SUMUTPOS.CO – Kapolres Tanah Karo, AKBP Albert TB Sianipar saat dikonfirmasi terkait pengeroyokan yang dilakukan anggotanya terhadap saksi PDIP mengaku pihaknya hanya melakukan pengamanan.
“Justru kita menghindari agar jangan sampai terjadi perkelahian antara saksi demokrat dan Julianus,” kata Albert.
Soal adanya penganiayaan terhadap Julianus yang dilakukan oleh beberapa anggotanya, menurut Albert hal itu tidak ada sama sekali. Dan soal adanya Julianus yang diminta melapor ke Poldasu, Albert mengaku kalau dirinya saja pun tidak bertemu dengan Julianus saat itu, apalagi menyampaikan kata-kata seperti itu.
Disinggung, apakah benar dirinya berada di lokasi saat itu, Albert membenarkannya. “Ya, saya memang ada disitu. Karena pengamanan rekapitulasi suara itu adalah tanggung jawab saya,” tandasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan, Ketua KPU Kab Tanah Karo, Benyamin Pinem membenarkan adanya keributan saat perhitungan suara tersebut. Namun, dia menyangkal kalau keributan tersebut dari pertanyaan yang dilontarkan Julianus terhadapnya.
“Bukan dari situ keributannya. Tapi, keributan itu lantaran ada 3 saksi dari PDI-P yang ada dalam perhitungan suara. Makanya saya sempat menghentikan perhitungan dan mempertanyakan siapa yang sebenarnya ikut dalam rekapitulasi tersebut. Soalnya, saksi yang hadir itu 1 dan yang diundang 1, jadi total yang di dalam itu ada 3 orang setiap partainya. Di situlah baru pihak saksi dari Demokrat keberatan,” pungkasnya. (ind/bd)
SUMUTPOS.CO – Kapolres Tanah Karo, AKBP Albert TB Sianipar saat dikonfirmasi terkait pengeroyokan yang dilakukan anggotanya terhadap saksi PDIP mengaku pihaknya hanya melakukan pengamanan.
“Justru kita menghindari agar jangan sampai terjadi perkelahian antara saksi demokrat dan Julianus,” kata Albert.
Soal adanya penganiayaan terhadap Julianus yang dilakukan oleh beberapa anggotanya, menurut Albert hal itu tidak ada sama sekali. Dan soal adanya Julianus yang diminta melapor ke Poldasu, Albert mengaku kalau dirinya saja pun tidak bertemu dengan Julianus saat itu, apalagi menyampaikan kata-kata seperti itu.
Disinggung, apakah benar dirinya berada di lokasi saat itu, Albert membenarkannya. “Ya, saya memang ada disitu. Karena pengamanan rekapitulasi suara itu adalah tanggung jawab saya,” tandasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan, Ketua KPU Kab Tanah Karo, Benyamin Pinem membenarkan adanya keributan saat perhitungan suara tersebut. Namun, dia menyangkal kalau keributan tersebut dari pertanyaan yang dilontarkan Julianus terhadapnya.
“Bukan dari situ keributannya. Tapi, keributan itu lantaran ada 3 saksi dari PDI-P yang ada dalam perhitungan suara. Makanya saya sempat menghentikan perhitungan dan mempertanyakan siapa yang sebenarnya ikut dalam rekapitulasi tersebut. Soalnya, saksi yang hadir itu 1 dan yang diundang 1, jadi total yang di dalam itu ada 3 orang setiap partainya. Di situlah baru pihak saksi dari Demokrat keberatan,” pungkasnya. (ind/bd)