30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pencarian Tiga ABK Dilanjut ke Laut Madina

Foto: Freddy Tim SAR gabungan kembali berangkat dari Dermaga Lanal Sibolga untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam, Senin (21/10).
Foto: Freddy
Tim SAR gabungan kembali berangkat dari Dermaga Lanal Sibolga untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam, Senin (21/10).

TAPTENG-Tiga dari enam Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di perairan Pulau Mursala arah selatan hingga hari keempat, Senin (21/10) belum ditemukan. Meski demikian, tim SAR gabungan dari Basarnas, Lanal Sibolga, dan Satpol Air Polres Sibolga dibantu para Nelayan masih terus melakukan pencarian hingga menyusuri 60 Mil ke arah laut Madina. “Hari ini (Senin-red), pencarian kita lakukan hingga jarak 60 Mil dari pantai Sibolga. Namun hasilnya masih negatif. 3 orang lagi korban kapal tenggelam itu belum ditemukan,” tutur Koordinator Pos Basarnas, Abdul Rahman Sembiring kepada wartawan, Senin (21/10).

Diterangkan Sembiring, pencarian menyusuri laut itu sudah mereka lakukan hingga ke laut Madina dengan menggunakan Sea Reader Basarnas dibantu sejumlah kapal nelayan. Sayangnya, usaha mereka belum berhasil. Direncanakan percarian akan terus dilakukan sampai 7 hari. “Target kita 7 hari melakukan pencarian sejak kejadian. Namun tidak tertutup akan kita perpanjang. Tergantung hasil diskusi dengan timsar nantinya,”bebernya. Komandan Pangkalan Angkatan Laut Sibolga, Letkol Laut (P) Ivan Gatot yang dikonfirmasi melalui Pasi Intel Kapten (E) Arief S menambahkan, pencarian hari ini telah diupayakan maksimal.

Personil Timsar gabungan telah melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pencarian itupun dilakukan sesuai perhitungan arah arus dan angin. “Seperti hari ini, kita prediksi arah angin ke tenggara. Karena itu kita lakukan pencarian ke arah laut Tutabuyung, Madina. Dimana kita prediksi keberadaan korban sesuai dengan arah angin. Namun, cuaca buruk belakangan ini memang berubah-ubah sekali dalam 4 jam. Sehingga kita kewalahan menentukan arah pencarian. Belum lagi keadaan laut yang cukup ekstrim dengan ombak-ombak yang besar. Selain membuat kapal-kapal terkendala, pencarian juga terhalang karena kemungkinan korban tidak terlihat saat terapung dengan ombak yang mencapai 2-3 meter,”terangnya.

Dikatakan, besok (Selasa) pencarian akan dilakukan kembali. Namun sebelumnya mereka akan diskusi sekaligus efaluasi dengan timsar gabungan. “Yang pasti besok kita akan kembali melakukan pencarian. Ke mana arahnya dan apa yang akan kita lakukan besok, nanti akan kita koordinasikan dulu bersama timsar lainnya,”pungkasnya. Diketahui, 3 orang korban kapal tenggelam yang sudah ditemukan yakni, nahkoda kapal Bun Ing alias Darman alias Ketek (28) warga Jl. Hiu, Kel. Pancuran Pinang, Kec. Sibolga Sambas, Sibolga. Sahrul Azis Sarumaha alias Adek (22) warga Jl. AMD, Kel. Kalangan, Kec. Pandan, Tapteng, dan Arianto Tanjung alias Anto (32) warga Kel. Sibuluan Nauli, Kec. Pandan, Tapteng.

