25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Anak SMA Tiga Panah Tewas di Lintas Kabanjahe-Merek

Foto: Pardy/PM Rahmadani Sitepu, siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah, Karo, ditemukan tewas di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di  Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.
Foto: Pardy/PM
Rahmadani Sitepu, siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah, Karo, ditemukan tewas di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan lalu lintas misterius terjadi di Desa Bunuraya Baru, Kecamatan Tiga Panah. Pasalnya, seorang anak SMA tergeletak dan tewas, tepatnya di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.

Adalah Rahmadani Sitepu (17), siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah. Korban meregang nyawa diduga akibat tabrak lari. Keterangan yang diperoleh dari sejumlah warga di lokasi kejadian menyebutkan, pagi itu korban mengendarai sepeda motor (septor) jenis RX King BK 2414 SAC.

Entah bagaimana, korban terkapar bersama sepmornya di badan jalan tersebut, setelah sebelumnya terdengar suara benturan. Sejumlah warga yang ditemui, mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab peristiwa tersebut.

Warga lalu menghubungi personel polisi dan korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan tim medis, di sekujur tubuh warga Jalan Kapten Pala Bangun tersebut, terdapat luka-luka diantaranya, luka lecet di kedua kaki, hidung dan telinga mengeluarkan darah. Atas insiden itu, korban diduga mengalami luka dalam.

Jerit tangis histeris keluarga korban sontak pecah usai melihat jasad korban dalam kondisi tidak bernyawa di ruang IGD RSU Kabanjahe. “Rahmadani baru dua hari membawa kereta ke sekolah. Sebelumnya dia naik angkot, karena dia keseringan pulang sore,” ujar salah seorang keluarga korban.

Menurutnya, pertanda terjadinya peristiwa ini sudah mendapat gerak dari ibu kandung korban. “Malam sebelum kejadian ini, ibu korban susah tidur. Tidurnya terganggu terus. Rupanya ini pertanda atas kejadian ini,” tuturnya.

Tak hanya pihak keluarga, puluhan teman sekolah korban turut menangisi jasad korban. “Kami benar-benar nggak nyangka kejadian ini. Baru semalam kami lihat dia (Rahmadani) bawa kereta ke sekolah. Dia orangnya baik,” sebut teman korban dengan mata berkaca-kaca.

Sementara, Kepala Pos Lantas Tiga Jumpa Brigadir Bagus Sembiring Meliala kepada wartawan di RSU Kabanjahe mengatakan kejadian masih misterius dan itu masih dalam penyelidikan pihaknya.

“Belum diketahui apakah tabrak lari atau laka tunggal, masih diselidiki. Sepmor korban sudah diamankan untuk barang bukti,” jelas Bagus. (cr-9/yaa)

Foto: Pardy/PM Rahmadani Sitepu, siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah, Karo, ditemukan tewas di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di  Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.
Foto: Pardy/PM
Rahmadani Sitepu, siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah, Karo, ditemukan tewas di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan lalu lintas misterius terjadi di Desa Bunuraya Baru, Kecamatan Tiga Panah. Pasalnya, seorang anak SMA tergeletak dan tewas, tepatnya di Jalan Kabanjahe – Merek itu, di Rabu (21/9) sekira pukul 07.30 WIB pagi.

Adalah Rahmadani Sitepu (17), siswa Kelas II IPS 3 SMA Negeri Tiga Panah. Korban meregang nyawa diduga akibat tabrak lari. Keterangan yang diperoleh dari sejumlah warga di lokasi kejadian menyebutkan, pagi itu korban mengendarai sepeda motor (septor) jenis RX King BK 2414 SAC.

Entah bagaimana, korban terkapar bersama sepmornya di badan jalan tersebut, setelah sebelumnya terdengar suara benturan. Sejumlah warga yang ditemui, mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab peristiwa tersebut.

Warga lalu menghubungi personel polisi dan korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan tim medis, di sekujur tubuh warga Jalan Kapten Pala Bangun tersebut, terdapat luka-luka diantaranya, luka lecet di kedua kaki, hidung dan telinga mengeluarkan darah. Atas insiden itu, korban diduga mengalami luka dalam.

Jerit tangis histeris keluarga korban sontak pecah usai melihat jasad korban dalam kondisi tidak bernyawa di ruang IGD RSU Kabanjahe. “Rahmadani baru dua hari membawa kereta ke sekolah. Sebelumnya dia naik angkot, karena dia keseringan pulang sore,” ujar salah seorang keluarga korban.

Menurutnya, pertanda terjadinya peristiwa ini sudah mendapat gerak dari ibu kandung korban. “Malam sebelum kejadian ini, ibu korban susah tidur. Tidurnya terganggu terus. Rupanya ini pertanda atas kejadian ini,” tuturnya.

Tak hanya pihak keluarga, puluhan teman sekolah korban turut menangisi jasad korban. “Kami benar-benar nggak nyangka kejadian ini. Baru semalam kami lihat dia (Rahmadani) bawa kereta ke sekolah. Dia orangnya baik,” sebut teman korban dengan mata berkaca-kaca.

Sementara, Kepala Pos Lantas Tiga Jumpa Brigadir Bagus Sembiring Meliala kepada wartawan di RSU Kabanjahe mengatakan kejadian masih misterius dan itu masih dalam penyelidikan pihaknya.

“Belum diketahui apakah tabrak lari atau laka tunggal, masih diselidiki. Sepmor korban sudah diamankan untuk barang bukti,” jelas Bagus. (cr-9/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/