26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Korban Ledakan Kembang Api di Binjai Meninggal

Foto: Bambang/PM Mispriadi, anggota Satpol-PP Pemko Binjai yang menjadi korban ledakan kembang api di sebuah vihara di Binjai, akhirnya meninggal, Senin (22/2/2016).
Foto: Bambang/PM
Mispriadi, anggota Satpol-PP Pemko Binjai yang menjadi korban ledakan kembang api di sebuah vihara di Binjai, akhirnya meninggal, Senin (22/2/2016).

BINJAI, SUMUTPOS.CO -Meski sempat dirawat beberapa hari di RSU Djoelham Binjai, tapi nyawa Mispriadi (46) tetap tak terselamatkan. Anggota Satpol-PP Pemko Binjai itu menghembuskan nafas terakhir di rumahnya Jalan Mayjend Sutoyo, Lingkungan II, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat, Senin (22/2) sekira pukul 06.30 WIB. Mispriadi adalah satu dari 17 korban ledakan kembang api saat mengikuti perayaan Sembahyang Tebu di Vihara Toa Thi Kong Berahrang, Binjai pada Selasa (16/2) lalu.

Esdilio (15), putra sulung korban yang ditemui kru koran ini mengaku sangat terpukul dengan kepergian ayahnya.”Saya kira waktu itu bapak sedang tidur. Tapi waktu saya mau cium tangan sebelum berangkat ke sekolah, saya terkejut, karena tubuh bapak sudah kaku,” lirih pelajar kelas X SMA itu dengan mata berkaca-kaca. Menyadari
sang ayah telah tiada, Esdilio lantas memberitahukan para kerabat dan tetangganya, untuk kemudian diteruskan ke pihak Satpol PP Pemko Binjai. Namun diakui Esdilio, sebelum meninggal, ayahnya tidak pernah mengeluhkan sakit. Bahkan sehari pasca menjalani perawatan di rumah sakit, ayah dua anak itu sudah beraktifitas normal.

“Saya nggak tahu bapak sakitnya apa. Sebab selama ini dia kelihatan sehat. Dia juga nggak pernah mengeluh sakit. Bahkan kemarin itu, bapak baru masuk kantor,” ujarnya. Pantauan wartawan di rumah duka, kediaman korban terlihat dipadati puluhan warga, dan rekan-rekannya sesama anggota Satpol PP. Bahkan, saat jenazah ayah dua anak itu dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Kelurahan Sukamaju untuk dimakamkan.

Foto: Bambang/PM Mispriadi, anggota Satpol-PP Pemko Binjai yang menjadi korban ledakan kembang api di sebuah vihara di Binjai, akhirnya meninggal, Senin (22/2/2016).
Foto: Bambang/PM
Mispriadi, anggota Satpol-PP Pemko Binjai yang menjadi korban ledakan kembang api di sebuah vihara di Binjai, akhirnya meninggal, Senin (22/2/2016).

BINJAI, SUMUTPOS.CO -Meski sempat dirawat beberapa hari di RSU Djoelham Binjai, tapi nyawa Mispriadi (46) tetap tak terselamatkan. Anggota Satpol-PP Pemko Binjai itu menghembuskan nafas terakhir di rumahnya Jalan Mayjend Sutoyo, Lingkungan II, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat, Senin (22/2) sekira pukul 06.30 WIB. Mispriadi adalah satu dari 17 korban ledakan kembang api saat mengikuti perayaan Sembahyang Tebu di Vihara Toa Thi Kong Berahrang, Binjai pada Selasa (16/2) lalu.

Esdilio (15), putra sulung korban yang ditemui kru koran ini mengaku sangat terpukul dengan kepergian ayahnya.”Saya kira waktu itu bapak sedang tidur. Tapi waktu saya mau cium tangan sebelum berangkat ke sekolah, saya terkejut, karena tubuh bapak sudah kaku,” lirih pelajar kelas X SMA itu dengan mata berkaca-kaca. Menyadari
sang ayah telah tiada, Esdilio lantas memberitahukan para kerabat dan tetangganya, untuk kemudian diteruskan ke pihak Satpol PP Pemko Binjai. Namun diakui Esdilio, sebelum meninggal, ayahnya tidak pernah mengeluhkan sakit. Bahkan sehari pasca menjalani perawatan di rumah sakit, ayah dua anak itu sudah beraktifitas normal.

“Saya nggak tahu bapak sakitnya apa. Sebab selama ini dia kelihatan sehat. Dia juga nggak pernah mengeluh sakit. Bahkan kemarin itu, bapak baru masuk kantor,” ujarnya. Pantauan wartawan di rumah duka, kediaman korban terlihat dipadati puluhan warga, dan rekan-rekannya sesama anggota Satpol PP. Bahkan, saat jenazah ayah dua anak itu dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Kelurahan Sukamaju untuk dimakamkan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/