Ketiga korban ini ditemukan selamat dan dievakuasi di dermaga Lanal Sibolga, Minggu (20/10) siang sekira pukul 13.30 WIB. Setelah menjalani perawatan di RSUD FL Tobing Siolga, ketiga korban yang dinyatakan sudah hampir pulih kemudian di pulangkan kepada keluarga mereka masing-masing, Senin (21/10). Sementara 3 korban lainnya yang belum ditemukan yakni, Subur Jambak, Abdi, dan Ucok. Tiga korban inilah yang masih dalam pencarian timsar gabungan. Seperti diberitahukan sebelumnya, kejadian yang menimpa kapal nelayan panjaring malong, merek KM Dewa Laut GT 07 ini akibat cuaca ekstrim. Kapal yang di nahkodai Ketek itu akhirnya terbalik setelah di hantam gelombang tinggi saat berada di sekitar 15 mil arah selatan pulau Mursala, tepatnya pada posisi 01.34.500 U – 98.21.900 T, Jumat (18/10) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Setelah kapal itu terbalik dan tenggelam, para AKB pun berusaha menyelamatkan diri.

3 orang yang sudah ditemukan mengaku selamat dengan mempergunakan tutup fiber sebagai pelampung. Anto berhasil menyelamatkan diri setelah mengambang di tengah laut sekitar 10 jam setelah kejadian. Anto sendiri kemudian berhasil di semalatkan nelayan PI setelah terdampar di Pulau Ilik, Sabtu (19/10) sore sekira pukul 17.30 WIB. Sedangkan Adek dan Ketek baru ditemukan kapal nelayan di seputaran pulai Ilik atau sekitar 6 Mil dari pulai Ilik, Minggu (20/10) pagi sekira pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan, Adek dan Ketek dalam kondisi terapung di tengah laut. Kondisi fisik mereka pun sangat lemas setelah 2 hari 2 malam berendam di tengah laut. Selain kondisi fisik yang lemah, mereka juga terlihat shock. Bahkan setelah sampai di rumah sakit, kedua pria itupun masih terlihat seperti ketakutan. Sementara itu, pihak kelaurga korban yang telah menunggu di dermaga Lanal Sibolga pun begitu terharu setelah melihat keluarga mereka telah kembali. Tangis bahagia pun tercurah menyambut kedatangan 3 pria yang selamat dari maut itu.(smg/deo)

Foto: Freddy Tim SAR gabungan kembali berangkat dari Dermaga Lanal Sibolga untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam, Senin (21/10).
Foto: Freddy
Tim SAR gabungan kembali berangkat dari Dermaga Lanal Sibolga untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam, Senin (21/10).

TAPTENG-Tiga dari enam Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di perairan Pulau Mursala arah selatan hingga hari keempat, Senin (21/10) belum ditemukan. Meski demikian, tim SAR gabungan dari Basarnas, Lanal Sibolga, dan Satpol Air Polres Sibolga dibantu para Nelayan masih terus melakukan pencarian hingga menyusuri 60 Mil ke arah laut Madina. “Hari ini (Senin-red), pencarian kita lakukan hingga jarak 60 Mil dari pantai Sibolga. Namun hasilnya masih negatif. 3 orang lagi korban kapal tenggelam itu belum ditemukan,” tutur Koordinator Pos Basarnas, Abdul Rahman Sembiring kepada wartawan, Senin (21/10).

Diterangkan Sembiring, pencarian menyusuri laut itu sudah mereka lakukan hingga ke laut Madina dengan menggunakan Sea Reader Basarnas dibantu sejumlah kapal nelayan. Sayangnya, usaha mereka belum berhasil. Direncanakan percarian akan terus dilakukan sampai 7 hari. “Target kita 7 hari melakukan pencarian sejak kejadian. Namun tidak tertutup akan kita perpanjang. Tergantung hasil diskusi dengan timsar nantinya,”bebernya. Komandan Pangkalan Angkatan Laut Sibolga, Letkol Laut (P) Ivan Gatot yang dikonfirmasi melalui Pasi Intel Kapten (E) Arief S menambahkan, pencarian hari ini telah diupayakan maksimal.

