25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tali Asih Masih Sebatas Janji

ISTIMEWA/sumut pos MEMPERBAIKI: Beberapa warga sedang memperbaiki rumahnya yang rusak akibat angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Deliserdang, beberapa hari lalu.
ISTIMEWA/sumut pos
MEMPERBAIKI: Beberapa warga sedang memperbaiki rumahnya yang rusak akibat angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Deliserdang, beberapa hari lalu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Angin puting beliung yang melanda 3 titik di Kecamatan Lubukpakam, Sabtu (18/7) lalu masih menyisakan duka bagi para korban. Pasalnya, hingga usai libur Lebaran 1436 Hijriah, Kamis (23/7), para korban hantaman angin puting beliung masih baru mendapatkan bantuan sembako.

Para korban sejatinya berharap mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang berupa material seperti kayu dan seng yang lepas diterpa angin puting beliung. Namun sayangnya, hal tersebut belum disalurkan Pemkab Deliserdang melalui Dinas Sosial (Dinsos).

Korban angin puting sangat mengharapkan bantuan berupa material guna mengembalikan keadaan rumahnya yang rusak. Seperti yang diutarakan, Dewi Suparti (29) warga Gang Keluarga Kelurahan Paluhkemiri. Ia mengatakan, saat ini sudah memulihkan sedikit rumahnya yang rusak akibat dihantam angin puting beliung. Menurutnya, rumahnya yang rusak itu masih dalam setengah perbaikan.

“Setengah jalan lah ini pengerjaannya. Bantuan sembako sudah ada yang kemarin, tapi ya udah habis. Kalau ada Rp5 juta aja, bisalah membetulkan rumah kami yang rusak,” kata ibu beranak 2 ini, kemarin (23/7).

Di rumah yang dihantam angin putting beliung, lanjut Dewi, ada 7 orang bermukim. Akibatnya, mereka terpaksa mengungsi ke rumah uwaknya yang berjarak 5 meter dari rumahnya.

Namun, bantuan tali asih yang saat ini masih sebatas janji itu terganjal surat dari Kecamatan Lubukpakam. Menurut Kepala Dinsos Kabupaten Deliserdang, Raslan Sitompul, bantuan material tidak dapat disalurkan kepada korban angin puting beliung.

Pun demikian, pihaknya akan menyalurkan bantuan tali asih yang diberikan langsung Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. Akan tetapi, Dinsos Kabupaten Deliserdang masih terganjal surat yang masuk dari Camat Lubukpakam, Batara Harahap. “Langkah yang mau diberikan, sesuai dari surat camat untuk berikan tali asih. Tapi belum ada dari camat, jadi belum bisa diproses. Tapi kita sudah ada kordinasi dengan camat, setelah kita verifikasi mengenai kejadian itu segera membuat surat ke Bupati. Sampai saat ini belum ada klasifikasi (kerusakan rumah angin puting beliung) surat dari Camat,” jelas Raslan yang ditemui di Kantor Dinsos Kabupaten Deliserdang, kemarin (23/7).

Dikatakannya, setiap Kepala Keluarga yang menjadi korban hantaman angin puting beliung itu sejatinya harus melaporkan kerusakan yang dialami. Kemudian, Tim Tagana Dinsos Kabupaten Deliserdang melakukan verifikasi.

Begitupun, kinerja Dinsos dalam hal penanganan korban bencana angin puting beliung yang melanda 230 rumah di Kecamatan Lubukpakam itu dinilai lamban. Dari jumlah itu, 198 yang sudah diverifikasi kerusakannya.

Namun, jumlah 198 rumah yang mengalami rusak akibat hantaman angin puting beliung itu tidak seluruhnya serta merta mendapatkan bantuan tali asih dari Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. “Dananya (tali asih) dari Sekretariat, masuk APBD Deliserdang. Yang mendapatkan tali asih itu, kalau pak Bupati setuju, kan dia tanggung jawabnya. Kita sudah bekerja mendata langsung. Sebenarnya. Peraturan dari Kemensos, 10 KK ke bawah ditanggung kecamatan, 10 sampai 50 ditanggung kabupate, 50 ke atas ditanggung provinsi,” dalih Raslan seraya mengaku sudah berkomunikasi dengan Camat Lubukpakam.

