30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Aksi Damai Save Muslim Uighur di Binjai

AKSI DAMAI: Masyarakat muslim Binjai dikawal oleh Satpol PP dan kepolisian saat melakukan aksi damai di depan Kantor Pemko Binjai, dalam Aksi Damai Save Muslim Uighur di Tiongkok.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Koordinator aksi, ustad Sanni Abdul Fattah dalam orasinya menyampaikan kekecewaan terhadap penindasan dan persekusi umat muslim di Uighur, Tiongkok.

“Save Muslim Uighur. Takbir. Kami mengutuk keras tindakan pemerintah China yang melarang menggunkan nama-nama Islam, melarang pelajaran Agama Islam, mengubah masjid menjadi pusat propaganda dan slogan komunisme, memotong gaun panjang muslimah di tengah jalan, memasang kamera pendeteksi wajah ke umat muslim, mengharuskan Muslim Uighur menerima tamu komunisme, menikahkan paksa Muslim Uighur dengan suku Han dengan dalih asimilasi budaya di saat lelaki muslim dijebloskan ke Kamp Konsentrasi, satu juta laki-laki Uighur dipaksa ikut ke kamp konsentrasi untuk didoktrin komunisme,”beber Ustad Sani.

Tak lama berselang, Wali Kota Binjai Idaham didampingi Ketua DPRD Kota Binjai, sejumlah anggota DPRD Kota Binjai dan Kapolres Binjai yang baru, AKBP Romadhoni Sutardjo.

Idaham datang dengan menyebar senyum semringah mendengarkan pernyataan sikap massa. Tanpa sepatah kata, dia mendengarkan empat poin pernyataan sikap massa aksi.

“Alhamdulillah ini Jumat berkah. Wali Kota menemui kita secara langsung. Begitu juga Ketua DPRD Binjai dan Bapak Kapolres Binjai yang baru,” kata Sanni

Ada 4 poin pernyataan sikap Umat Muslim Binjai. Pertama, putuskan hubungan bilateral Indonesia dan China. Kedua usir Dubes China dari Indonesia. Ketiga, boikot produk China di Indonesia. Terakhir, usir tenaga kerja China dari Indonesia.

Usai menyampaikan pernyataan sikap secara tertulis, koordinator aksi mengajak Wali Kota, Ketua DPRD Binjai dan Kapolres Binjai berfoto bersama. Massa kemudian membubarkan diri secara damai.

Wali Kota Binjai, HM Idaham menyatakan bahwa apa yang disampaikan Muslim Binjai sudah diterima. Dan selanjutnya akan di sampaikan ke pemerintah pusat.

“Tadi kita telah menerima langsung massa aksi Save Muslim Uighur. Tadi kita lihat bersama pernyataan sikap mereka, dan ini merupakan kewenangan pemerintah pusat. Jadi akan kita sampaikan ke pusat,” pungkasnya. (ted/han)

AKSI DAMAI: Masyarakat muslim Binjai dikawal oleh Satpol PP dan kepolisian saat melakukan aksi damai di depan Kantor Pemko Binjai, dalam Aksi Damai Save Muslim Uighur di Tiongkok.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Koordinator aksi, ustad Sanni Abdul Fattah dalam orasinya menyampaikan kekecewaan terhadap penindasan dan persekusi umat muslim di Uighur, Tiongkok.

“Save Muslim Uighur. Takbir. Kami mengutuk keras tindakan pemerintah China yang melarang menggunkan nama-nama Islam, melarang pelajaran Agama Islam, mengubah masjid menjadi pusat propaganda dan slogan komunisme, memotong gaun panjang muslimah di tengah jalan, memasang kamera pendeteksi wajah ke umat muslim, mengharuskan Muslim Uighur menerima tamu komunisme, menikahkan paksa Muslim Uighur dengan suku Han dengan dalih asimilasi budaya di saat lelaki muslim dijebloskan ke Kamp Konsentrasi, satu juta laki-laki Uighur dipaksa ikut ke kamp konsentrasi untuk didoktrin komunisme,”beber Ustad Sani.

Tak lama berselang, Wali Kota Binjai Idaham didampingi Ketua DPRD Kota Binjai, sejumlah anggota DPRD Kota Binjai dan Kapolres Binjai yang baru, AKBP Romadhoni Sutardjo.

Idaham datang dengan menyebar senyum semringah mendengarkan pernyataan sikap massa. Tanpa sepatah kata, dia mendengarkan empat poin pernyataan sikap massa aksi.

“Alhamdulillah ini Jumat berkah. Wali Kota menemui kita secara langsung. Begitu juga Ketua DPRD Binjai dan Bapak Kapolres Binjai yang baru,” kata Sanni

Ada 4 poin pernyataan sikap Umat Muslim Binjai. Pertama, putuskan hubungan bilateral Indonesia dan China. Kedua usir Dubes China dari Indonesia. Ketiga, boikot produk China di Indonesia. Terakhir, usir tenaga kerja China dari Indonesia.

Usai menyampaikan pernyataan sikap secara tertulis, koordinator aksi mengajak Wali Kota, Ketua DPRD Binjai dan Kapolres Binjai berfoto bersama. Massa kemudian membubarkan diri secara damai.

Wali Kota Binjai, HM Idaham menyatakan bahwa apa yang disampaikan Muslim Binjai sudah diterima. Dan selanjutnya akan di sampaikan ke pemerintah pusat.

“Tadi kita telah menerima langsung massa aksi Save Muslim Uighur. Tadi kita lihat bersama pernyataan sikap mereka, dan ini merupakan kewenangan pemerintah pusat. Jadi akan kita sampaikan ke pusat,” pungkasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/