30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Lapas Binjai Angker, Perempuan Merintih Tiap Malam

Hantu-Ilustrasi
Hantu-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kematian narapidana (napi) Lapas Kelas II A, Warisno (31), semakin menguatkan bahwa penjara itu memang angker. Beberapa warga sekitar mengakui kerap terjadi hal yang ganjil di sekitar Lapas. Seperti suara rintihan dan jeritan mahluk halus.

“Ah, memang agak angker daerah Lapas bang. Kalau kalian malam kemari, ada saja terdengar suara rintihan wanita nangis. Ini ‘kan aneh bang,” ungkap salah satu warga mengaku bernama Wagiran, Selasa (23/8).

Makanya, warga tidak heran, jika ada keluhan kalau ada kerap penampakan di Lapas itu. Pun begitu, karena sudah terbiasa warga di sana tidak lagi terkejud dengan hal-hal ganjil tersebut.

“Ah, biasanya di sini kayak gitu bang. Memang ada hantunya kurasa daerah sini bang. Kadang memang aku sering lihat wanita cantik melintas. Gitu dipandangi, tiba-tiba hilang saja,” papar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, napi yang terganjal kasus pupuk itu awalnya tampak sehat dan sempat bermain catur di Blok G kamar 14 bersama rekan-rekannya satu sel, Minggu (21/8) malam. Lalu ketika hendak masuk kamar mandi, Warisno menjerit ketakutan.

Sontak penghuni sel itu ikut terkejut dan seketika pria 31 tahun tersebut kejang-kejang seperti kesurupan. Petugas yang berjaga juga dibuat kelimpungan dan mencari pertolongan.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai, nyawa warga Dusun 7, Desa Sedang Rejo, Kecamatan Binjai itu tak tertolong lagi. Malam itu dia menghembuskan napas terakhir sesaat akan mendapatkan perawatan.

Kematian Warisno membuat jajaran petugas lapas harus lebih ekstra ketat dalam mengawasi warga binaannya.

“Ya, intinya dengan kejadian ini kita terus harus waspada. Karena kematian korban memang terkesan misterius sih. Karena tidak ada apa-apa meninggal,” sebut Kalapas I Made Darmawijaya melalui KPLP Anton, kemarin.

Dirinyapun mengakui, sejauh ini keluarga sudah mengiklaskan kepergian almarhum. Terlebih, setelah didiagnosa oleh dokter kalau pria yang menjadi narapidana karena kasus pupuk ini terserang panyakit angin duduk.

“Pun begitu, kita selalu terus meningkatkan dan pemperketat penjagaan. Agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Dan kalaupun terjadi, kita cepat antisipasi masalah yang ada,” katanya. (pm)

Hantu-Ilustrasi
Hantu-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kematian narapidana (napi) Lapas Kelas II A, Warisno (31), semakin menguatkan bahwa penjara itu memang angker. Beberapa warga sekitar mengakui kerap terjadi hal yang ganjil di sekitar Lapas. Seperti suara rintihan dan jeritan mahluk halus.

“Ah, memang agak angker daerah Lapas bang. Kalau kalian malam kemari, ada saja terdengar suara rintihan wanita nangis. Ini ‘kan aneh bang,” ungkap salah satu warga mengaku bernama Wagiran, Selasa (23/8).

Makanya, warga tidak heran, jika ada keluhan kalau ada kerap penampakan di Lapas itu. Pun begitu, karena sudah terbiasa warga di sana tidak lagi terkejud dengan hal-hal ganjil tersebut.

“Ah, biasanya di sini kayak gitu bang. Memang ada hantunya kurasa daerah sini bang. Kadang memang aku sering lihat wanita cantik melintas. Gitu dipandangi, tiba-tiba hilang saja,” papar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, napi yang terganjal kasus pupuk itu awalnya tampak sehat dan sempat bermain catur di Blok G kamar 14 bersama rekan-rekannya satu sel, Minggu (21/8) malam. Lalu ketika hendak masuk kamar mandi, Warisno menjerit ketakutan.

Sontak penghuni sel itu ikut terkejut dan seketika pria 31 tahun tersebut kejang-kejang seperti kesurupan. Petugas yang berjaga juga dibuat kelimpungan dan mencari pertolongan.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai, nyawa warga Dusun 7, Desa Sedang Rejo, Kecamatan Binjai itu tak tertolong lagi. Malam itu dia menghembuskan napas terakhir sesaat akan mendapatkan perawatan.

Kematian Warisno membuat jajaran petugas lapas harus lebih ekstra ketat dalam mengawasi warga binaannya.

“Ya, intinya dengan kejadian ini kita terus harus waspada. Karena kematian korban memang terkesan misterius sih. Karena tidak ada apa-apa meninggal,” sebut Kalapas I Made Darmawijaya melalui KPLP Anton, kemarin.

Dirinyapun mengakui, sejauh ini keluarga sudah mengiklaskan kepergian almarhum. Terlebih, setelah didiagnosa oleh dokter kalau pria yang menjadi narapidana karena kasus pupuk ini terserang panyakit angin duduk.

“Pun begitu, kita selalu terus meningkatkan dan pemperketat penjagaan. Agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Dan kalaupun terjadi, kita cepat antisipasi masalah yang ada,” katanya. (pm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/