25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

“Woi Pembunuh, Awas Kau Kalau Keluar Penjara”

Tikam-IlustrasiBINJAI, SUMUTPOS.CO – Rekonstruksi kasus pembunuhan Jefri Hasibuan (23) warga Jalan SM Raja, Gg Damai, Lingkungan I, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, yang digelar Polres Binjai, Jumat (24/6) nyaris ricuh. Kakak korban memaki-maki pelaku.

“Woi… pembunuh kau, pembunuh! Awas kau kalau keluar penjara nanti,” teriak kakak korban, meneriaki tersangka Wandi Surbakti alias Ongat (24), warga Desa Mencirim, Dusun III, Kelurahan Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Mengantisipasi kericuhan lebih lanjut, petugas kepolisian langsung mengamankan kakak korban
Selain kakak korban, pihak keluarga lain juga tampak histeris. Bahkan seorang wanita yang diketahui kakak kandung korban sempat melontarkan cacian terhadap pelaku. “Memang biadab kau, muka kau buruk, kelakuan kau juga buruk. Tega kali kau membunuh adikku,” teriak wanita berhijab ini.

Kanit Pidum I, Ipda Tono Listianto mengatakan, rekonstruksi dilakukan sebanyak 18 adegan. Yakni dari awal terjadinya pembunuhan hingga pelaku melarikan diri.

“Rekonstruksi dilakukan sebagai tindak lanjut perkara yang akan disidang di pengadilan,” ujarnya.

Dalam kasus ini, kata Tono, hanya seorang tersangka yang ditetapkan, karena pembunuhan dilakukan sendiri.

Sebelumnya, Jefri Hasibuan yang mencari nafkah sebagai pedagang bensin eceran, berselisih dengan Wandi Surbakti, di Jalan Sudirman, depan Bank BCA, Kelurahan Pekan Binjai, Binjai Kota. Perselisihan berawal saat sepeda motor yang dikendarai pelaku mogok kehabisan bensin, Minggu (29/5) malam.

Awalnya sepeda motorku mogok. Terus aku beli bensin ke kios eceran miliknya (korban). Waktu kubilang botolnya ikut kubeli, dia nggak ngasih,” kata Ongat.

Adu mulut pun terjadi.

Jefri yang terpancing emosi melayangkan bogem mentah ke wajah Ongat.

“Siapa yang nggak kesal? Sepeda motorku di ujung jalan, terus aku beli minyak ketengan tapi tanpa botol. Gimana aku mau bawa minyak itu? Pas kami tengkar mulut, dia langsung memukul wajahku,” sambung Ongat.

Ongat yang ikut terpancing emoi, membalas pukulan Jefri. Saat berkelahi, Ongat yang melihat sebilah gunting langsung meraihnya, kemudian menyabetnya ke wajah Jefri. Korban wajah korban terluka.

Melihat Jefri berdarah, Ongat berniat pergi meninggalkannya. Tapi saat dirinya melangkah, Jefri malah merangkulnya. Ongat yang refleks, langsung menghujamkan gunting ke kepala Jefri.

“Pas dirangkulnya, aku refleks dan kutikam gunting itu ke kepalanya. Aku nggak tau kalau dia mati. Karena habis kutikam, aku langsung lari ke pinggir sungai belakang Pakaj Tavip,” jelas Ongat.

Setelah beberapa hari sembunyi, pelarian warga Desa Mencirim, Dusun 3, Kelurahan Pekan Sawah, Sei Bingai, Langkat, itu berakhir. Pada Jumat (3/6) sekira pukul 11.00 wib, Ongat ditangkap. (amr)

Tikam-IlustrasiBINJAI, SUMUTPOS.CO – Rekonstruksi kasus pembunuhan Jefri Hasibuan (23) warga Jalan SM Raja, Gg Damai, Lingkungan I, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, yang digelar Polres Binjai, Jumat (24/6) nyaris ricuh. Kakak korban memaki-maki pelaku.

“Woi… pembunuh kau, pembunuh! Awas kau kalau keluar penjara nanti,” teriak kakak korban, meneriaki tersangka Wandi Surbakti alias Ongat (24), warga Desa Mencirim, Dusun III, Kelurahan Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Mengantisipasi kericuhan lebih lanjut, petugas kepolisian langsung mengamankan kakak korban
Selain kakak korban, pihak keluarga lain juga tampak histeris. Bahkan seorang wanita yang diketahui kakak kandung korban sempat melontarkan cacian terhadap pelaku. “Memang biadab kau, muka kau buruk, kelakuan kau juga buruk. Tega kali kau membunuh adikku,” teriak wanita berhijab ini.

Kanit Pidum I, Ipda Tono Listianto mengatakan, rekonstruksi dilakukan sebanyak 18 adegan. Yakni dari awal terjadinya pembunuhan hingga pelaku melarikan diri.

“Rekonstruksi dilakukan sebagai tindak lanjut perkara yang akan disidang di pengadilan,” ujarnya.

Dalam kasus ini, kata Tono, hanya seorang tersangka yang ditetapkan, karena pembunuhan dilakukan sendiri.

Sebelumnya, Jefri Hasibuan yang mencari nafkah sebagai pedagang bensin eceran, berselisih dengan Wandi Surbakti, di Jalan Sudirman, depan Bank BCA, Kelurahan Pekan Binjai, Binjai Kota. Perselisihan berawal saat sepeda motor yang dikendarai pelaku mogok kehabisan bensin, Minggu (29/5) malam.

Awalnya sepeda motorku mogok. Terus aku beli bensin ke kios eceran miliknya (korban). Waktu kubilang botolnya ikut kubeli, dia nggak ngasih,” kata Ongat.

Adu mulut pun terjadi.

Jefri yang terpancing emosi melayangkan bogem mentah ke wajah Ongat.

“Siapa yang nggak kesal? Sepeda motorku di ujung jalan, terus aku beli minyak ketengan tapi tanpa botol. Gimana aku mau bawa minyak itu? Pas kami tengkar mulut, dia langsung memukul wajahku,” sambung Ongat.

Ongat yang ikut terpancing emoi, membalas pukulan Jefri. Saat berkelahi, Ongat yang melihat sebilah gunting langsung meraihnya, kemudian menyabetnya ke wajah Jefri. Korban wajah korban terluka.

Melihat Jefri berdarah, Ongat berniat pergi meninggalkannya. Tapi saat dirinya melangkah, Jefri malah merangkulnya. Ongat yang refleks, langsung menghujamkan gunting ke kepala Jefri.

“Pas dirangkulnya, aku refleks dan kutikam gunting itu ke kepalanya. Aku nggak tau kalau dia mati. Karena habis kutikam, aku langsung lari ke pinggir sungai belakang Pakaj Tavip,” jelas Ongat.

Setelah beberapa hari sembunyi, pelarian warga Desa Mencirim, Dusun 3, Kelurahan Pekan Sawah, Sei Bingai, Langkat, itu berakhir. Pada Jumat (3/6) sekira pukul 11.00 wib, Ongat ditangkap. (amr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/