SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Tindakan tegas terpaksa diambil Bupati Simalungun JR Saragih terhadap Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik dan seluruh pegawainya. Pasalnya, penanganan dan pelayanan yang diberikan kepada warga korban keracunan tidak dilakukan dengan baik.
Saat menjenguk para korban keracunan di Puskesmas Pematang Sidamanik, Rabu (19/4) lalu, JR Saragih mengaku kecewa dengan kinerja yang ditunjukkan Kepala Puskesmas dan stafnya.
“Pelayan kesehatan itu adalah malaikat-malaikat yang diutus dan harus selalu siap siaga, tak kenal lelah dalam melayani kesehatan masyarakat. Tapi, kenyataannya yang terjadi di Puskesmas Pematang Sidamanik tidak demikian. Jika tidak bekerja dengan baik, maka harus dipindahkan,” ucap JR Saragih kepada wartawan, Jumat (21/4).
Menanggapi kekecewaan orang nomor satu di Pemkab Simalungun itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Simalungun, Jamesrin Saragih segera menindaklanjuti dengan pemutasian kepala puskesmas dan seluruh satafnya. Diakuinya, saat kejadian keracunan warga Pematang Sidamanik, Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik dr Bontur kurang merespon dan tidak sigap dalam melayani warga yang keracunan.
Bahkan, saat korban keracunan dipindahkan dari sekolah 096770 ke puskesmas Pematang Sidamanik, ternyata stok obat-obatan di puskemas tersebut pun tak maksimal. Bahkan, ketersediaan air di sana juga sangat minim.
“Saat dikros-cek, air sudah tidak ada hampir enam bulan. Padahal malam itu, begitu banyak pasien yang butuh. Hal ini yang membuat Pak Bupati kesal. Dia langsung memerintahkan kepada saya untuk mengganti seluruh staf dan kepala puskesmas,” ungkapnya.
SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Tindakan tegas terpaksa diambil Bupati Simalungun JR Saragih terhadap Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik dan seluruh pegawainya. Pasalnya, penanganan dan pelayanan yang diberikan kepada warga korban keracunan tidak dilakukan dengan baik.
Saat menjenguk para korban keracunan di Puskesmas Pematang Sidamanik, Rabu (19/4) lalu, JR Saragih mengaku kecewa dengan kinerja yang ditunjukkan Kepala Puskesmas dan stafnya.
“Pelayan kesehatan itu adalah malaikat-malaikat yang diutus dan harus selalu siap siaga, tak kenal lelah dalam melayani kesehatan masyarakat. Tapi, kenyataannya yang terjadi di Puskesmas Pematang Sidamanik tidak demikian. Jika tidak bekerja dengan baik, maka harus dipindahkan,” ucap JR Saragih kepada wartawan, Jumat (21/4).
Menanggapi kekecewaan orang nomor satu di Pemkab Simalungun itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Simalungun, Jamesrin Saragih segera menindaklanjuti dengan pemutasian kepala puskesmas dan seluruh satafnya. Diakuinya, saat kejadian keracunan warga Pematang Sidamanik, Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik dr Bontur kurang merespon dan tidak sigap dalam melayani warga yang keracunan.
Bahkan, saat korban keracunan dipindahkan dari sekolah 096770 ke puskesmas Pematang Sidamanik, ternyata stok obat-obatan di puskemas tersebut pun tak maksimal. Bahkan, ketersediaan air di sana juga sangat minim.
“Saat dikros-cek, air sudah tidak ada hampir enam bulan. Padahal malam itu, begitu banyak pasien yang butuh. Hal ini yang membuat Pak Bupati kesal. Dia langsung memerintahkan kepada saya untuk mengganti seluruh staf dan kepala puskesmas,” ungkapnya.