26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Warga Diajak Ikut Antisipasi Terorisme

Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).
Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS
Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mengantisipasi terorisme, aparat Kepolisian mengajak warga untuk lebih awas dan aktif di sekitar tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, bukan tidak mungkin, kelompok teroris akan menyusup ke wilayah Hamparan Perak, Sumatera Utara.

“Upaya paling efektif untuk melakukan pencegahan terorisme, lakukan pendataan terhadap setiap warga baru yang masuk ke desa,” ucap Iptu Rudi Silalahi, Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Rabu (21/12) sore.

Apalagi, katanya Kecamatan Hamparan Perak terdiri dari begitu banyak dusun serta desa. Dan, terbilang cukup strategis, sebab batas wilayahnya berhubungan dengan daerah Langkat, Binjai dan Kota Medan.

“Sehingga ini bisa memberi peluang lebih banyak bagi datangnya para kaum urban dari luar daerah,” jelasnya.

Pun begitu, dalam mengantisipasi penyusupan teroris ke Hamparan Perak, polisi meminta warga agar memperhatikan serta melaporkan setiap adanya pendatang baru dengan garak-gerik mencurigakan.

“Hal ini juga menjadi dasar antisipasi dan pencegahan serta melakukan pendataan terhadap pendatang baru di wilayahnya masing-masing,” ungkap Rudi.

Aksi terorisme menurutnya selalu dilatar belakangi oleh ideologi. Mereka menganggap perangkat pemerintah di dalamnya, terlebih kepolisian dinilai sebagai pihak yang layak untuk diperangi. Oleh karena itu, upaya antisipasinya adalah mencegah berkembangnya paham teroris.

“Salah satu upaya kita dengan mensosialisaikan dan membentengi pemahaman masyarakat terutama para generasi muda dengan pemahaman keagamaan yang benar,” pungkasnya.

Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).
Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS
Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mengantisipasi terorisme, aparat Kepolisian mengajak warga untuk lebih awas dan aktif di sekitar tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, bukan tidak mungkin, kelompok teroris akan menyusup ke wilayah Hamparan Perak, Sumatera Utara.

“Upaya paling efektif untuk melakukan pencegahan terorisme, lakukan pendataan terhadap setiap warga baru yang masuk ke desa,” ucap Iptu Rudi Silalahi, Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Rabu (21/12) sore.

Apalagi, katanya Kecamatan Hamparan Perak terdiri dari begitu banyak dusun serta desa. Dan, terbilang cukup strategis, sebab batas wilayahnya berhubungan dengan daerah Langkat, Binjai dan Kota Medan.

“Sehingga ini bisa memberi peluang lebih banyak bagi datangnya para kaum urban dari luar daerah,” jelasnya.

Pun begitu, dalam mengantisipasi penyusupan teroris ke Hamparan Perak, polisi meminta warga agar memperhatikan serta melaporkan setiap adanya pendatang baru dengan garak-gerik mencurigakan.

“Hal ini juga menjadi dasar antisipasi dan pencegahan serta melakukan pendataan terhadap pendatang baru di wilayahnya masing-masing,” ungkap Rudi.

Aksi terorisme menurutnya selalu dilatar belakangi oleh ideologi. Mereka menganggap perangkat pemerintah di dalamnya, terlebih kepolisian dinilai sebagai pihak yang layak untuk diperangi. Oleh karena itu, upaya antisipasinya adalah mencegah berkembangnya paham teroris.

“Salah satu upaya kita dengan mensosialisaikan dan membentengi pemahaman masyarakat terutama para generasi muda dengan pemahaman keagamaan yang benar,” pungkasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/