30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jalinsum di Toba Sumut Longsor, 1 Mobil Terperosok, Penumpang Terluka

TOBA, SUMUTPOS.CO – Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Toba, Sumatera Utara (Sumut), mengalami longsor. Satu unit mobil terperosok hingga membuat satu penumpang terluka.

TERPEROSOK: Satu unit mobil berpenumpang 7 orang terperosok di Jalinsum Toba yang mengalami longsor. istimewa/sumu t pos.

“Benar telah terjadi tanah longsor di badan jalan tepatnya di Jalinsum, Dusun 3 Desa Gurgur Aek Raja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba,” kata Kasi Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, Jumat (17/12).

Bungaran mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 04.00 WIB tadi. Dia mengatakan satu dari tujuh orang penumpang terluka akibat peristiwa itu. “Kedalaman longsor sekira 3 meter dari jalan. Penumpang tujuh orang, satu orang luka ringan sementara enam orang negatif luka,” ujar Bungarann

Diceritakan Bungaran, mobil itu datang dari arah Tarutung. Dia menduga sopir tidak melihat longsor di depannya sehingga mobil masuk ke jurang dan terbalik. Personel Satlantas serta Polsek Balige disebut masih berupaya mengangkat mobil itu. Selain itu, petugas masih di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.

Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gunungsitoli

Sedikitnya 350 rumah milik warga di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (16/12) malam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli, Ignatius Harefa mengatakan, air yang menggenangi rumah warga berasal dari luapan Sungai Nou, Sungai Afia serta Sungai Sowu. Ketinggian air mencapai 1 meter hingga 4 meter.

“Banjir terjadi akibat terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Gunungsitoli sejak Kamis malam. Air sungai meluap dan menggenangi rumah warga mulai Jumat dini hari,” kata Harefa, Jumat (17/12).

Harefa menjelaskan, evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir dilakukan oleh BPBD Kota Gunungsitoli bekerja sama dengan Basarnas Nias, Satpol PP dan TNI dari Kodim 0213/Nias.

Saat ini, kata Harefa, sebagian warga sudah pulang untuk membersihkan rumah mereka masing-masing menyusul ketinggian air yang sudah mulai surut. “Usai terjadinya banjir, BPBD Kota Gunungsitoli mendistribusikan air bersih untuk keperluan warga yang terdampak banjir dan selalu standby jika ada peningkatan kondisi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Nias M Agus Wibisono melalui bagian pejabat humas Asanimu Waruwu, Jumat (17/12) mengatakan, kawasan yang terdampak banjir di sepanjang Pasar Nou hingga ujung kantor Pegadaian. Selain itu, Pasar Beringin dan Kampung Cinta Damai, Desa Boyo, Jalan Ampera, Jalan Supomo Ujung, dan Gang Umbu Pelita juga terdampak banjir. Banjir disebut terjadi karena hujan deras yang turun terus-menerus. Akibat hujan deras, sungai meluap. “Curah hujan yang mengguyur Kota Gunungsitoli dari kemarin hingga dini hari mengakibatkan luapan Sungai Nou naik,” ujarnya.

Permukiman di Tapsel Terendam Banjir

Banjir juga merendam pemukiman di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut). Banjir dipicu luapan air Sungai Batang Toru sejak Kamis (16/12). Banjir terjadi di Dusun II Muara Pardomuan dan Dusun III Setia Budi atau Kampung Sibara-bara, Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Air mulai naik dan merendam rumah-rumah warga mulai subuh tadi, sekarang ketinggian air ada yang sudah mencapai satu meter,” kata Kepala Desa Simataniari Habibullah Harahap, Jumat (17/12).

Selain itu, sekolah SD Negeri Tindoan Laut dan SMP Negeri 2 di daerah itu terendam. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar ditiadakan. “Alhamdulillah, hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban. Hanya air semakin naik. Cuaca juga sedikit cerah panas, kecuali malam tadi ada hujan,” jelasnya.

Dia mengatakan air yang merendam wilayah tersebut berasal dari luapan Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur. “Kita juga sudah infokan pagi ini ke pihak BPBD dan Pak Camat,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara mengingatkan Tapanuli Selatan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Potensi cuaca ekstrem itu dapat terjadi seperti di wilayah Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Barat, Marancar, Sipirok, dan Angkola Timur yang sejumlah besar berlokasi di hulu Angkola Sangkunur, yang saat ini mengalami banjir. (dtc/cnn)

TOBA, SUMUTPOS.CO – Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Toba, Sumatera Utara (Sumut), mengalami longsor. Satu unit mobil terperosok hingga membuat satu penumpang terluka.

