25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Gubsu Setujui Tobasa Jadi Toba

SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi menyetujui sekaligus menyampaikan secara resmi perubahan nama Tobasa menjadi Kabupaten Toba. Hal itu disampaikannya saat temu ramah bersama masyarakat di Balige, Kamis (20/9) sore.

“Secara resmi (lisan) saya nyatakan nama Tobasa menjadi Kabupaten Toba, tidak pakai sa (Samosir). Nanti untuk suratnya menyusul,”ujar Edy Ramayadi.

Hal ini disebutkan, karena sebelumnya Bupati Tobasa Darwin Siagian menyampaikan usulan perubahan tersebut dari tokoh masyarakat dan tokoh adat daerahnya, untuk mengubah nama Kabupaten Tobasa menjadi Kabupaten Toba. Ke depannya, masyarakat di luar Sumut bisa membedakan antara Samosir dan Toba Samosir. Khususnya bantuan dari pusat, ada yang salah mengerti karena dianggap sama.

Pada kesempatan itu, Gubsu meminta masyarakat untuk tidak ‘tidur’ dalam mengembangkan kawasan pariwisata Danau Toba dengan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa dan harus serius dikelola. “Danau Toba ini adalah yang terbesar, keindahannya luar biasa. Kita tidak boleh ‘tertidur’, bagaimanapun kekayaan dan keindahan alam harus kita kembangkan,” katanya.

Disampaikan Edy, pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba harus dikerjakan bersama-sama dan saling mendukung. Karena tanpa dukungan masyarakat, apa yang diupayakan pemerintah tidak akan berjalan dengan dengan maksimal.

Mengingat banyak negara, bahkan daerah yang tidak begitu mendukung dari segi kekayaan alam, namun pariwisatanya cukup baik dan terkenal. “Anda tahu di daerah Jawa sana, untuk menanam ubi saja belum tentu bisa tumbuh. Sementara di sini, anda lemparkan saja ke tanah, bisa tumbuh subur. Jadi Danau Toba ini adalah Anugerah Tuhan yang luar biasa untuk kita,’ sebut Edy.

Begitu juga soal kekompakan warganya, Gubsu meminta masyarakat tidak lagi melihat perbedaan sebagai satu hal yang dibesar-besarkan. Sebab pada dasarnya, semua Agama yang memiliki kitab, mengajarkan kebaikan.

“Apalagi kita tahu, pesta demokrasi yang lalu sudah selesai. Sekarang saya Gubernur, dan seluruh daerah di Sumut ini adalah rumah saya. Makanya saya tidak segan untuk bertemu masyarakat,” jelas Gubsu. (bal/han)

SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi menyetujui sekaligus menyampaikan secara resmi perubahan nama Tobasa menjadi Kabupaten Toba. Hal itu disampaikannya saat temu ramah bersama masyarakat di Balige, Kamis (20/9) sore.

“Secara resmi (lisan) saya nyatakan nama Tobasa menjadi Kabupaten Toba, tidak pakai sa (Samosir). Nanti untuk suratnya menyusul,”ujar Edy Ramayadi.

Hal ini disebutkan, karena sebelumnya Bupati Tobasa Darwin Siagian menyampaikan usulan perubahan tersebut dari tokoh masyarakat dan tokoh adat daerahnya, untuk mengubah nama Kabupaten Tobasa menjadi Kabupaten Toba. Ke depannya, masyarakat di luar Sumut bisa membedakan antara Samosir dan Toba Samosir. Khususnya bantuan dari pusat, ada yang salah mengerti karena dianggap sama.

Pada kesempatan itu, Gubsu meminta masyarakat untuk tidak ‘tidur’ dalam mengembangkan kawasan pariwisata Danau Toba dengan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa dan harus serius dikelola. “Danau Toba ini adalah yang terbesar, keindahannya luar biasa. Kita tidak boleh ‘tertidur’, bagaimanapun kekayaan dan keindahan alam harus kita kembangkan,” katanya.

Disampaikan Edy, pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba harus dikerjakan bersama-sama dan saling mendukung. Karena tanpa dukungan masyarakat, apa yang diupayakan pemerintah tidak akan berjalan dengan dengan maksimal.

Mengingat banyak negara, bahkan daerah yang tidak begitu mendukung dari segi kekayaan alam, namun pariwisatanya cukup baik dan terkenal. “Anda tahu di daerah Jawa sana, untuk menanam ubi saja belum tentu bisa tumbuh. Sementara di sini, anda lemparkan saja ke tanah, bisa tumbuh subur. Jadi Danau Toba ini adalah Anugerah Tuhan yang luar biasa untuk kita,’ sebut Edy.

Begitu juga soal kekompakan warganya, Gubsu meminta masyarakat tidak lagi melihat perbedaan sebagai satu hal yang dibesar-besarkan. Sebab pada dasarnya, semua Agama yang memiliki kitab, mengajarkan kebaikan.

“Apalagi kita tahu, pesta demokrasi yang lalu sudah selesai. Sekarang saya Gubernur, dan seluruh daerah di Sumut ini adalah rumah saya. Makanya saya tidak segan untuk bertemu masyarakat,” jelas Gubsu. (bal/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/