30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Petani Tewas Dibantai Tetangga

DIEVAKUASI: Petugas Polsek Panyabungan mengevakuasi jenajah Nasron ke RSUD Panyabungan usai dibantai tetangganya.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Nasron Rangkuti (30), warga Desa Hutatua Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tewas mengenaskan usai dibacoki Dahren Rangkuti (30) yang masih tetangganya, Kamis (21/3) malam.

Hingga kemarin (22/3) malam, belum diketahui motif pastinya. Begitu juga pelaku Dahren Ritonga yang langsung kabur usai membantai tetangganya, masih bebas berkeliaran.

Menurut Abdi, mertua Nasron, peristiwa pembantaian itu terjadi sekira pukul 22.00 WIB. Dimana sebelumnya, ia dan Mirwan, anaknya pulang dari kebun tak jauh dari kediaman mereka.

Namun sore itu, Mirwan memilih menginap di rumah kakaknya Rosmiati, istri Nasron.

Nah malamnya, lanjut Abdi, pelaku Dahren mendatangi rumah menantunya Nasron. Keduanya pun terlibat cekcok hingga berujung aksi perkelahian.

Ternyata Dahren yang membawa golok, membacoki Nasron pada bagian dada dan punggung.

Sementara itu, Mirwan yang melihat abang iparnya dibacoki Dahren, berusaha melerai. Namun emosi Dahren semakin memuncak. Mirwan pun dibacok mengenai dada dan kepala.

Usai menganiaya abang dan adik ipar itu, Dahren pun langsung melarikan diri.

“Samaku tinggal cerita saja. Kakaknya Mirwan, Rosmiati yang datang ke rumah menangis-nangis menceritakan aksi pelaku,”ujar Abdi.

Masih dikatakan pria berusia 55 tahun ini, menantunya Nasron sempat dilarikan warga ke Puskesmas Gunung Baringin. Namun nyawa menantunya tak tertolong lagi, karena mengeluarkan darah yang terlalu banyak.

Peristiwa berdarah itupun menggemparkan Hutatua, hingga sampai ke Polsek Panyabungan. “Sejauh ini belum ada keterangan terkait motif pelaku. Dan pelaku telah merencanakan perbuatannya karena sudah mempersiapkan golok yang dipakainya biasa memanen nira digunakan untuk membacok korban hingga tewas,”ujar Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi saat dikonfirmasi Sumut Pos kemarin, Jumat (22/3).

Rosmiati yang ditemui di RSUD Panyabungan menangis di sudut ruang jenajah. “Dia (Dahren-red) sudah lari,” kata Rosmiati lirih sambil menangis.

Sementara Mirwan, adiknya hingga kini masih kritis dan masih menjalani perawatan medis di RSUD Panyabungan. (mag-7/han)

DIEVAKUASI: Petugas Polsek Panyabungan mengevakuasi jenajah Nasron ke RSUD Panyabungan usai dibantai tetangganya.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Nasron Rangkuti (30), warga Desa Hutatua Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tewas mengenaskan usai dibacoki Dahren Rangkuti (30) yang masih tetangganya, Kamis (21/3) malam.

Hingga kemarin (22/3) malam, belum diketahui motif pastinya. Begitu juga pelaku Dahren Ritonga yang langsung kabur usai membantai tetangganya, masih bebas berkeliaran.

Menurut Abdi, mertua Nasron, peristiwa pembantaian itu terjadi sekira pukul 22.00 WIB. Dimana sebelumnya, ia dan Mirwan, anaknya pulang dari kebun tak jauh dari kediaman mereka.

Namun sore itu, Mirwan memilih menginap di rumah kakaknya Rosmiati, istri Nasron.

Nah malamnya, lanjut Abdi, pelaku Dahren mendatangi rumah menantunya Nasron. Keduanya pun terlibat cekcok hingga berujung aksi perkelahian.

Ternyata Dahren yang membawa golok, membacoki Nasron pada bagian dada dan punggung.

Sementara itu, Mirwan yang melihat abang iparnya dibacoki Dahren, berusaha melerai. Namun emosi Dahren semakin memuncak. Mirwan pun dibacok mengenai dada dan kepala.

Usai menganiaya abang dan adik ipar itu, Dahren pun langsung melarikan diri.

“Samaku tinggal cerita saja. Kakaknya Mirwan, Rosmiati yang datang ke rumah menangis-nangis menceritakan aksi pelaku,”ujar Abdi.

Masih dikatakan pria berusia 55 tahun ini, menantunya Nasron sempat dilarikan warga ke Puskesmas Gunung Baringin. Namun nyawa menantunya tak tertolong lagi, karena mengeluarkan darah yang terlalu banyak.

Peristiwa berdarah itupun menggemparkan Hutatua, hingga sampai ke Polsek Panyabungan. “Sejauh ini belum ada keterangan terkait motif pelaku. Dan pelaku telah merencanakan perbuatannya karena sudah mempersiapkan golok yang dipakainya biasa memanen nira digunakan untuk membacok korban hingga tewas,”ujar Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi saat dikonfirmasi Sumut Pos kemarin, Jumat (22/3).

Rosmiati yang ditemui di RSUD Panyabungan menangis di sudut ruang jenajah. “Dia (Dahren-red) sudah lari,” kata Rosmiati lirih sambil menangis.

Sementara Mirwan, adiknya hingga kini masih kritis dan masih menjalani perawatan medis di RSUD Panyabungan. (mag-7/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/