Saat ditanyai, Samsul mengaku sengaja melarikan diri setelah banyak warga di sekitar tempat di Desa Janji Manaon mengetahui aksi bejatnya. Takut menjadi sasaran amuk massa ia kabur malam hari, dari Sayurmatinggi dia menumpang Bus ALS sampai ke Medan lalu berangkat ke Tanjungpura dan kembali lagi ke Medan. Di tempat temannya, Samsul menumpang dan membantu berjualan kebab.
Terkait itu, psikolog asal Medan, Dra Irna Minauli MSI, mengatakan kasus sodomi harus dibedakanantara peodofil dengan kejahatan seks.
“Kalau dia Peodofil murni mereka selalu melakukan hubungan badan kepada anak-anak dan tidak terangsang dengan orang dewasa lain (mencintai anak-anak). Karena dia (Korban) anak-anak peodofil merasa sangat hebat dan mengalami klimak yang luar biasa,” katanya, Selasa (21/3).
Dirinya juga mengatakan, pelaku terpicu melakukan seks terhadap anak-anak dikarenakan pernah menjadi korban. “Hal yang memicu kelaian seks seperti Peodofil ini dikarenakan pelaku pernah menjadi korban saat kecilnya. Dan harga diri mereka rendah, mereka malu tidak bisa seks dengan seusianya. Mereka menduga kalau seks dengan seusianya akan kalah dan tidak bisa klimaks.” Katanya lagi.
Menurut Irna, kekerasan anak semacam ini dinamakan dengan Genk Rape.” Ada sensai yang luar biasa, ketika mereka Gank Rape ini melakukan seks terhadap anak di bawah umur. Dengan melakukan itu meteka dominan dan menguasai korban,” pungkasnya.(yza/fir/spg/oki/rbb)