KARO, SUMUTPOS.CO – Melaju ditengah guyuran hujan dan kabut tebal, mobil Ford Everest BK 1113 G berpenumpang 5 orang, terjun bebas ke jurang sedalam 150 meter. Kecelakaan ini terjadi di tikungan Penatapan Pintu Angin, Dusun Aek Hotang, Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Tanah Karo, Senin (22/2) sekira pukul 02.30 WIB. Akibatnya, satu tewas di tempat dan 4 lainnya mengalami luka serius.
Parulian boru Tampubolon (47) adalah nama korban yang tewas di lokasi kejadian. Saat dievakuasi petugas, jasad warga Kota Perawang, Kabupaten Siak, Riau tersebut ditemukan sangkut di semak-semak lereng jurang. Diduga saat mobil terjun bebas, Parulian ikut terlempar dari mobil. Sementara, dua putrinya masing-masing Merlin br Purba (23) dan Desra br Purba (19) mengalami luka-luka serius. Merlin mengalami luka di pipi kiri dan patah tulang kiri.
Adiknya Desra menderita luka di lengan kiri dan patah tulang di bahu kanan. Sedangkan sopir mobil, Daniel Siahaan (27) warga Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mengalami patah tulang di kaki kanan.
Diketahui bahwa Daniel Siahaan adalah kekasih Merlin sekaligus calon menantu Parulian. Sedang satu penumpang lagi, Orlando Silaen (25) warga Jalan Pringgan Medan yang merupakaan rekan Daniel mengalami luka lecet dan rahang bergeser.
Kelima korban dan bangkai mobil dievakuasi dengan mobil derek. Terlihat, satu per satu para korban dievakuasi naik dari jurang. Para keluarga korban yang datang ke lokasi tampak histeris melihat jenazah Parulian. Kecelakaan maut itu sendiri terungkap setelah Desra yang berhasil keluar dari dalam mobil dan bersusah payah memanjat lereng jurang. Setelah sampai di atas, Desra meminta pertolongan kepada pengendara yang melintas dan selanjutnya melapor ke polisi.
Menurut keterangan salah satu keluarga korban bermarga Nababan (51), sebelumnya Parulian bersama 4 korban lain telah beberapa hari tinggal di Medan untuk menghadiri pesta adat keluarga. Selesai mengikuti pesta, para korban melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten, Humbahas sekaligus berziarah ke makam keluarga. Setelah ziarah itulah, para korban yang meniat pulang ke Perawang melalui Medan mengalami kecelakaan.
“Aku dapat kabar kira-kira jam 5 pagi tadi. Aku dihubungi keluarga. Setelah tau, langsung aku berangkat dari Sidikalang kemari. Sudah kuhubungi semua keluarga,” kata Nababan yang datang dari Sidikalang itu. Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan Sik didampingi Kasat Lantas Polres Karo AKP Toni Irwansyah yang ditemui saat melakukan evakusi di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, kecelakaan hingga mobil terjun ke jurang diyakini karena sopir mengantuk dan faktor cuaca. Sebab, saat mobil korban melintas dengan kondisi hujan deras dan berkabut. Kondisi itu membuat jarak pandang sopir saat mengemudi di jalur menikung, tidak fokus hingga kehilangan arah. Apalagi tidak ditemukannya, tanda-tanda pembatas jalan di jalur menikung,” tandasnya. (cr9/deo)