Dua Pit Baru Tambah Umur Tambang Emas Martabe Dua Tahun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah tantangan melambatnya perekonomian dunia dan Indonesia, pada 22 April 2016 baru lalu, Tambang Emas Martabe merayakan tonggak sejarah berharga, yakni pencapaian produksi 1 juta ounce emas sejak tambang pertama kali menuangkan emas perdana pada 24 Juli 2012.

“Perkembangan penting lainnya, Martabe telah memperoleh persetujuan final Kementerian ESDM atas Studi Kelayakan, untuk mengembangkan dan mengelola dua pit baru, yakni Pit Barani dan Ramba Joring. Penambangan kedua pit yang lebih kecil ini akan memperpanjang dua tahun usia tambang, dari usia tambang sepuluh tahun dari Pit Purnama,” kata Linda Siahaan, Deputi Presiden Direktur PT Agincourt Resources, saat buka puasa bersama PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe, dengan awak media di Medan, Rabu (22/6).

Adapun persiapan menginstalasi pemecah batu kedua (secondary crusher), menurut Linda, berjalan sesuai rencana. Instalasi direncanakan mulai dilakukan tahun depan, sehingga pada saat dioperasikan 2017 nanti, Martabe akan mampu meningkatkan throughput process plant sampai 5 juta ton per tahun.

“Kami menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang komprehensif dengan berbagai inisiatif, mencakup sektor Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur, Pengembangan Bisnis Lokal dan Intensifikasi Pertanian. Pada 1 Juni 2016 kami baru saja menyerahterimakan Masjid Raya seluas 900m2, 174 meter jembatan gantung Pulo Godang, truk pemadam kebakaran dengan kapasitas 4.000 liter, serta 10 km pipanisasi air bersih kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Serta Program Buka Mata Lihat Indahnya Dunia di awal tahun berhasil menuntaskan operasi katarak gratis untuk 965 mata (730 orang),” lanjut Linda.

Tambang Emas Martabe optimis mencapai target produksi hingga akhir tahun 2016 untuk memproduksi 260.000 ounce emas dan 2,3 juta ounce perak.

“Kami harap perhatian dan dukungan berkelanjutan dari rekan-rekan semua untuk menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang tentang Tambang Emas Martabe kepada publik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah tantangan melambatnya perekonomian dunia dan Indonesia, pada 22 April 2016 baru lalu, Tambang Emas Martabe merayakan tonggak sejarah berharga, yakni pencapaian produksi 1 juta ounce emas sejak tambang pertama kali menuangkan emas perdana pada 24 Juli 2012.

“Perkembangan penting lainnya, Martabe telah memperoleh persetujuan final Kementerian ESDM atas Studi Kelayakan, untuk mengembangkan dan mengelola dua pit baru, yakni Pit Barani dan Ramba Joring. Penambangan kedua pit yang lebih kecil ini akan memperpanjang dua tahun usia tambang, dari usia tambang sepuluh tahun dari Pit Purnama,” kata Linda Siahaan, Deputi Presiden Direktur PT Agincourt Resources, saat buka puasa bersama PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe, dengan awak media di Medan, Rabu (22/6).

Adapun persiapan menginstalasi pemecah batu kedua (secondary crusher), menurut Linda, berjalan sesuai rencana. Instalasi direncanakan mulai dilakukan tahun depan, sehingga pada saat dioperasikan 2017 nanti, Martabe akan mampu meningkatkan throughput process plant sampai 5 juta ton per tahun.

“Kami menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang komprehensif dengan berbagai inisiatif, mencakup sektor Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur, Pengembangan Bisnis Lokal dan Intensifikasi Pertanian. Pada 1 Juni 2016 kami baru saja menyerahterimakan Masjid Raya seluas 900m2, 174 meter jembatan gantung Pulo Godang, truk pemadam kebakaran dengan kapasitas 4.000 liter, serta 10 km pipanisasi air bersih kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Serta Program Buka Mata Lihat Indahnya Dunia di awal tahun berhasil menuntaskan operasi katarak gratis untuk 965 mata (730 orang),” lanjut Linda.

Tambang Emas Martabe optimis mencapai target produksi hingga akhir tahun 2016 untuk memproduksi 260.000 ounce emas dan 2,3 juta ounce perak.

“Kami harap perhatian dan dukungan berkelanjutan dari rekan-rekan semua untuk menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang tentang Tambang Emas Martabe kepada publik.