26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

JR Saragih Tanggung Semua Biaya Perobatan

Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih langsung mendatangi Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara tempat di mana keracunan makanan dirawat, Kamis (23/3/2017)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 68 warga Desa Kampung Belek, Sampuran, Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menderita keracunan makanan. Bupati Simalungun JR Saragih menegaskan seluruh biaya pengobatan ditanggung Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara alias gratis.

“Saya tegaskan semua pengobatan gratis, semua ditanggung Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bahkan, kita menanggung semua konsumsi makanan buat pekerja puskesmas dan penderita keracunan makanan,” ujar Bupati Simalungun JR Saragih di Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (23/3).

Seluruh penderita keracunan makanan sebanyak 68 orang, ditangani serius oleh Pemerintahan Kabupaten Simalungun. JR Saragih menegaskan, seluruh pengobatan di Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun harus dilakukan dengan professional.

“Kita berikan 100 tenaga medis termasuk ambulans, dan semua kerja di Puskesmas dilakukan standar rumah sakit bukan lagi standartnya Puskesmas,” tuturnya.

Pria Kelahiran 10 November 1968 ini menegaskan, semua protap yang dilakukan demi membuat seluruh pasien penderita keracunan makanan bisa teratasi dengan cepat. Bahkan, dirinya juga meminta kepada semua masyarakat yang ada di Puskesmas untuk memberikan ruang kepada para penderita keracunan makanan untuk mendapatkan udara yang layak.

“Tolong semua keluarga atau yang tidak berkepentingan keluar, kasih ruangan yang nyaman buat mereka. Biarkan para pekerja di puskesmas bekerja dengan baik,” ungkapnya.

Tak itu saja, JR Saragih meminta kepada Camat Jorlang Hantaranuntuk memindahkan seluruh pasien yang ada di Puskesmas dipindahkan ke Aula kantor camat Jorlang Hantaran.

“Segera tindak semua yang menderita keracunan, bikin semua pasien merasa nyaman, utamakan kesehatan masyarakat. Semua harus sembuh dan ini tidak bisa ditoleransi,” tukasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 68 orang menderita keracunan makanan di Kampung Belek, Sampuran, Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sesuai datang ke tempat orang meninggal. (osi/spg/adz)

Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih langsung mendatangi Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara tempat di mana keracunan makanan dirawat, Kamis (23/3/2017)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 68 warga Desa Kampung Belek, Sampuran, Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menderita keracunan makanan. Bupati Simalungun JR Saragih menegaskan seluruh biaya pengobatan ditanggung Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara alias gratis.

“Saya tegaskan semua pengobatan gratis, semua ditanggung Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bahkan, kita menanggung semua konsumsi makanan buat pekerja puskesmas dan penderita keracunan makanan,” ujar Bupati Simalungun JR Saragih di Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (23/3).

Seluruh penderita keracunan makanan sebanyak 68 orang, ditangani serius oleh Pemerintahan Kabupaten Simalungun. JR Saragih menegaskan, seluruh pengobatan di Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun harus dilakukan dengan professional.

“Kita berikan 100 tenaga medis termasuk ambulans, dan semua kerja di Puskesmas dilakukan standar rumah sakit bukan lagi standartnya Puskesmas,” tuturnya.

Pria Kelahiran 10 November 1968 ini menegaskan, semua protap yang dilakukan demi membuat seluruh pasien penderita keracunan makanan bisa teratasi dengan cepat. Bahkan, dirinya juga meminta kepada semua masyarakat yang ada di Puskesmas untuk memberikan ruang kepada para penderita keracunan makanan untuk mendapatkan udara yang layak.

“Tolong semua keluarga atau yang tidak berkepentingan keluar, kasih ruangan yang nyaman buat mereka. Biarkan para pekerja di puskesmas bekerja dengan baik,” ungkapnya.

Tak itu saja, JR Saragih meminta kepada Camat Jorlang Hantaranuntuk memindahkan seluruh pasien yang ada di Puskesmas dipindahkan ke Aula kantor camat Jorlang Hantaran.

“Segera tindak semua yang menderita keracunan, bikin semua pasien merasa nyaman, utamakan kesehatan masyarakat. Semua harus sembuh dan ini tidak bisa ditoleransi,” tukasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 68 orang menderita keracunan makanan di Kampung Belek, Sampuran, Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sesuai datang ke tempat orang meninggal. (osi/spg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/