BINJAI, SUMUTPOS.CO – Workshop Pengembangan Kabupaten/ Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 kali ini menyambangi Kota Binjai. Kota tersebut merupakan lokasi ke-33 yang mendapat kesempatan mengikuti workshop dan bertemu langsung dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Dalam workshop yang diselenggarakan di Pendopo Omar Baki tersebut, Sandiaga mengatakan, konsep ekonomi kreatif tidak akan tergerus jaman, dan perlahan akan menggantikan posisi ekonomi ekstraktif.
“Karena modal awalnya, imajinasi, kreatifitas dan inovasi, orisinil, unik dan terbarukan. Karena itu, kita harus mampu membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang kuat, tidak sendiri-sendiri, dukungan pemprov, pemkot, legislatif dan pemerintah pusat menfasilitasi sehingga kita punya produk kreatif yang keren,” ucap Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10).
Meskipun belum melakukan uji petik, subsektor kuliner dan kriya bisa menjadi subsektor ekonomi kreatif unggulan Kota Binjai. Pemkot Binjai sudah konsisten mengembangkan sektor parekraf nya baik kuliner maupun kriya, seperti tahu balek, kain ulos, tau kua heci dan mie sop ayam.
Menurut Sandi, kualitas produk usaha kecil mikro kecil menangah (UMKM) Kota Binjai sudah baik, begitupun dengan citarasa kulinernya yang enak. Hanya, masih diperlukan peningkatan kualitas kemasan, yang bisa dilakukan melalui program bedah desain kemasan kuliner nusantara di Kemenparekraf. “Ini nanti bisa disandingkan dengan proses uji petik, jadi peningkatan kemasan dan pemasarannya,” katanya.
Program pelatihan dan pendampingan Kemenparekraf bekerjasama dengan pemerintah Kota Binjai diharapkan mampu mendorong UMKM Kota Binjai naik kelas dan semakin menambah peluang usaha dan kerja. Terlebih, selain kuliner dan produk kreatif unggul, Kota Binjai juga didukung infrastruktur yang sudah terbangun dan letak yang strategis.
Workshop yang dihadiri Wali Kota Binjai Amir Hamzah tersebut diikuti sebanyak 70 pelaku ekraf yang berasal dari subsektor kriya dan kuliner. Untuk dapat mengikuti workshop, pelaku usaha wajib mendaftarkan diri melalui website www.katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah menjalankan usaha selama minimal enam bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Kita komitmen menjadi kota wisata kuliner, terutama makanan favorit yang ada di Binjai,” terang Walikota.
Workshop itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong terjadinya akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Binjai. Selepas dilaksanakannya kegiatan ini Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pihak pemda agar dapat segera mengajukan diri untuk melakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMKI).
Diharapkan Kota Binjai dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.
Kegiatan workshop juga diisi oleh Eddy Sukmana (profesional desainer, fotografer, videografer dan writer) sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memberi materi pembelajaran terkait digital marketing.
Disinggung wartawan mengenai Bukit Lawang, Sandi menerangkan, pihaknya menawarkan konsep kemitraan pemerintah dengan badan usaha dan sudah beberapa investor menyatakan kesanggupan pembangunan jalan, dengan pola multiyears, dimana hasil peningkatan kegiatan pariwisata ini akan diratakan oleh masyarakat.
“Bukit Lawang ini memiliki daya tarik luar biasa, kalau menunggu dari anggaran APBD dan APBN yang mungkin memakan waktu, jadi pelaku pariwisata bisa mengajukan melalui konsep KPBU yang kita fasilitasi melalui pendanaan multilateral. Sudah beberapa investor,” jelas Sandi. (gus/azw)