MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyinggung penyerapan anggaran Kabupaten Toba yang masih berada di 45,95 persen. Seluruh jajaran Pemkab Toba diharap lakukan percepatan, mengingat pelaksanaan APBD segera masuk triwulan keempat.
“Mana kepala OPD (organisasi perangkat daerah) kabupaten ini? Tolong berdiri. Ini sudah tanggal 22 September. Waktu setahun lebih kurang tinggal (tiga) bulan lagi. Penyerapan anggaran kalian ini kapan mau selesai,” kata Edy dalam pertemuan dengan lurah, camat, kepala desa dan perangkat daerah kabupaten itu di Del, Toba, Rabu (22/9).
Penyerapan anggaran ini kata Gubsu, bukan kerjaan bupati untuk menyelesaikannya melainkan ada tanggungjawab kepala OPD dan jajarannya. Menurutnya, hal itu juga menjadi tanggungjawab bupati untuk mengawasi kinerja jajaran OPD-nya. Karenanya bupati dapat melakukan evaluasi jika perangkat daerahnya tak maksimal bekerja.
“Kalian tolong buka telinga. Sisanya kalian letak uang itu di bank? Undang-undang memerintahkan uang itu diserahkan kepada rakyat dalam bentuk program,” tegas mantan Pangkostrad itu.
Selain itu ia mengimbau agar pengerjaan fisik juga dilakukan secepatnya.
“Kalau pekerjaan fisik itu harusnya kalian buat Januari tender. Provinsi juga begitu. Penyerapannya kalian lihat masih 55,7 persen,” katanya.
Di Pemprovsu, ungkap Edy, setiap Jumat dirinya memanggil masing-masing kepala OPD untuk mengejar capaian dimaksud.
“Tiap Jumat saya kumpuli mereka. Saya panggil Kapolda, saya panggil Kajati. Jadi tidak ada lagi alasan mereka (Kepala OPD, red),” ujarnya seraya menyebut kalau masalah tersebut selesai maka Sumut akan bermartabat.
Selain itu, Edy juga menyampaikan, Toba juga harus mempersiapkan diri menyambut kedatangan para turis apabila pandemi sudah reda. Sehingga apabila turis datang akan merasa nyaman, dengan harapan mereka akan kembali atau paling tidak menghabiskan waktu yang lama di tempat yang dikunjungi. “Kalau tak nyaman orang, tak mau dia datang lagi, “ katanya.
Selain itu, Edy meminta agar para kepala desa kreatif. Kepala desa, kata Gubernur bisa memanfaatkan dana desa untuk berbagai keperluan terutama yang inovatif. Mulai dari peternakan, pertanian hingga pariwisata.
“Potensi yang ada di desa itu diangkat, kalau cocok peternakan kembangkan peternakan, kalau cocok pertanian kembangkan pertanian, kalau wisata ya wisata, ayo kepala desa berbuat, “ ujarnya.
Sementara kepada para kepala sekolah, Edy mengharapkan agar mereka memberikan yang terbaik pada profesinya, khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sumut. “Kepala sekolah terus lakukan yang terbaik untuk memajukan anak-anak Sumut,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada Pemkab Toba untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat. Di antaranya Bantuan Operasional Pendidikan senilai Rp194 juta, alat pertanian, bantuan usaha bagi UMKM dan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Gubernur Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, dan memberikan arahan kepada jajaran Pemkab Toba, camat, kepala desa hingga kepala SMA/SMK se-Kabupaten Toba. “Terima kasih atas perhatian dan dukungan Bapak kepada Toba, semoga kedatangan dapat bermanfaat bagi kami, “ ujar Poltak.
Turut mendampingi Gubernur, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Binsar Situmorang, Kepala Biro Umum Mahfullah Pratama Daulay, Kepala Dinas Kehutanan Herianto, Kepala Dinas BMBK Bambang Pardede, serta pejabat lainnya
Khusus kepada kepala desa di Toba, Edy mengingatkan agar mempergunakan dana desa sebaiknya. Buat rakyat di desa sejahtera dari dana desa tersebut.
“Kalau tidak, maka ketika gedung ini runtuh dan kita semua mati, maka kalian dulu (kepala desa) yang masuk neraka ya,” pungkasnya. (prn)