TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Seorang gadis berusia 13 tahun asal Kota Pematangsiantar sebut saja namanya Anggrek (nama samaran), mengaku dipaksa bekerja di kafe remang-remang dan dijual ibu kandungnya kepada seorang pria hidung belang. Pasca kejadian itu, sang gadis pun lari dari ibunya dan sempat tidur di emperan bangunan di kawasan Km 5, Kelurahan Sijambi, hingga akhirnya dibawa warga ke rumah singgah Pemko Tanjungbalai di Selat Lancang.
“Iya tadi dia dibawa kemari oleh warga,” ujar Iwan Sekretaris KPAID, kepada Metro Asahan (grup JPNN), Selasa (19/10).
Korban selanjutnya dibawa ke Mapolres Tanjungbalai oleh Anggota KPAID bersama Kabid Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Maryati serta advokasi bantuan hukum di Kota Tanjungbalai.
“Sifatnya masih kordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tanjungbalai,” kata Kapolres Tanjungbalai melalui Kasubbag Humas AKP Yani Sinulingga didampingi Kanit RPK/UPPA Aiptu T Simanjuntak.
Sampai saat ini, belum ada laporan resmi karena identitas korban masih kabur, baik tempat tinggal maupun ibu kandungnya. Oleh sebab itu, untuk sementara korban dititip di rumah aman Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tanjungbalai.
Sementara Anggrek mengaku peristiwa yang dialaminya bermula ketika ibunya membawanya dari Kota Pematangsiantar ke Tanjungbalai pada bulan Mei 2015 lalu.
Saat itu korban mengaku disuruh ibunya bekerja di salah satu kafe di Jalan Jati, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datukbandar. Awalnya dia hanya disuruh melayani pesanan minuman para pengunjung.
Akan tetapi, akhir-akhir ini ibunya sering memintanya untuk melayani aksi bejat para pria hidung belang. Gadis itu berulang kali menolak keinginan sang ibu. “Aku nggak tahan bang, ibu terus memaksa untuk menjadi pelacur seperti dia. Jika tak mau, dia akan menyeretku ke jalan dan memukuliku,” katanya
Maka itu, dia pun akhirnya menuruti permintaan sang ibu untuk melayani seorang pria di salah satu hotel di Km 7, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datukbandar, Sabtu malam lalu. “Aku diantar ibu ke hotel dan di sana sudah menunggu seorang pria. Baru sekalinya aku melayani pria bang,” ujarnya.
“Janjinya dibayar Rp3 juta, tapi ternyata cuma dikasih Rp700 ribu sama pria itu. Uangnya pun diambil ibu untuk beli sabu,” ungkap gadis tersebut . (mag2-syaf)