26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Selamatkan Konservasi Lingkungan Danau Toba

Keindahan Danau Toba.

SUMUTPOS.CO – INSTALASI pipa air limbah yang dibangun pemerintah pada tahun 1992 sepanjang 4 Km, yang membentang di sepanjang pantai mulai dari Parapat sampai Ajibata, kini rusak parah.

Hal ini pun menjadi sorotan bagi warga sekitarnya. Salah satunya, H Sinaga salah seorang pemerhati lingkungan kawasan Danau Toba, Rabu (21/2) mengungkapkan, dari empat pompa yang telah dibangun, 60 persen di antaranya sudah tidak berfungsi. Sementara, pompa instalasi tersebut menjadi kebutuhan primer bagi kebersihan Danau Toba.

“Untuk menyelamatkan konservasi lingkungan Danau Toba, instalasi pipa air limbah ini harus segera diperbaiki, hasilnya limbah dari seluruh rumah, restoran dan hotel mulai dari Parapat hingga Ajibata tidak akan mencemari Danau Toba lagi,” ujarnya.

Kondisi di lapangan, sambungnya, instalasi pipa air limbah yang masih beroperasi dengan baik mulai dari Wisma Retta, sampai ke Tigaraja dan Ajibata. Sedangkan mulai dari Siantar Hotel sampai Inna Hotel Parapat sudah tidak berfungsi, akibat rusak dan patah di beberapa bagian instalasinya.

Akibatnya, pengusaha hotel, restoran dan pemukiman warga terpaksa harus membangun safety tank. Sebagian bahkan masih membuang limbah ke Danau Toba.

“Kami benar-benar berharap agar pemerintah mau mengutamakan perbaikan pipa air limbah ini, kami tidak ingin memperdebatkan siapa yang salah, dan siapa yang bertanggungjawab. Kami hanya ingin agar instalasi ini 100 persen baik kembali,” jelasnya.

Masih menurut H Sinaga, Sepanjang pantai yang dilalui, instalasi ini dapat juga dibangun di atasnya walking track (tempat pejalan kaki) yang dapat menunjang keindahan, dan menarik minat wisatawan juga. “Jika ini beroperasi dengan baik, dapat juga diterapkan di seluruh kabupaten kawasan Danau Toba lainnya,” tegasnya.

Senada, K Sagala(69) mengaku tetap rutin membayar iuran meski pipa instalasi sudah rusak. Alasannya, K Sagala masih menaruh harapan besar kepada instansi terkait, untuk memperbaiki kembali instalasi pipa air limbah ini. “Saya tetap berharap, instansi terkait akan memperbaikinya. Tapi mohonlah segera direalisasikan,” katanya. (ana/ahu/smg)

 

Keindahan Danau Toba.

SUMUTPOS.CO – INSTALASI pipa air limbah yang dibangun pemerintah pada tahun 1992 sepanjang 4 Km, yang membentang di sepanjang pantai mulai dari Parapat sampai Ajibata, kini rusak parah.

Hal ini pun menjadi sorotan bagi warga sekitarnya. Salah satunya, H Sinaga salah seorang pemerhati lingkungan kawasan Danau Toba, Rabu (21/2) mengungkapkan, dari empat pompa yang telah dibangun, 60 persen di antaranya sudah tidak berfungsi. Sementara, pompa instalasi tersebut menjadi kebutuhan primer bagi kebersihan Danau Toba.

“Untuk menyelamatkan konservasi lingkungan Danau Toba, instalasi pipa air limbah ini harus segera diperbaiki, hasilnya limbah dari seluruh rumah, restoran dan hotel mulai dari Parapat hingga Ajibata tidak akan mencemari Danau Toba lagi,” ujarnya.

Kondisi di lapangan, sambungnya, instalasi pipa air limbah yang masih beroperasi dengan baik mulai dari Wisma Retta, sampai ke Tigaraja dan Ajibata. Sedangkan mulai dari Siantar Hotel sampai Inna Hotel Parapat sudah tidak berfungsi, akibat rusak dan patah di beberapa bagian instalasinya.

Akibatnya, pengusaha hotel, restoran dan pemukiman warga terpaksa harus membangun safety tank. Sebagian bahkan masih membuang limbah ke Danau Toba.

“Kami benar-benar berharap agar pemerintah mau mengutamakan perbaikan pipa air limbah ini, kami tidak ingin memperdebatkan siapa yang salah, dan siapa yang bertanggungjawab. Kami hanya ingin agar instalasi ini 100 persen baik kembali,” jelasnya.

Masih menurut H Sinaga, Sepanjang pantai yang dilalui, instalasi ini dapat juga dibangun di atasnya walking track (tempat pejalan kaki) yang dapat menunjang keindahan, dan menarik minat wisatawan juga. “Jika ini beroperasi dengan baik, dapat juga diterapkan di seluruh kabupaten kawasan Danau Toba lainnya,” tegasnya.

Senada, K Sagala(69) mengaku tetap rutin membayar iuran meski pipa instalasi sudah rusak. Alasannya, K Sagala masih menaruh harapan besar kepada instansi terkait, untuk memperbaiki kembali instalasi pipa air limbah ini. “Saya tetap berharap, instansi terkait akan memperbaikinya. Tapi mohonlah segera direalisasikan,” katanya. (ana/ahu/smg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/