TERPEROSOK: Satu unit mobil berpenumpang 7 orang terperosok di Jalinsum Toba yang mengalami longsor. istimewa/sumu t pos.

“Benar telah terjadi tanah longsor di badan jalan tepatnya di Jalinsum, Dusun 3 Desa Gurgur Aek Raja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba,” kata Kasi Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, Jumat (17/12).

Bungaran mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 04.00 WIB tadi. Dia mengatakan satu dari tujuh orang penumpang terluka akibat peristiwa itu. “Kedalaman longsor sekira 3 meter dari jalan. Penumpang tujuh orang, satu orang luka ringan sementara enam orang negatif luka,” ujar Bungarann

Diceritakan Bungaran, mobil itu datang dari arah Tarutung. Dia menduga sopir tidak melihat longsor di depannya sehingga mobil masuk ke jurang dan terbalik. Personel Satlantas serta Polsek Balige disebut masih berupaya mengangkat mobil itu. Selain itu, petugas masih di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.

Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gunungsitoli

Sedikitnya 350 rumah milik warga di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (16/12) malam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli, Ignatius Harefa mengatakan, air yang menggenangi rumah warga berasal dari luapan Sungai Nou, Sungai Afia serta Sungai Sowu. Ketinggian air mencapai 1 meter hingga 4 meter.

“Banjir terjadi akibat terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Gunungsitoli sejak Kamis malam. Air sungai meluap dan menggenangi rumah warga mulai Jumat dini hari,” kata Harefa, Jumat (17/12).

Harefa menjelaskan, evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir dilakukan oleh BPBD Kota Gunungsitoli bekerja sama dengan Basarnas Nias, Satpol PP dan TNI dari Kodim 0213/Nias.

Saat ini, kata Harefa, sebagian warga sudah pulang untuk membersihkan rumah mereka masing-masing menyusul ketinggian air yang sudah mulai surut. “Usai terjadinya banjir, BPBD Kota Gunungsitoli mendistribusikan air bersih untuk keperluan warga yang terdampak banjir dan selalu standby jika ada peningkatan kondisi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Nias M Agus Wibisono melalui bagian pejabat humas Asanimu Waruwu, Jumat (17/12) mengatakan, kawasan yang terdampak banjir di sepanjang Pasar Nou hingga ujung kantor Pegadaian. Selain itu, Pasar Beringin dan Kampung Cinta Damai, Desa Boyo, Jalan Ampera, Jalan Supomo Ujung, dan Gang Umbu Pelita juga terdampak banjir. Banjir disebut terjadi karena hujan deras yang turun terus-menerus. Akibat hujan deras, sungai meluap. “Curah hujan yang mengguyur Kota Gunungsitoli dari kemarin hingga dini hari mengakibatkan luapan Sungai Nou naik,” ujarnya.

Permukiman di Tapsel Terendam Banjir

Banjir juga merendam pemukiman di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut). Banjir dipicu luapan air Sungai Batang Toru sejak Kamis (16/12). Banjir terjadi di Dusun II Muara Pardomuan dan Dusun III Setia Budi atau Kampung Sibara-bara, Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Air mulai naik dan merendam rumah-rumah warga mulai subuh tadi, sekarang ketinggian air ada yang sudah mencapai satu meter,” kata Kepala Desa Simataniari Habibullah Harahap, Jumat (17/12).

Selain itu, sekolah SD Negeri Tindoan Laut dan SMP Negeri 2 di daerah itu terendam. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar ditiadakan. “Alhamdulillah, hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban. Hanya air semakin naik. Cuaca juga sedikit cerah panas, kecuali malam tadi ada hujan,” jelasnya.

Dia mengatakan air yang merendam wilayah tersebut berasal dari luapan Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur. “Kita juga sudah infokan pagi ini ke pihak BPBD dan Pak Camat,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara mengingatkan Tapanuli Selatan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Potensi cuaca ekstrem itu dapat terjadi seperti di wilayah Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Barat, Marancar, Sipirok, dan Angkola Timur yang sejumlah besar berlokasi di hulu Angkola Sangkunur, yang saat ini mengalami banjir. (dtc/cnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/