26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Oknum ASN Keroyok Masyarakat yang Mengurus KTP

NISEL, SUMUTPOS.CO – Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan pengeroyokan kepada masyarakat yang sedang mengurus KTP di Kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil Kabupaten Nias, Senin (22/2). Oknum ASN tersebut berinisial TAH (55) dan menjabat sebagai Sekretaris Dinas Dukcapil Kabupaten Nias Selatan.

DINAS: Oknum ASN inisial TAH yang memakai baju dinas ASN.

Seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan korban penggeroyokan terlebih dahulu membanting meja sebanyak dua kali. Setelah itu, oknum ASN tersebut keluar dari ruangannya sambil teriak memanggil korban.

Korbanpun langsung lari di halaman kantor sambil dikejar oleh tenaga honorer dan kemudian dikeroyok.

Setelah beberapa orang mencoba melerai pengeroyokan tersebut, oknum ASN mencoba menghalangi wartawan yang mencoba mendokumentasikan peristiwa itu.

Oknum ASN mengeluarkan kata-kata dengan kalimat “Kamera, jangan di video kan,” ucapnya.

Wartawanpun sempat menjawab dan mengatakan, “Kenapa? Saya adalah wartawan,” ujar wartawan.

Oknum ASN tersebut menjawab “Apa wartawan-wartawan,” katanya.

Wartawan mencoba mengkonfirmasi kepada masyarakat yang menjadi korban pengeroyokan tersebut, tetapi sudah terlanjur pergi. Saat akan mengkonfirmasi kepada oknum ASN tersebut, TAH hanya diam dan tidak memberikan menjawab. (mag-10/ram)

NISEL, SUMUTPOS.CO – Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan pengeroyokan kepada masyarakat yang sedang mengurus KTP di Kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil Kabupaten Nias, Senin (22/2). Oknum ASN tersebut berinisial TAH (55) dan menjabat sebagai Sekretaris Dinas Dukcapil Kabupaten Nias Selatan.

DINAS: Oknum ASN inisial TAH yang memakai baju dinas ASN.

Seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan korban penggeroyokan terlebih dahulu membanting meja sebanyak dua kali. Setelah itu, oknum ASN tersebut keluar dari ruangannya sambil teriak memanggil korban.

Korbanpun langsung lari di halaman kantor sambil dikejar oleh tenaga honorer dan kemudian dikeroyok.

Setelah beberapa orang mencoba melerai pengeroyokan tersebut, oknum ASN mencoba menghalangi wartawan yang mencoba mendokumentasikan peristiwa itu.

Oknum ASN mengeluarkan kata-kata dengan kalimat “Kamera, jangan di video kan,” ucapnya.

Wartawanpun sempat menjawab dan mengatakan, “Kenapa? Saya adalah wartawan,” ujar wartawan.

Oknum ASN tersebut menjawab “Apa wartawan-wartawan,” katanya.

Wartawan mencoba mengkonfirmasi kepada masyarakat yang menjadi korban pengeroyokan tersebut, tetapi sudah terlanjur pergi. Saat akan mengkonfirmasi kepada oknum ASN tersebut, TAH hanya diam dan tidak memberikan menjawab. (mag-10/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/