut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018 di Hotel Grand Mercure Medan, Selasa (13/2) Pasangan Djarot dan Sihar mendapat nomor urut 2 dan Pasangan Edi Rahmayadi dan Musa Rajeckshah mendapat nomor urut 1 dalam Pilgub Sumut 2018.

SUMUTPOS.CO – Persaingan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) dan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar SitorusĀ  (Djoss) di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara diprediksi cukup ketat. Ini terlihat dari hasil survei Indo Barometer yang dirilis Jumat (23/3), di mana masing-masing kandidat tidak ada yang menang secara signifikan. Kecenderungan pemilih juga berpotensi berubah seiring waktu, karena pemilihan masih terhitung lama.

Pasangan Djarot-Sihar menempati posisi paling atas dalam survei Indo Barometer dengan perolehan suara 26,0 persen, unggul tipis dari pesaingnya Edy-Ijeck yang memperoleh 25,8 persen. Namun, hasil itu berbeda ketika dilakukan survey tanpa menyertakan pasangan masing-masing, di mana Edy Rahmayadi mengungguli Djarot dengan memperoleh 22,8 persen, sementara Djarot mendapatkan 21,5 persen saat diberikan pertanyaan terbuka. Meski begitu, saat diberikan pertanyaan tertutup, ternyata Djarot menempati posisi teratas yakni 27,8 persen dan ditempel ketat oleh Edy Rahmayadi.

“Dari simulasi pasangan calon, pasangan Djarot-Sihar memperoleh dukungan sebesar 26 persen, bersaing ketat dengan pasangan Edy-Ijeck yang memperoleh dukungan 25,8 persen, dan pasangan JR Saragih-Ance 8,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat memaparkan hasil temuannya di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3).

Dikatakan M Qodari, dari hasil survei Indo Barometer itu, hingga kini Pilkada Sumut berlangsung ketat karena masing-masing kandidat pasangan tidak ada yang menang secara signifikan. Kecenderungan pemilih juga berpotensi berubah seiring waktu karena pemilihan masih terhitung lama.

“Jadi persaingan di Sumatera Utara saat survei ini amat sangat ketat. Jadi, kita tidak tahu siapa yang akan menang nantinya,” pungkasnya.

Survei itu dilakukan pada 4-10 Februari 2018 dengan cara wawancara langsung terhadap 800 responden, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASLON_Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut yakni Edy Rahmayadi- Musa Rajeckshah (kanan) dan Djarot Saiful Hidayat- Sihar Sitorus (kiri) bergandengan tangan usai pencabutan nomor urut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018 di Hotel Grand Mercure Medan, Selasa (13/2) Pasangan Djarot dan Sihar mendapat nomor urut 2 dan Pasangan Edi Rahmayadi dan Musa Rajeckshah mendapat nomor urut 1 dalam Pilgub Sumut 2018.

SUMUTPOS.CO – Persaingan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) dan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar SitorusĀ  (Djoss) di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara diprediksi cukup ketat. Ini terlihat dari hasil survei Indo Barometer yang dirilis Jumat (23/3), di mana masing-masing kandidat tidak ada yang menang secara signifikan. Kecenderungan pemilih juga berpotensi berubah seiring waktu, karena pemilihan masih terhitung lama.

Pasangan Djarot-Sihar menempati posisi paling atas dalam survei Indo Barometer dengan perolehan suara 26,0 persen, unggul tipis dari pesaingnya Edy-Ijeck yang memperoleh 25,8 persen. Namun, hasil itu berbeda ketika dilakukan survey tanpa menyertakan pasangan masing-masing, di mana Edy Rahmayadi mengungguli Djarot dengan memperoleh 22,8 persen, sementara Djarot mendapatkan 21,5 persen saat diberikan pertanyaan terbuka. Meski begitu, saat diberikan pertanyaan tertutup, ternyata Djarot menempati posisi teratas yakni 27,8 persen dan ditempel ketat oleh Edy Rahmayadi.

“Dari simulasi pasangan calon, pasangan Djarot-Sihar memperoleh dukungan sebesar 26 persen, bersaing ketat dengan pasangan Edy-Ijeck yang memperoleh dukungan 25,8 persen, dan pasangan JR Saragih-Ance 8,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat memaparkan hasil temuannya di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3).

Dikatakan M Qodari, dari hasil survei Indo Barometer itu, hingga kini Pilkada Sumut berlangsung ketat karena masing-masing kandidat pasangan tidak ada yang menang secara signifikan. Kecenderungan pemilih juga berpotensi berubah seiring waktu karena pemilihan masih terhitung lama.

“Jadi persaingan di Sumatera Utara saat survei ini amat sangat ketat. Jadi, kita tidak tahu siapa yang akan menang nantinya,” pungkasnya.

Survei itu dilakukan pada 4-10 Februari 2018 dengan cara wawancara langsung terhadap 800 responden, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/