PADANG SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Dukungan kepada JR Saragih untuk maju menjadi calon Gubernur Sumut pada Pilkada 2018 terus berdatangan. Bahkan, bentuk dukungan yang disampaikan pun cukup beragam. Mulai dari pemberian ulos hingga simbol kepala kerbau maupun sapi. Tetapi, di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) Padang Sidimpuan, memilih memberikan Peci Angkola sebagai tanda dukungan kepada JR Saragih.
Ephorus Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) Pendeta Togar Satria Simatupang memilih memberikan peci angkola kepada JR Saragih memiliki alasan tersendiri. Pasalnya, peci angkola yang merupakan budaya dari Padang Sidimpuan.
“Peci Angkola merupakan tanda atau simbol wujud penghormatan, karena kepala melambangkan secara keseluruhan mulai dari otak, wajah semua ada di situ. Artinya ini sebagai bentuk dukungan dari GKPA buat JR Saragih,” ucapnya di GKPA Padang Sidempuan, Padang Sidimpuan, Tapanuli Selatan, Senin (19/6) lalu.
Pendeta Togar Satria Simatupang menambahkan, GKPA memperhatikan kinerja JR Saragih yang memiliki karakter yang berbeda sebagai pemimpin, apalagi sosok JR Saragih merupakan sosok yang takut akan Tuhan dalam melayani masyarakat. “Saya sudah melihat kinerja dan sangat bermasyarakat, bila dibandingkan dengan wilayah lain di Sumatera Utara. Pejabat ada untuk melayani masyarakat dan itu ada pada sosok Bapak JR Saragih,” bebernya lagi.
GKPA berharap, bila terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, orang nomor satu di Pemkab Simalungun ini harus memberikan yang terbaik dalam melayani masyarakat, bukan sebatas memikirkan kepentingan diri sendiri. “Kita menginginkan agar semakin banyak masyarakat bisa merasakan apa yang dilakukan Bapak JR Saragih dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara keseluruhan khususnya di Sumatera Utara,” tambahnya.
Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan sangat berterima kasih kepada GKPA yang sudah mempercayai dirinya untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara periode 2018 hingga 2023. Dengan pemberian peci angkola merupakan bentuk doa dan dukungan untuknya. “Dengan diberikan Peci Angkola kepada saya itu artinya GKPA memahami apa yang saya kerjakan selama ini, bila saya sebatas menjadi bupati saya tidak bisa memberikan pelayanan secara keseluruhan. Saya bekerja untuk melayani masyarakat,” tutupnya. (osi/adz)