25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Gubernur Deklarasikan Sumut Provinsi Literasi

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, didampingi Menristek Dikti Prof Mohammad Nasir (2 kanan),saat menerima penghargaan dari Koordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan, pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjen Katamso Medan, Sabtu (20/5) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, mendeklarasikan Provinsi Literasi, dengan dimulainya gerakan literasi di Sumut. Deklarasi itu disampaikannya pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjen Katamso Medan, Sabtu (20/5) lalu.

“Dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini kami menyatakan, Provinsi Sumut sebagai provinsi literasi,” tutur Erry, dalam maklumatnya.

Acara tersebut dihadiri Menristek Dikti Prof Mohammad Nasir, Sestama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi, Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dian Armanto, Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga, Koordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan, dan Penulis Novel Negeri Lima Menara dan Rahan Tiga Warna Ahmad Fuadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Ferlin Nainggolan, serta para pustakawan, mahasiswa, dan pelajar.

Dalam deklarasi, Erry menyebutkan, melalui gerakan literasi, masyarakat Sumut akan menjadi warga yang menggunakan informasi secara bertanggung jawab dan cerdas. Dengan kemampuan literasi ini, kehidupan masyarakat Sumut bakal lebih maju, dan mampu menciptakan peradaban baru yang lebih baik. “Hal-hal yang berhubungan dengan implementasi gerakan literasi di Sumut, akan dilaksanakan sungguh-sungguh, sistematis, dinamis, dan berkesinambungan,” jelasnya.

Sumut merupakan provinsi keempat yang mendeklarasikan sebagai provinsi literasi, setelah DKI Jakarta, Riau, dan Nusa Tenggara Barat. Pendeklarasian ini dilakukan sebagai satu bentuk dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23/2015, tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam permendikbud tersebut, diatur mengenai kegiatan membaca buku non-pelajaran. Kegiatan ini diwajibkan sekitar 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai.

Erry mengungkapkan harapannya, agar pencanangan gerakan literasi dapat kembali menggairahkan minat membaca masyarakat Sumut. “Satu indikator kemajuan suatu wilayah adalah, perpustakaannya. Alhamdulillah, perpustakaan Sumut terus berbenah, mudah-mudahan bisa mencapai harapan masyarakat,” katanya.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, didampingi Menristek Dikti Prof Mohammad Nasir (2 kanan),saat menerima penghargaan dari Koordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan, pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjen Katamso Medan, Sabtu (20/5) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, mendeklarasikan Provinsi Literasi, dengan dimulainya gerakan literasi di Sumut. Deklarasi itu disampaikannya pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjen Katamso Medan, Sabtu (20/5) lalu.

“Dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini kami menyatakan, Provinsi Sumut sebagai provinsi literasi,” tutur Erry, dalam maklumatnya.

Acara tersebut dihadiri Menristek Dikti Prof Mohammad Nasir, Sestama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi, Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dian Armanto, Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga, Koordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan, dan Penulis Novel Negeri Lima Menara dan Rahan Tiga Warna Ahmad Fuadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Ferlin Nainggolan, serta para pustakawan, mahasiswa, dan pelajar.

Dalam deklarasi, Erry menyebutkan, melalui gerakan literasi, masyarakat Sumut akan menjadi warga yang menggunakan informasi secara bertanggung jawab dan cerdas. Dengan kemampuan literasi ini, kehidupan masyarakat Sumut bakal lebih maju, dan mampu menciptakan peradaban baru yang lebih baik. “Hal-hal yang berhubungan dengan implementasi gerakan literasi di Sumut, akan dilaksanakan sungguh-sungguh, sistematis, dinamis, dan berkesinambungan,” jelasnya.

Sumut merupakan provinsi keempat yang mendeklarasikan sebagai provinsi literasi, setelah DKI Jakarta, Riau, dan Nusa Tenggara Barat. Pendeklarasian ini dilakukan sebagai satu bentuk dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23/2015, tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam permendikbud tersebut, diatur mengenai kegiatan membaca buku non-pelajaran. Kegiatan ini diwajibkan sekitar 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai.

Erry mengungkapkan harapannya, agar pencanangan gerakan literasi dapat kembali menggairahkan minat membaca masyarakat Sumut. “Satu indikator kemajuan suatu wilayah adalah, perpustakaannya. Alhamdulillah, perpustakaan Sumut terus berbenah, mudah-mudahan bisa mencapai harapan masyarakat,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/