29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pemko Tebingtinggi Bentuk Tim Pemburu Ibu Hamil

no picture

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Pemburu Ibu Hamil (TPH) akhirnya terbentuk di Kota Tebing Tinggi. Adapun tugas tim yang dibentuk Dinas Kesehatan Tebingtinggi ini adalah untuk mencari ibu hamil, sekaligus melakukan sosialisasi untuk memeriksakan kehamilan ke puskesmas.

Hal itu terungkap ketika Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan melakukan pencanangan Bhakti Sosial IBI-KB Kesehatan Tebingtinggi, di halaman RSKP Tebing Tinggi, Senin (22/4).

Wali Kota menyampaikan, dalam menghadapi tantangan kedepan, kita harus menyiapkan generasi yang cerdas, berkualitas, berakhlak dan berkarakter. Untuk itu, anak harus disiapkan sejak dari dalam kandungan.

“Saat ini yang masih mencemaskan adalah tingkat kematian ibu hamil yang angkanya masih di atas nasional, di Tebingtinggi masih sangat tinggi yakni 3 persen sekian ke atas,”bilangnya.

Beberapa penyebabnya, lanjut Umar Zunaidi, di antaranya tidak ada pemeriksaan terhadap ibu-ibu hamil karena tidak termonitor, atau keracunan pada kehamilan (eklamsi)

“Kejadian semacam ini tidak boleh terjadi lagi, dan yang perlu dilakukan adalah jemput bola,” tandasnya. (ian/han)

no picture

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Pemburu Ibu Hamil (TPH) akhirnya terbentuk di Kota Tebing Tinggi. Adapun tugas tim yang dibentuk Dinas Kesehatan Tebingtinggi ini adalah untuk mencari ibu hamil, sekaligus melakukan sosialisasi untuk memeriksakan kehamilan ke puskesmas.

Hal itu terungkap ketika Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan melakukan pencanangan Bhakti Sosial IBI-KB Kesehatan Tebingtinggi, di halaman RSKP Tebing Tinggi, Senin (22/4).

Wali Kota menyampaikan, dalam menghadapi tantangan kedepan, kita harus menyiapkan generasi yang cerdas, berkualitas, berakhlak dan berkarakter. Untuk itu, anak harus disiapkan sejak dari dalam kandungan.

“Saat ini yang masih mencemaskan adalah tingkat kematian ibu hamil yang angkanya masih di atas nasional, di Tebingtinggi masih sangat tinggi yakni 3 persen sekian ke atas,”bilangnya.

Beberapa penyebabnya, lanjut Umar Zunaidi, di antaranya tidak ada pemeriksaan terhadap ibu-ibu hamil karena tidak termonitor, atau keracunan pada kehamilan (eklamsi)

“Kejadian semacam ini tidak boleh terjadi lagi, dan yang perlu dilakukan adalah jemput bola,” tandasnya. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/