Personil Timsar gabungan telah melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pencarian itupun dilakukan sesuai perhitungan arah arus dan angin. “Seperti hari ini, kita prediksi arah angin ke tenggara. Karena itu kita lakukan pencarian ke arah laut Tutabuyung, Madina. Dimana kita prediksi keberadaan korban sesuai dengan arah angin. Namun, cuaca buruk belakangan ini memang berubah-ubah sekali dalam 4 jam. Sehingga kita kewalahan menentukan arah pencarian. Belum lagi keadaan laut yang cukup ekstrim dengan ombak-ombak yang besar. Selain membuat kapal-kapal terkendala, pencarian juga terhalang karena kemungkinan korban tidak terlihat saat terapung dengan ombak yang mencapai 2-3 meter,”terangnya.

Dikatakan, besok (Selasa) pencarian akan dilakukan kembali. Namun sebelumnya mereka akan diskusi sekaligus efaluasi dengan timsar gabungan. “Yang pasti besok kita akan kembali melakukan pencarian. Ke mana arahnya dan apa yang akan kita lakukan besok, nanti akan kita koordinasikan dulu bersama timsar lainnya,”pungkasnya. Diketahui, 3 orang korban kapal tenggelam yang sudah ditemukan yakni, nahkoda kapal Bun Ing alias Darman alias Ketek (28) warga Jl. Hiu, Kel. Pancuran Pinang, Kec. Sibolga Sambas, Sibolga. Sahrul Azis Sarumaha alias Adek (22) warga Jl. AMD, Kel. Kalangan, Kec. Pandan, Tapteng, dan Arianto Tanjung alias Anto (32) warga Kel. Sibuluan Nauli, Kec. Pandan, Tapteng.

Ketiga korban ini ditemukan selamat dan dievakuasi di dermaga Lanal Sibolga, Minggu (20/10) siang sekira pukul 13.30 WIB. Setelah menjalani perawatan di RSUD FL Tobing Siolga, ketiga korban yang dinyatakan sudah hampir pulih kemudian di pulangkan kepada keluarga mereka masing-masing, Senin (21/10). Sementara 3 korban lainnya yang belum ditemukan yakni, Subur Jambak, Abdi, dan Ucok. Tiga korban inilah yang masih dalam pencarian timsar gabungan. Seperti diberitahukan sebelumnya, kejadian yang menimpa kapal nelayan panjaring malong, merek KM Dewa Laut GT 07 ini akibat cuaca ekstrim. Kapal yang di nahkodai Ketek itu akhirnya terbalik setelah di hantam gelombang tinggi saat berada di sekitar 15 mil arah selatan pulau Mursala, tepatnya pada posisi 01.34.500 U – 98.21.900 T, Jumat (18/10) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Setelah kapal itu terbalik dan tenggelam, para AKB pun berusaha menyelamatkan diri.

3 orang yang sudah ditemukan mengaku selamat dengan mempergunakan tutup fiber sebagai pelampung. Anto berhasil menyelamatkan diri setelah mengambang di tengah laut sekitar 10 jam setelah kejadian. Anto sendiri kemudian berhasil di semalatkan nelayan PI setelah terdampar di Pulau Ilik, Sabtu (19/10) sore sekira pukul 17.30 WIB. Sedangkan Adek dan Ketek baru ditemukan kapal nelayan di seputaran pulai Ilik atau sekitar 6 Mil dari pulai Ilik, Minggu (20/10) pagi sekira pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan, Adek dan Ketek dalam kondisi terapung di tengah laut. Kondisi fisik mereka pun sangat lemas setelah 2 hari 2 malam berendam di tengah laut. Selain kondisi fisik yang lemah, mereka juga terlihat shock. Bahkan setelah sampai di rumah sakit, kedua pria itupun masih terlihat seperti ketakutan. Sementara itu, pihak kelaurga korban yang telah menunggu di dermaga Lanal Sibolga pun begitu terharu setelah melihat keluarga mereka telah kembali. Tangis bahagia pun tercurah menyambut kedatangan 3 pria yang selamat dari maut itu.(smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/