BINJAI, SUMUTPOS.CO -Kombat (35), asal Kisaran, Kabupaten Asahan, tewas kehabisan oksigen saat membersihkan tangki minyak di Tangki Penampungan Stasiun Pengisihan Bahan Bakar Umum, di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Rambung, Binjai Selatan, Minggu (22/4).
Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Binjai Selatan, Ipda Junaidi, sebelum tewas kehabisan oksigen, korban hendak menolong dua temannya di dalam jalur pipa SPBU, yakni Ian (40) dan Ahmad Toyeb (38). Kedunya meminta saat membersihkan tangki minyak.
Mendengar itu, tenaga kontrak dari perusahaan yang bergandengan dengan PT Pertamina ini, malah kecebur ke dalam tangki kosong.
Saat berusaha dievakuasi dengan menggunakan tangga, nyawa korban keburu melayang. “Ya ini namanya kecelakaan kerja. Rencana tindak lanjut kami akan panggil pimpinan pekerja untuk diperiksa, besok (hari ini),” sambung bekas Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur ini.
Sementara, kejadian itu mengundang perhatian warga. Tak ayal, petugas BPBD Kota Binjai juga terun ke TKP dengan mengerahkan 2 unit Zeep Fire dan Kabin Hitam, sekaligus 5 personel regu Damkar serta 20 regu Penanggulangan Bencana guna membantu evakuasi.
“Korban berhasil dievakuasi pada pukul 11.30 WIB. Kemudian, korban langsung dilarikan ke RSUD Djoelham Binjai,” tukas Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani.
Pertamina Lakukan Penyelidikan
Insiden kecelakaan kerja berujung maut yang terjadi di SPBU mitra Pertamina no 14.207.151 Kota Binjai, pihak Pertamina akan melakukan penyelidikan.
Hal itu disampaikan Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Rudi Ariffianto.
“Pertamina menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan Pertamina sangat menyayangkan kejadian tersebut serta berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya,” ungkap Rudi kepada wartawan di Medan, kemarin petang.
Rudi mengingatkan dan menginstruksikan, agar pengelola SPBU mematuhi standard operational and procedure dalam menjalankan operasionalnya, termasuk berkoordinasi dengan Pertamina sebelum melaksanakan aktivitas seperti tank cleaning tersebut.
“Pertamina juga tidak henti-hentinya terus mengingatkan pengelola SPBU dan mitra kerja untuk benar-benar memperhatikan aspek-aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dalam menjalankan operasionalnya,” ucap Rudi.
Masih kata Rudi, untuk penyebab kecelakaan kerja tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan internal begitu dengan kepolisian,”
“Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Pertamina selalu mengedepankan aspek HSSE sehingga segala bentuk unsafe action sangat tidak ditolerir,” kata Rudi.
Dia menambahkan, dalam setiap pekerjaan yang memiliki resiko tinggi harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan oleh Pertamina, serta diawasi oleh koordinator pekerjaan / safety man sebagai penanggungjawab.(ted/gus/han)