27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tanggap Darurat Sinabung hingga 15 November

 

 

 

 

Foto: Metro Karo/SMG Awan panas guguran Gunung Sinabung Karo, Indonesia, masih terus berlangsung secara maraton, Rabu (15/10/2014).
Foto: Metro Karo/SMG
Awan panas guguran Gunung Sinabung Karo, Indonesia, masih terus berlangsung secara maraton, Rabu (15/10/2014).

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Aktivitas vulkanologi atau erupsi Gunung Sinabung terus berlangsung secara marathon, Senin (20/10). Hingga pukul 22.00 Wib terjadi beberapa kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 1 Km – 3 Km mengarah ke Selatan – Tenggara. Untuk arah angin yang sebelumnya bergerak menuju Barat – Barat Daya, kini mulai berubah ke Timur – Timur Laut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Ahmad Nabawi yang dihubungi sekira pukul 22.30 Wib mengatakan, untuk hari ini yang terakhir awan panas guguran yang diluncurkan dari mulut kawah Sinabung terjadi pada pukul 16.03 Wib. Sampai saat ini aktivitas gempa guguran masih terjadi secara terus menerus, dan visual Sinabung tidak teramati karena tertutup kabut.

Belum meredanya aktivitas vulkanologi Gunung Sinabung menyebabkan pemerintah memperpanjang status tanggap darurat bencana erupsi Sinabung terhitung tanggal 19 Oktober sampai 15 November 2014.

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Karo Nomor :361/319/BPBD/2014, Tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Tahun 2014.

Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal 19 Oktober 2014 dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan pelaksanaan penanganan di lapangan, dengan ketentuan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Data yang diperoleh dari Media Center Penanganan Erupsi Sinabung pengungsi korban erupsi Sinabung hingga kini berjumlah 3.284 Jiwa (1.018 KK) asal Desa Sigarang–garang, Suka Nalu, Kuta Tengah, dan Dusun Lau Kawar yang bertempat di 14 posko pengungsian terpisah diantaranya, GBKP Kota Berastagi, Klasis GBKP Berastagi, KWK Berastagi, Ora Et Labora Berastagi, GBKP Asrama Kodim Kabanjahe, GBKP Jalan Kota Cane Kebanjahe, GBKP Simpang IV Kabanjahe, Paroki Gereja Khatolik Kabanjahe, Eks Universitas Karo (UKA) Kabanjahe, Gedung Serba Guna KNPI Kabanjahe, Losd Desa Katepul, GPDI Ndokum Siroga Simpang Empat, dan Gereja Advent Sumbul. (riz/ras/smg)

 

 

 

 

Foto: Metro Karo/SMG Awan panas guguran Gunung Sinabung Karo, Indonesia, masih terus berlangsung secara maraton, Rabu (15/10/2014).
Foto: Metro Karo/SMG
Awan panas guguran Gunung Sinabung Karo, Indonesia, masih terus berlangsung secara maraton, Rabu (15/10/2014).

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Aktivitas vulkanologi atau erupsi Gunung Sinabung terus berlangsung secara marathon, Senin (20/10). Hingga pukul 22.00 Wib terjadi beberapa kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 1 Km – 3 Km mengarah ke Selatan – Tenggara. Untuk arah angin yang sebelumnya bergerak menuju Barat – Barat Daya, kini mulai berubah ke Timur – Timur Laut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Ahmad Nabawi yang dihubungi sekira pukul 22.30 Wib mengatakan, untuk hari ini yang terakhir awan panas guguran yang diluncurkan dari mulut kawah Sinabung terjadi pada pukul 16.03 Wib. Sampai saat ini aktivitas gempa guguran masih terjadi secara terus menerus, dan visual Sinabung tidak teramati karena tertutup kabut.

Belum meredanya aktivitas vulkanologi Gunung Sinabung menyebabkan pemerintah memperpanjang status tanggap darurat bencana erupsi Sinabung terhitung tanggal 19 Oktober sampai 15 November 2014.

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Karo Nomor :361/319/BPBD/2014, Tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Tahun 2014.

Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal 19 Oktober 2014 dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan pelaksanaan penanganan di lapangan, dengan ketentuan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Data yang diperoleh dari Media Center Penanganan Erupsi Sinabung pengungsi korban erupsi Sinabung hingga kini berjumlah 3.284 Jiwa (1.018 KK) asal Desa Sigarang–garang, Suka Nalu, Kuta Tengah, dan Dusun Lau Kawar yang bertempat di 14 posko pengungsian terpisah diantaranya, GBKP Kota Berastagi, Klasis GBKP Berastagi, KWK Berastagi, Ora Et Labora Berastagi, GBKP Asrama Kodim Kabanjahe, GBKP Jalan Kota Cane Kebanjahe, GBKP Simpang IV Kabanjahe, Paroki Gereja Khatolik Kabanjahe, Eks Universitas Karo (UKA) Kabanjahe, Gedung Serba Guna KNPI Kabanjahe, Losd Desa Katepul, GPDI Ndokum Siroga Simpang Empat, dan Gereja Advent Sumbul. (riz/ras/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/