25 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Puluhan Ribu Burung Puyuh Tewas, Dinas Pertanian Lakukan Penyemprotan

Teddy Akbari/Sumut Pos SEMPROT: Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang menyemprotkan desinfektan.   terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).
Teddy Akbari/Sumut Pos
SEMPROT: Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang menyemprotkan desinfektan.
terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Hewan berjenis unggas terus bermatian di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang. Usai hewan ternak burung puyuh di Desa Karanganyar, kali ini di Desa Pasar VI Kualanamu, ayam ternak pun juga turut tewas tanpa sebab.

Menurut Kepala Desa (Kades) Pasar VI Kualanamu, Wiwin Purwadi, sedikitnya 75 ekor ayam hewan ternak miliknya bermatian yang hingga kini penyebabnya belum diketahui. Bahkan, lanjut Wiwin, bukan nyawa hewan ternaknya sendiri yang turut melayang.

“Bukan saya saja yang kena di desa kami ini, banyak juga hewan ternak warga lainnya yang kena. Banyak juga kalau ditotal-total, cuma saya enggak tahu jumlahnya,” kata Wiwin.

Informasi dihimpun, puluhan ribu sudah mencapai kematian burung puyuh ini yang masih misterius penyebabnya. Akibatnya, peternak burung puyuh mengalami kerugian lantaran solusi untuk mengatasinya masih menemui kebuntuan.

Takut kian menjadi, diantara peternak burung puyuh itu memilih memusnahkan sendiri ternaknya yang masih tersisa dengan cara memotong kemudian menguburkannya. Tak pelak, petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang juga sudah melakukan penyemprotan Desinfektan terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).

Selain itu, petugas juga telah mengambil 3 ekor burung puyuh yang tak lagi bernyawa guna dibawa ke Laboratorium Balai Veteriner Sumatera Utara-Medan sebagai sampel. Ketika melakukan penyemprotan itu, juga masih ada terlihat burung puyuh yang sudah mati dibiarkan dalam kandang dan lainnya tampak lesuh.

“Penyebab kematiannya masih harus menunggu hasil pemeriksaan lab, keluarnya itu biasanya 1 sampai 2 minggu. Untuk diagnosa sementara, penyebab kematian burung puyuh ini tidak menular ke manusia dilihat dari ciri-ciri dari burung puyuh yang mati,” jelas Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, Refly di Peternakan Burung Puyuh milik Sugeng (43) Dusun I Barat Desa Karanganyar Kecamatan Beringin seraya menyarankan, agar pemilik ternak burung puyuh itu lebih menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan.

Sementara, Ketua Kelompok Ternak Quwail, Manto (39) mengaku hingga tadi pagi sebanyak 57 ribu ekor burung puyuh yang mati tanpa sebab. Jumlah itu, lanjut dia, dari 23 peternak yang tergabung di dalam kelompoknya, ada 13 peternak yang kondisi ternak burung puyuhnya kritis.

“Kandang anggota kelompok peternak telur burung puyuh sudah banyak yang kosong, tidak hanya di Dusun I Barat tapi di Dusun IV juga,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Deliserdang, Samsul Bahri menduga nyawa puluhan ribu burung puyuh itu melayang akibat pemilik ternak tidak menjaga kebersihannya. Selain itu, mantan Kabid Fisik Bappeda Kabupaten Deliserdang itu sebut belum dapat menyimpulkan penyakit atau virus yang menerjang hewan ternak burung puyuh milik warga tersebut.

“Sudah kita lakukan penyemprotan untuk mencegah penyebaran virus. Kita juga sudah ambil sample dari burung puyuh yang mati dan sudah dibawa ke lab punya Dinas Peternakan Provinsi Sumut, karena mereka yang punya lab,” pungkasnya. (ted/ije)

Teddy Akbari/Sumut Pos SEMPROT: Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang menyemprotkan desinfektan.   terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).
Teddy Akbari/Sumut Pos
SEMPROT: Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang menyemprotkan desinfektan.
terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Hewan berjenis unggas terus bermatian di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang. Usai hewan ternak burung puyuh di Desa Karanganyar, kali ini di Desa Pasar VI Kualanamu, ayam ternak pun juga turut tewas tanpa sebab.

Menurut Kepala Desa (Kades) Pasar VI Kualanamu, Wiwin Purwadi, sedikitnya 75 ekor ayam hewan ternak miliknya bermatian yang hingga kini penyebabnya belum diketahui. Bahkan, lanjut Wiwin, bukan nyawa hewan ternaknya sendiri yang turut melayang.

“Bukan saya saja yang kena di desa kami ini, banyak juga hewan ternak warga lainnya yang kena. Banyak juga kalau ditotal-total, cuma saya enggak tahu jumlahnya,” kata Wiwin.

Informasi dihimpun, puluhan ribu sudah mencapai kematian burung puyuh ini yang masih misterius penyebabnya. Akibatnya, peternak burung puyuh mengalami kerugian lantaran solusi untuk mengatasinya masih menemui kebuntuan.

Takut kian menjadi, diantara peternak burung puyuh itu memilih memusnahkan sendiri ternaknya yang masih tersisa dengan cara memotong kemudian menguburkannya. Tak pelak, petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang juga sudah melakukan penyemprotan Desinfektan terhadap kandang yang ditempati burung-burung puyuh tersebut, kemarin (23/7).

Selain itu, petugas juga telah mengambil 3 ekor burung puyuh yang tak lagi bernyawa guna dibawa ke Laboratorium Balai Veteriner Sumatera Utara-Medan sebagai sampel. Ketika melakukan penyemprotan itu, juga masih ada terlihat burung puyuh yang sudah mati dibiarkan dalam kandang dan lainnya tampak lesuh.

“Penyebab kematiannya masih harus menunggu hasil pemeriksaan lab, keluarnya itu biasanya 1 sampai 2 minggu. Untuk diagnosa sementara, penyebab kematian burung puyuh ini tidak menular ke manusia dilihat dari ciri-ciri dari burung puyuh yang mati,” jelas Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, Refly di Peternakan Burung Puyuh milik Sugeng (43) Dusun I Barat Desa Karanganyar Kecamatan Beringin seraya menyarankan, agar pemilik ternak burung puyuh itu lebih menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan.

Sementara, Ketua Kelompok Ternak Quwail, Manto (39) mengaku hingga tadi pagi sebanyak 57 ribu ekor burung puyuh yang mati tanpa sebab. Jumlah itu, lanjut dia, dari 23 peternak yang tergabung di dalam kelompoknya, ada 13 peternak yang kondisi ternak burung puyuhnya kritis.

“Kandang anggota kelompok peternak telur burung puyuh sudah banyak yang kosong, tidak hanya di Dusun I Barat tapi di Dusun IV juga,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Deliserdang, Samsul Bahri menduga nyawa puluhan ribu burung puyuh itu melayang akibat pemilik ternak tidak menjaga kebersihannya. Selain itu, mantan Kabid Fisik Bappeda Kabupaten Deliserdang itu sebut belum dapat menyimpulkan penyakit atau virus yang menerjang hewan ternak burung puyuh milik warga tersebut.

“Sudah kita lakukan penyemprotan untuk mencegah penyebaran virus. Kita juga sudah ambil sample dari burung puyuh yang mati dan sudah dibawa ke lab punya Dinas Peternakan Provinsi Sumut, karena mereka yang punya lab,” pungkasnya. (ted/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/