27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Nias Digoyang Gempa 5 SR

NIAS, SUMUTPOS.CO -Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 SR, mengguncang wilayah Samudera Hindia, Pantai Barat Sumatera, dan Pulau Nias, pada Selasa (21/11) sekira pukul 06.41-58 WIB.

Gempa yang terjadi pada pagi hari itu, dapat dirasakan di beberapa wilayah di Kepulauan Nias, namun tidak menimbulkan korban maupun kerugian materi.

Seorang warga di Kota Gunungsitoli, Dohu Lase mengaku, merasakan getaran gempa yang terjadi beberapa saat, namun tidak mengakibatkan kerusakan.

“Saat itu saya masih berada di tempat tidur. Lumayan juga terasa goyangannya. Namun tidak lama, hanya beberapa detik, sehingga tidak menimbulkan kerusakan apapun,” ungkap Lase, warga Desa Telukbelukar, Kecamatan Gunungsitoli.

Lain lagi pengakuan Ina Desi, seorang ibu rumah tangga yang juga pedagang. Ia mengaku, tidak merasakan gempa. Desi menjelaskan, pada pukul 06.00 WIB ia bersama anaknya berangkat dari rumah menuju pasar Nou, untuk berjualan. “Saya tidak merasakan gempa. Mungkin karena saat terjadi gempa itu, kami pas di jalan mengendarai sepeda motor menuju pasar untuk berjualan. Sehingga goyangan gempa itu tidak kami rasakan,” bebernya, yang mengaku setiap hari berjualan ayam di Pasar Nou, Kota Gunungsitoli.

Sementara pesan Whatsapp yang diterima Sumut Pos dari Kepala Stasiun Geofisika Gunungsitoli, Djati Cipto Kuncoro menjelaskan, wilayah Samudera Hindia, Pantai Barat Sumatera, dan Pulau Nias, diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis update BMKG menunjukkan, gempa bumi berkekuatan M=5 terjadi dengan koordinat episenter pada 1,52 LU dan 97,13 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 14 kilometer arah utara Kota Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumut, pada kedalaman 18 kilometer.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, menunjukkan, dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Nias, Sinabang, dan Singkil, dalam skala intensitas I-II SIG-BMKG (II-III MMI). Hasil laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Nias II SIG-BMKG (III MMI).

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dipicu penyesaran naik, dengan kombinasi geser (oblique thrust fault).

Hingga pukul 07.04 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) terjadi pada pukul 06.52 WIB, dengan kekuatan M=4,1.

Cipto mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Nias, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (mag-5/saz)

NIAS, SUMUTPOS.CO -Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 SR, mengguncang wilayah Samudera Hindia, Pantai Barat Sumatera, dan Pulau Nias, pada Selasa (21/11) sekira pukul 06.41-58 WIB.

Gempa yang terjadi pada pagi hari itu, dapat dirasakan di beberapa wilayah di Kepulauan Nias, namun tidak menimbulkan korban maupun kerugian materi.

Seorang warga di Kota Gunungsitoli, Dohu Lase mengaku, merasakan getaran gempa yang terjadi beberapa saat, namun tidak mengakibatkan kerusakan.

“Saat itu saya masih berada di tempat tidur. Lumayan juga terasa goyangannya. Namun tidak lama, hanya beberapa detik, sehingga tidak menimbulkan kerusakan apapun,” ungkap Lase, warga Desa Telukbelukar, Kecamatan Gunungsitoli.

Lain lagi pengakuan Ina Desi, seorang ibu rumah tangga yang juga pedagang. Ia mengaku, tidak merasakan gempa. Desi menjelaskan, pada pukul 06.00 WIB ia bersama anaknya berangkat dari rumah menuju pasar Nou, untuk berjualan. “Saya tidak merasakan gempa. Mungkin karena saat terjadi gempa itu, kami pas di jalan mengendarai sepeda motor menuju pasar untuk berjualan. Sehingga goyangan gempa itu tidak kami rasakan,” bebernya, yang mengaku setiap hari berjualan ayam di Pasar Nou, Kota Gunungsitoli.

Sementara pesan Whatsapp yang diterima Sumut Pos dari Kepala Stasiun Geofisika Gunungsitoli, Djati Cipto Kuncoro menjelaskan, wilayah Samudera Hindia, Pantai Barat Sumatera, dan Pulau Nias, diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis update BMKG menunjukkan, gempa bumi berkekuatan M=5 terjadi dengan koordinat episenter pada 1,52 LU dan 97,13 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 14 kilometer arah utara Kota Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumut, pada kedalaman 18 kilometer.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, menunjukkan, dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Nias, Sinabang, dan Singkil, dalam skala intensitas I-II SIG-BMKG (II-III MMI). Hasil laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Nias II SIG-BMKG (III MMI).

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dipicu penyesaran naik, dengan kombinasi geser (oblique thrust fault).

Hingga pukul 07.04 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) terjadi pada pukul 06.52 WIB, dengan kekuatan M=4,1.

Cipto mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Nias, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (mag-5/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/