Sementara, Camat Lubukpakam, Batara Harahap tak menampik bahwasanya laporannya ke Dinsos untuk warga yang berhak mendapatkan dana tali asih saat ini belum rampung karena akan dilengkapi degan foto-foto sebagai bukti kerusakan rumah tersebut.  (ted/ije)

ISTIMEWA/sumut pos MEMPERBAIKI: Beberapa warga sedang memperbaiki rumahnya yang rusak akibat angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Deliserdang, beberapa hari lalu.
ISTIMEWA/sumut pos
MEMPERBAIKI: Beberapa warga sedang memperbaiki rumahnya yang rusak akibat angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Deliserdang, beberapa hari lalu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Angin puting beliung yang melanda 3 titik di Kecamatan Lubukpakam, Sabtu (18/7) lalu masih menyisakan duka bagi para korban. Pasalnya, hingga usai libur Lebaran 1436 Hijriah, Kamis (23/7), para korban hantaman angin puting beliung masih baru mendapatkan bantuan sembako.

Para korban sejatinya berharap mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang berupa material seperti kayu dan seng yang lepas diterpa angin puting beliung. Namun sayangnya, hal tersebut belum disalurkan Pemkab Deliserdang melalui Dinas Sosial (Dinsos).

Korban angin puting sangat mengharapkan bantuan berupa material guna mengembalikan keadaan rumahnya yang rusak. Seperti yang diutarakan, Dewi Suparti (29) warga Gang Keluarga Kelurahan Paluhkemiri. Ia mengatakan, saat ini sudah memulihkan sedikit rumahnya yang rusak akibat dihantam angin puting beliung. Menurutnya, rumahnya yang rusak itu masih dalam setengah perbaikan.

“Setengah jalan lah ini pengerjaannya. Bantuan sembako sudah ada yang kemarin, tapi ya udah habis. Kalau ada Rp5 juta aja, bisalah membetulkan rumah kami yang rusak,” kata ibu beranak 2 ini, kemarin (23/7).

Di rumah yang dihantam angin putting beliung, lanjut Dewi, ada 7 orang bermukim. Akibatnya, mereka terpaksa mengungsi ke rumah uwaknya yang berjarak 5 meter dari rumahnya.

Namun, bantuan tali asih yang saat ini masih sebatas janji itu terganjal surat dari Kecamatan Lubukpakam. Menurut Kepala Dinsos Kabupaten Deliserdang, Raslan Sitompul, bantuan material tidak dapat disalurkan kepada korban angin puting beliung.

Pun demikian, pihaknya akan menyalurkan bantuan tali asih yang diberikan langsung Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. Akan tetapi, Dinsos Kabupaten Deliserdang masih terganjal surat yang masuk dari Camat Lubukpakam, Batara Harahap. “Langkah yang mau diberikan, sesuai dari surat camat untuk berikan tali asih. Tapi belum ada dari camat, jadi belum bisa diproses. Tapi kita sudah ada kordinasi dengan camat, setelah kita verifikasi mengenai kejadian itu segera membuat surat ke Bupati. Sampai saat ini belum ada klasifikasi (kerusakan rumah angin puting beliung) surat dari Camat,” jelas Raslan yang ditemui di Kantor Dinsos Kabupaten Deliserdang, kemarin (23/7).

Dikatakannya, setiap Kepala Keluarga yang menjadi korban hantaman angin puting beliung itu sejatinya harus melaporkan kerusakan yang dialami. Kemudian, Tim Tagana Dinsos Kabupaten Deliserdang melakukan verifikasi.

Begitupun, kinerja Dinsos dalam hal penanganan korban bencana angin puting beliung yang melanda 230 rumah di Kecamatan Lubukpakam itu dinilai lamban. Dari jumlah itu, 198 yang sudah diverifikasi kerusakannya.

Namun, jumlah 198 rumah yang mengalami rusak akibat hantaman angin puting beliung itu tidak seluruhnya serta merta mendapatkan bantuan tali asih dari Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. “Dananya (tali asih) dari Sekretariat, masuk APBD Deliserdang. Yang mendapatkan tali asih itu, kalau pak Bupati setuju, kan dia tanggung jawabnya. Kita sudah bekerja mendata langsung. Sebenarnya. Peraturan dari Kemensos, 10 KK ke bawah ditanggung kecamatan, 10 sampai 50 ditanggung kabupate, 50 ke atas ditanggung provinsi,” dalih Raslan seraya mengaku sudah berkomunikasi dengan Camat Lubukpakam.

Sementara, Camat Lubukpakam, Batara Harahap tak menampik bahwasanya laporannya ke Dinsos untuk warga yang berhak mendapatkan dana tali asih saat ini belum rampung karena akan dilengkapi degan foto-foto sebagai bukti kerusakan rumah tersebut.  (ted/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/